Club

12.3K 577 11
                                    

Hay gays gimana ceritanya? Kurang menarik atau gimana? Maaf ya kalau part ini terlalu pendek
Selamat membaca 😊

Shilla turun dari mobil Lamborzini berwarna biru dengan memakai dres selutut berwarna biru dan sepatu berwarna biru setara dengan dresnya ia juga mengikat rambutnya asal tapi justru terlihat lebih cantik.

"SHILLA." teriak Fani yang melambaikan tangannya kapada Shilla.

"Lama banget sih lu kita udah 2 puteran nih." kata Kinan.

"Lu fikir gue naik pesawat yang ga lewatin macet dulu?" jawab Shilla.

"Yaudah lu mau minum ga?" tawar Fani yang sekarang giliran Shilla untuk meminumnya.

"Hm." kata Shilla meneguknya tanpa ragu.

"By the way Andin kemana?" tanya Shilla.

"Katanya dia ada acara diner sama bokap nyokap nya." jawab Kinan.

"Pasti Andin lagi seneng-seneng nih sama orang tuanya," kata Fani.

Shilla pov

Sejujurnya gue iri sama Andin yang bisa kumpul sama orang tuanya, walaupun orang tuanya sibuk kerja tapi mereka masih sempat memberi waktu untuk anaknya berbeda dengan orang tua gue mereka selalu sibuk kerja diluar negri sampai lupa kalau anaknya butuh perhatian ya, walaupun mereka selalu mengirim uang yang lebih dari cukup dan fasilitas mewah tapi yang gue butuhin bukan uang melainkan perhatian mereka. Tak terasa air mata lolos begitu saja gue paling benci kalau gue cengeng kaya gini, harusnya gue ga nangis karna udah biasa.

"Udahlah Shil, jangan sedih." kata Fani mengengam tangan gue.

"Iya Shil, kita-kita bakalan ada buat lu kok." sambung Kinan. Mereka memang tau tentang rindunya gue kepada perhatian orang tua dan gue bersyukur punya sahabat kaya mereka.

"Thanks ya lu semua baik banget," ujar gue meluk mereka.

"Wait, kita disini buat seneng² bukan mau sedih-sedihan kaya gini. " kata Fani.

"Yaudah lanjut donk minumnya." kata Kinan yang melepaskan pulukannya.

Author pov

00.00

Hari semakin larut suasana di club juga semuakin ramai dengan denyutan Dj yang membuat pengunjung ingin berjoged ria. Kini Shilla Fani dan Kinan sedang asyik berjoged dengan setengah sadar dan tanpa mereka sadari sepasang mata sedang memperhatikannya.

"Shil gue mau ke toilet dulu ya?" izin Fani.

"Gue ikut!" kata Kinan.

"Lu jahat ya ninggalin gue pas lagi enak-enaknya." kata Shilla.

"Udah nanti lanjut lagi masih sore ini." kata Kinan.

"Nanti kalau ada yang nyulik gue gimana?" kata Shilla dengan wajah memelas.

"Udah sebentar kok, ayo Kin!" kata Fani yang menarik tangan Kinan karna sudah terlalu kebelet.

Shilla yang melihat tingkah sahabatnya tertawa kecil dan melankutkan aktifitasnya dan tiba-tiba "Hai Girl." sahut pria itu yang berumur seumuran Shilla namun diabaikan olehnya.

"Sombong amat sih lu jadi cewe." kata pria itu menarik tangan Shilla.

"Lepasin!" kata Shilla ketus namun pria itu malah menyeret Shilla dengan kasar membuat Shilla meringis kesakitan dipergelangan tangannya.

"DIEM LU!" bentak pria itu yang masih menarik Shilla.

"LEPASIN BRENGSEK!" teriak Shilla yang masih berusaha melepas genggaman pria itu namun hasilnya nihil.

"DIAM BICTH!" bentak pria itu membut Shilla menjadi takut. Memang Shilla adalah bad girl tapi kalau diperlakukan kasar kapada seorang lelaki ia juga merasakan takut yang amat dalam.

'Tolong siapapun tolong gue, gue mohon hiks.' batin Shilla.

Bruk bruk (anggep aja suara tonjokan).

Shilla terkejut saat melihat pria brengsek itu terdampar tak berdaya akibat dipukul seorang bertubuh tegak, pria brangsek itu dipukul habis-habisan sampai ia tak berdaya dan keluar club dengan sempoyongan.

"Awas lu gue bales!" katanya sambil jalan sempoyongan.

"Ma-makasih." ucap Shilla.

"Hm." kata pria itu yang langsung pergi tanpa membalas senyum Shilla.

'Nyebelin banget sih tuh cowok tapi kok gue kaya... tau ah bodo amat.' gumang Shilla dalam hati.

Fani yang melihat Shilla ditarik oleh seseorang langsung menarik tangan Kinan agar lebih cepat.

"Shilla lu kenapa?" tanya Fani.

"Tadi ada cowo yang narik-narik gue gitu untung aja ada yang nolongin gue " kata Shilla.

"Owh jadi cowok yang jalan sempoyongan itu yang ganguin lu?" kata Fani.

"Sok tau lu fan." ucap Kinan.

"Gue kan tadi liat." kata Fani keceplosan.

"Maksud lu, lu tau gue mau diculik sama tuh orang terus lu diem aja gitu? Parah lu fan." kata Shilla memanyunkan bibir tipis nya.

"Gx gtu Shil tadi pas gue mau nolongin eh ada pahlawan tak berkuda dateng nyelametin ya gue biarin deh lumayan kan nonton drakor live." kata Fani senyum ala kuda.

"Terus lu kenalan ga sama tuh cowo baiknya?" tanya kinan.

"Ga dia langsung pergi tapi gue masih inget mukanya kok." kata Shilla.

"Gue ramal kalau lu sama dia ketemu berarti kalian itu jodoh, kaya di wattpad itu loh," kata Fani.

"Korban wattpad lu!" kata Shilla yang pergi munuju parkiran.

"Mau kemana lu Shil?" tanya Kinan.

"Mau pulang gue." jawab Shilla yang masih berjalan meninggalkan Fani dan Kinan.

"CEMEN LU BIASANYA JUGA SAMPE PAGI." teriak Fani.

"Yaudah kuy kita juga pulang?" ajak Kinan.

"Kuy lah."

Shilla pov

Gue rebahin tubuh gue diranjang king size gue. Gue tatap langit-langit dinding kamar gue, entah kenapa sejak tadi pikiran gue tertuju pada cowo yang nolongin gue, dia nolongin gue tanpa meminta balasan beda sama cowo yang lain terus biasanya cowo ga ada yang cuek ke gue tapi ini dia beda banget bikin penasaran.

'Ais Shilla lu kenapa jadi bayangin cowo itu bego banget seh mana mungkin lu ketemu lagi sama dia.' ujar gue dalam hati.

Drett... Drettt

Fani is calling...

Hallo Shill

Apaan?

Lu masih inget ga cowo yang
Ganguin lu diclub tadi?

Inget emeng kenapa sih lu?

Dia tuh ketua gengster yang dulu
Pernah nyerang sekolah kita shill
Dan gue denger nih ya dia juga
Sering ke club.

Terus apa masalahnya sama gue?

Ya gue khawatir lu nanti
Diapa-apain sama dia.

Lu santai aja gue bisa
Jaga diri ko.

Oke gue percaya sama
Lu shill.

Thanks udah care sama gue.

Inget hati-hati shill.

Hm.

Nutt

( anggep aja suara sambungan terputus).


Jangan lupa follow , vote and coment 👍

Dear Teacher (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang