03 | ᴍᴇʟᴀɴɢɢᴀʀ

2.2K 378 35
                                    

Ketika sampai di sekolah, Eunsang harus kasih tau sesuatu dulu ke Dongpyo. Pokoknya jangan sampai buat ulah. Soalnya ini bukan daerahnya.

Sekolah masih sepi, Eunsang membuka bagasinya, disitu ada Dongpyo yang lagi tiduran hampir kehabisan nafas, jarak rumah Eunsang ke sekolah itu lumayan jauh, dan Dongpyo ada dibagasi ngga kebagian udara segar.

Eunsang kasian juga sama bocah ini sampe hampir keabisan nafas,

"Aduh, sorry ya, lo pindah aja kedalem mobil gue deh."

Muka Dongpyo merah pokoknya, lupa bilang walaupun Dongpyo tinggal dihutan tapi kulitnya dia tuh putih, hanya saja ketutupan tanah-tanah yang menempel dibadannya dan dimuka imutnya.

Akhirnya Eunsang buru-buru mapah Dongpyo buat masuk kedalam mobilnya.

"Gila lo ya, kecil-kecil berat juga. Heran gue." Dongpyo cuma cengengesan aja kayak biasa.

Eunsang tarik nafas, "Gue bilangin ini cuma sekali ya, lo jangan coba-coba keluar dari mobil, pintu sama jendelanya ngga bakal gue kunci. Lo jangan keluar tanpa sepengetahuan gue dan bikin onar, ngerti?"

Dongpyo memiringkan kepalanya dan menggaruk kepalanya, bertanda bingung.

"Pyo keluar ngga boleh?"
(Pyo ngga boleh keluar?)

"Iya. Penampilan lo aneh begini, bisa aja nanti lo dibully sama mereka, selama gue belum pulang sekolah, lo ngga boleh keluar, ngerti?"

Dongpyo cuma ngangguk-ngangguk aja, soalnya dia juga rada ngga ngerti Eunsang ngomong apa soalnya kalimatnya kepanjangan.

"Nah pinter, gue masuk kekelas dulu kalo gitu."

Eunsang nutup pintu mobil dan masuk kedalam pekarangan sekolah. Meninggalkan Dongpyo sendiri dimobil yang kebingungan mau ngapain, karena ngga ada apa-apa didalam sini, sedangkan Dongpyo anaknya ngga bisa diam.

;

Ditangga, Eunsang ketemu Junho dan mereka jalan bareng kekelas.

"Muka lo kenapa sih, Sang? Tegang amat kayak aliran listrik." Tanya Junho.

Iya, pokoknya Eunsang bawaannya ngga tenang banget daritadi, takut bocah itu keluar dan buat onar di sekolah.

Rasanya mau usir tapi ngga tega.

Kalau di liat-liat, Tarzan itu imut juga kalo di liat dari deket. Kalo dari jauh mungkin ngga akan kerasa karena penampilan anehnya itu, tapi jujur, kalo dari deket itu auranya beda.

Bahkan Eunsang tadi sedikit gugup pas mapah Dongpyo.

"Ah, perasaan lo doang kali, Jun. Gue ngga papa kok, tegang darimana coba."

"Iya kali ya, yaudahlah ayo cepet jalannya gue belum belajar buat ulangan nanti."

Untung Eunsang udah belajar, tapi walaupun ngga belajar juga dia pasti dapet nilai sempurna sih.

Saingannya Minkyu.

Ketua osis sekolah yang dipandang sempurna banget sama guru-guru, kepala sekolah dan siswa siswi sekolah.

Udah ganteng, baik, pinter, soft, ramah, rajin, ngga pernah marah, Eunsang cuma bisa mojok dikamar aja sambil merenung.

Eunsang mah boro-boro rajin, kamarnya sendiri aja jarang dibersihin, sampe-sampe sempak, kolor, baju, celana bertebaran dimana-mana, disetiap sudut kamar pasti ada, apalagi dikasur sama sofa. Numpuk banget, makanya mamanya sering ngomel terus.

Eunsang mode marah, itu serem banget pokoknya gais mukanya, tapi kalo senyum manis kok, karena dia suka sama yang manis-manis jadi ketularan manisnya.

Ngga deng, karena waktu pas pembagian muka, Eunsang maju paling depan, makanya mukanya ganteng.

;

Jam istarahat udah bunyi lima belas menit yang lalu. Eunsang, Junho, Yohan lagi ada dikantin buat jajan, tiba-tiba orang-orang pada lari sambil teriak-teriak ngga jelas bikin Eunsang langsung panik dan ikutin kemana orang-orang itu pergi.

Firasatnya udah ngga benar dari awal.

Junho sama Yohan langsung bingung dong, kenapa itu anak?

"Lah, si Eunsang kenapa dah?" Tanya Yohan.

Junho lagi motong-motongin baksonya jadi kecil pokoknya biar banyak, dia cuma ngegeleng, "Mana gue tau anjir, dari pagi itu anak mukanya tegang bener."

"Jangan-jangan...."

Tiba-tiba mereka keinget sesuatu,

"EUNSANG BELOM BAYAR MAKANANNYA ANJENG."

;

Dibelakang sekolah itu ada pohon gede pokoknya, nah disitu rame banget, bener-bener rame.

Eunsang nengok keatas pohon, dan disitu ada Dongpyo yang lagi ketakutan.

Mereka ada yang bisik-bisik, ada yang ngelemparin Dongpyo pake batu, ada yang neriakin,

Eunsang harus mikirin gimana caranya mereka semua pergi dari sini dan selamatin Dongpyo, kasian tarzan kecil itu. Pikirnya.

Eunsang muter balik dan pergi keruang osis, ngambil sesuatu. Awalnya ngga di izinin sama Minkyu tapi akhirnya dikasih juga karena komuknya Eunsang bener-bener minta dikasianin banget woy.

Terus dia balik kebelakang sekolah lagi, bawa toa yang dia pinjem tadi.

"GAIS GAIS ADA BK GAIS, CABUT CEPETAN NTAR KENA POINT ANJENG."

Itu Eunsang.

Teriak-teriak pake toa, bikin semuanya langsung panik dan langsung pergi dari tempat ini.

Eunsang langsung jatuhin toa nya dan lari kebawah pohon buat liat Dongpyo yang lagi nekukin kedua lututnya dan neggelamin wajahnya dikedua lipatan tangannya yang ada diatas lutut.

Si kecil ketakutan, tapi itu karena ulahnya sendiri yang melanggar perkataan Eunsang.

"Pyo turun sini cepet." Ucapnya rada keras, sampe bikin Dongpyo langsung kaget dan mendongak, dan berakhir kepeleset.

Dengan sigap Eunsang menangkapnya, badan Dongpyo yang kecil dan tubuh yang ngga terlalu berat, bikin Eunsang berhasil menangkap Dongpyo dengan mudah.

Mata mereka bertemu,

Mereka saling bertatapan,

Benar dugaan Eunsang, kalo diliat dari sedekat ini, tarzan cilik bernama Dongpyo ini emang imut dan lucu, bibirnya yang tebal menyerupai bebek itu terlihat lucu ketika mengecrut.

Sampai ngga sadar kalau ada Yohan sama Junho diujung sana lagi ngeliatin sobatnya yang gendong tarzan dan ngeliatinnya tanpa kedip dan tanpa berniat menurunkannya.






"EUNSANG??!!!!!"



•••
tbc

[✔] Tarzan Kiyowo »Eunpyo« Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang