36. ASMARALOKA
(n.) dunia cinta kasihJeka berjalan di koridor depan kelas, melewati kelas Lisa sembari menunggu pujaanya keluar kelas. Lima belas menit lebih Jeka menunggu sambil bermain games online dengan airpods yang terpasang di telinganya. Jeka melirik kearah pintu kelas, belum juga keluar.
Tiga menit kemudian, Lisa keluar kelas dengan wajah terkejut. Karena ia belum sempat cuci muka dan Jeka tiba-tiba duduk depan koridor kelasnya.
"Kok kaget?" tanya Jeka.
"Anu,"
"Gak papa, lo udah cantik gak usah dipercantik lagi, nanti saingan gue banyak" ucap Jeka terkekeh pelan.
"Trus, lo ngapain di depan kelas gue?"
"Nunggu lo keluar, pulang bareng" ucap Jeka tanpa basa-basi.
"O,oh. Ya udah ayo," ucap Lisa mengangguk lantas berjalan berdampingan dengan Jeka yang kini bingung harus berkata apa.
Lisa menaiki motor Jeka berwarna navy, tak lupa Jeka memberikan helm cadangan untuk Lisa pakai.
"Lis, mau langsung pulang?" tanya Jeka.
"Enggak sih,"
"Ya udah, ikut gua aja ya" ucap Jeka dan Lisa mengangguk, "oh ya, pakai jaketnya bukan cuma dipegang doang, kita bakal jalan-jalan jauh"
"Iya Jeka," sahut Lisa lantas memakai jaket berwarna abunya.
Jeka tersenyum dibalik helm, ia kemudian menyuruh Lisa untuk segera naik. Sebelum meninggalkan gerbang, Jeka menekan klakson pada satpam sambil mengangguk tanda permisi, begitupun dengan Lisa.
Cuaca sore ini cukup cerah, mentari tak lagi bersembunyi dibalik awan mendung, ia menampakan sinarnya hingga bayangan kedua insan yang tengah berada diatas motor tersebut tercipta dengan indahnya.
"Tadi lo gak baca pesan gue, kenapa?" tanya Jeka.
"Lagi ulangan harian,"
"Oh, ulangan sampai lima jam ya? Istirahat juga tetep ulangan?" sindir Jeka.
"Nn, gue matiin datanya" kata Lisa mengelak.
"Dimatiin datanya kok centang dua?" cukup, Lisa kalah jika harus melawan Jeka si wakil ketua Black Wings.
"Ah udah lah,"
"Dasar," ucap Jeka menggeleng lantas melanjutkan perjalanan hingga sampailah keduanya di tempat yang Jeka tuju.
Lisa turun dari motor sambil membenarkan rok sekolahnya, lalu membuka helmnya dan memberikannya pada Jeka. Jeka membuka helmnya lantas menerima helm dari Lisa dan menyimpannya diatas jok motornya.
"Ini kan? Dago?" ucap Lisa.
"Hm, kita cuman perlu jalan sedikit" ucap Jeka mengangguk membenarkan rambut hitamnya, "tapi kalau lo cape, bilang aja biar gue gendong"
"Gak gitu amat kali, ya udah yuk" kata Lisa.
Jeka berjalan memegang tangan Lisa, membuat Lisa sukses merona. Sementara dalam diamnya Jeka, ia menahan hatinya yang terus menjerit bahagia. Entahlah, sebelumnya ia belum pernah merasakan hal seperti ini. Menggenggam tangan wanita, berjalan bersama wanita, juga debaran yang hebat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZONA REMAJA [COMPLETED]
FanfictionKatanya masa SMA itu masa yang paling dikenang, bahkan ingin terulang. Siswa SMA yang tak ingin keluar dari Zona Remaja nya, zona dimana para anak remaja bisa bersenang-senang sepuasnya. Tentang kisah kasih SMA, tentang cinta yang bertepuk sebelah...