31. PETAK UMPET
"Taehyung gue mau—"
Jisoo berhenti dari langkahnya. Ia terdiam sebentar, matanya menatap dua manusia yang tengah duduk dibawah pohon. Antara Taehyung dan Yerin.
Yerin salah satu anggota Girl Friend, gadis berponi dengan pipi gembul dan wajah yang manis.
"Lo ngapain disini?" tanya Yerin tiba-tiba.
"Harusnya gue yang tanya itu, ngapain lo disini?" ketus Jisoo.
"Jis, ini gak kaya yang lo lihat. Gue cuman nolongin dia doang," ucap Taehyung menjelaskan.
Jisoo mendecih, "gue gak peduli lo berdua mau ngapain, gak penting juga. Oh ya, sorry udah ganggu waktu kalian berdua." ucap Jisoo dengan nada datar dan kemudian pergi dari tempat tersebut.
"Jis! Jis!" teriak Taehyung hendak menyusul namun Jisoo malah berlari jauh.
Lelaki dan perempuan duduk dibawah pohon, jauh dari area siswa dan siswi lainnya. Gak mungkin kalau gak ngapa-ngapain. Apalagi posisi mereka bikin Jisoo ambigu.
"Emang dasar cowo! Brengsek banget!" umpat Jisoo lantas duduk dekat sungai sambil mainin air pakai kakinya.
"Hih buat apa juga gua peduli!"
"Apa sih Jisoo kek orang bego ngomong sendiri!"
Jisoo melamun sendiri, mengingat beberapa kata yang pernah Taehyung ucapkan beberapa hari lalu.
"Lo mungkin gak anggap gue suami lo, gak anggap adanya perjodohan gila ini dan lain halnya. Tapi gue anggap ini serius, gue gak main-main sama yang namanya pernikahan"
"Gue bakal lindungin lo, jagain lo, lakuin apapun buat lo. Karena lo, cewe kedua yang terpenting setelah ibu gue. Gue akuin gue sayang sama lo,"
Jisoo mengusap wajahnya, "ahh gila! Ngapain juga inget dia! Cowo brengsek emang!" ketus Jisoo.
"TEH!! BAJU AKU HANYUT ITU DEKAT KAKI TETEH, BOLEH TOLONG LEMPAR GAK?" teriak anak kecil yang lagi renang di sungai, cuman dia kok sendirian?
"Hm? Ini ambil dek" ucap Jisoo melempar pada anak kecil yang berkulit sedikit matang tersebut.
"NUHUN TEH!" ucapnya.
Jisoo ngangguk-ngangguk kecil, dia kembali natap aliran air. Angin berhembus, ia kembali melirik sekitar sungai.
Anak kecil tadi kok sudah hilang?
Gak mungkin kalau dia secepat itu hilangnya, apalagi langkah anak kecil pasti lambat.
Dan. .
"Loh! Kok sungainya jadi merah sih!" umpat Jisoo melihat air yang mengalir menjadi merah.
"Astaga, Jisoo! Lo pasti ngelamun Jis!" Jisoo menepuk-nepuk pipinya. "Enggak, gue gak mungkin-- ah ini pasti khayalan gue doang"
Jisoo segera berdiri, berjalan jauh dari area sungai. Ia melewati semak belukar, melalui jalur setapak. Sendirian tanpa siapapun.
"Ini kan yang udah gue lewatin tadi, kok kesini lagi?!" Jisoo melirik sekitar, benar tempat itu tempat yang tadi ia lewati.
"Neng," ucap seseorang
Jisoo berbalik kebelakang, "I-iya?" ucap Jisoo gelagapan.
Seorang nenek tua dengan boboko dipunggungnya, wajah yang pucat, rambut yang berwarna putih semuanya, juga posisi ia yang membungkuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZONA REMAJA [COMPLETED]
FanfictionKatanya masa SMA itu masa yang paling dikenang, bahkan ingin terulang. Siswa SMA yang tak ingin keluar dari Zona Remaja nya, zona dimana para anak remaja bisa bersenang-senang sepuasnya. Tentang kisah kasih SMA, tentang cinta yang bertepuk sebelah...