Cemburu

25 2 1
                                    

"Bolehkan aku katakan dengan sejujurnya? Tentang perasaan ini yang tidak dapat aku sembunyikan"

"Ma?" Aku memperhatikan yang sedang mengoles memotong buah-buahan.

"Iya."

"Mama tau gak kenapa Allan tinggal sendiri?" Sebenarnya aku sangat penasaran mengapa Allan tinggal sendiri disaat ayahnya masih ada walau ku tau baru saja ayahnya menikah lagi. Aku ingin bertanya pada Allan namun tidak mungkin, menunggu Allan bercerita tapi kapan? Keburu aku mati penasaran.

"Memangnya Allan tinggal sendiri?" Tanya mama terkejut, sudah jelas dari reaksi mama bahwa mama tidak tau apa-apa.

"Allan tinggal sendiri tau ma." Beritahuku

"Serius?" Tanya mama tidak percaya dan aku hanya mengangguk.

"Dia satu apart sama kak Alula, ma." Beritahuku lagi.

"Terus yang ngurusin dia siapa?" Mama memasukkan potong-potongan buah tersebut kedalam wadah cukup besar, ternyata mama berniat membuat salad.

"Ada bibi yang datang seminggu sekali buat beresin apart dia." Allan pernah bercerita tentang hal ini saat aku pernah membersihkan apartemennya dulu.

"Makannya gimana?"

Aku berpikir lama untuk menjawabnya. "Kayanya beli deh." Tebakku.

"Kenapa ya?" Mama terdiam memandang kedepan dan seperti mencoba berpikir.

"Iya, kenapa ya ma?" Tanyaku juga heran.

"Kalau gak salah dulu mama pernah denger cerita kalau mama tiri Allan itu sebenarnya selingkuhan papa nya juga." Aku dan mama saling tatap, rasa tidak percaya.

"Ngomongin apaan sih?" Ucap papa yang baru saja bangun. Aku dan mama memilih diam mengabaikan pertanyaan papa.

"Itu Allan ada didepan." Beritahu papa lagi.

"Kamu jangan makan yang pedes dulu." Ingat mama padaku, sembari memberikan sekotak salad. Aku meminum susuku hingga habis kemudian berpamitan berangkat. Baru beberapa langkah aku dari dapur, mama dan papa sudah mulai bergosip. Mamaku itu memang tidak pernah nimbrung dengan ibu-ibu untuk bergosip. Tapi giliran berduaan dengan papa, julid nya minta ampun.

***


"Tali sepatu lo lepas." Beritahu Allan ketika kami berjalan bersama dari parkiran. Aku baru saja ingin berjongkok untuk mengikat tali sepatuku, namun Allan sudah lebih dulu berjongkok didepanku.

"Jangan! Gue bisa sendiri." Aku memundurkan diri, namun dia tetap mengikat tali sepatuku.

"Ketika lo udah punya pasangan, hal yang biasa lo bisa lakukan sendiri akan dilakukan pasangan lo." Jelasnya.

" Jelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wanna Be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang