35. GAUN MERAH MUDA
Dibawah pohon nangka parkiran ujung sekolah dua insan tengah duduk sambil makan buah pohon tersebut. Siapa lagi kalau bukan Taeyong dan Jennie yang asik makan sambil ngobrol.
"Jen,"
"Hoh?"
"Enak ye jadi lo? Banyak yang demen" ucap Taeyong mengunyah buah dengan daging kuning itu.
"Hooh, enak banget, ah kalau jadi lo juga enak" ucap Jennie dengan pipi yang gembul karena mengunyah.
"Enak kenapa?"
"Banyak yang naksir, dari adek kelas, kakak kelas sampai alumni juga kayanya naksir lo, secara lo kan selebgram" sahut Jennie.
Taeyong terus mengunyah, "kalau gua termasuk yang naksir lo gimana?" ucapnya tak jelas karena mulut yang penuh dengan buah nangka.
"Hah? Apa?" tanya Jennie pura-pura gak denger padahal dia denger dengan jelas apalagi suara Taeyong sangat berat.
"Kagak, Jen. Ayo balik," ajak Taeyong berdiri sambil menepuk pantatnya yanh tadi duduk diatas aspal.
"Hn? Yok dah," jawab Jennie.
Jennie yang masih membeku hanya bisa ngikutin kemanapun Taeyong pergi. Tadinya Taeyong mau ajak Jennie pulang langsung, tapi gak ada salahnya ajak dia ke rumahnya.
"Yong, kita serius ke rumah lo?" tanya Jennie.
"Iya Jen,"
Sesampainya di rumah Taeyong, Jennie langsung turun dari motor ninja berwarna hitam milik Taeyong. Taeyong lantas membuka helmnya membenarkan rambutnya lalu melirik Jennie.
"Kenapa? Kaget rumah gue kecil?" tanya Taeyong.
"Rumah gedong kaya gini lo bilang kecil, Taeyong?!" pekik Jennie lalu menjitak kepala Taeyong.
Rumah besar berwarna putih gading, dengan ornamen kastil eropa juga taman cantik yang menghiasi halaman depan, jangan lupa air mancur yang indah dengan dua patung kuda berbahan marmer.
"Ayok dah masuk," ajak Taeyong segera menggaet lengan Jennie dan membawanya masuk kedalam rumah.
"Yong? Lo sendirian?"
"Enggak, Nyokap gue lagi dikamar, Jisung bentar lagi juga balik," sahut Taeyong.
"Ohh, ayah lo?" tanya Jennie.
"Ayah kandung gue udah meninggal, Jen" ucapnya pelan menatap Jennie dengan raut wajah yang sulit diartikan.
"Maaf Yong, gue gak tau serius. Itu foto ayah kandung lo?" tanya Jennie menatap foto keluarga yang tertera di dinding.
"Bukan, udah gak usah bahas" sahut Taeyong menjadi dingin.
Jennie yang mengerti akhirnya menutup mulut untuk sesaat. Mungkin, Taeyong tidak seceria seperti di sekolah. Ini saatnya bagi Jennie memahami siapa Taeyong sebenarnya.
"Mama, Tiway pulang!!" teriaknya.
"Tiway?"
"Nama kesayangan," ucap Taeyong lantas menarik Jennie memasuki kamar ibunya.
Dapat Taeyong lihat ibunya terkejut dengan kedatangan wanita disamping Taeyong. Nyonya Hyo menaikan alisnya sebelah, "dia siapa?"
"Ini temen Taeyong, Jeanne Nierahman, panggil aja Jennie" ucap Taeyong memperkenalkan Jennie.
"Jennie, tante" sahut Jennie segera bersalaman dengan Nyonya Hyo.
"Temen atau??"
"Enggak, Tante. Kita temen, bener" ucap Jennie senyum semanis mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZONA REMAJA [COMPLETED]
FanfictionKatanya masa SMA itu masa yang paling dikenang, bahkan ingin terulang. Siswa SMA yang tak ingin keluar dari Zona Remaja nya, zona dimana para anak remaja bisa bersenang-senang sepuasnya. Tentang kisah kasih SMA, tentang cinta yang bertepuk sebelah...