Bahagia adalah. Ketika kita bisa berkumpul dengan orang yang kita sayangi.
"Haha," Shilla tertawa saat melihat ekspresi Nathan."Shit. " Nathan bergumang namun masih terdengar oleh Shilla.
"Shilla?" Maria langsung memeluk Shilla.
"Mamah?"
"Maafin mamah Shilla mamah udah egois mamah selalu mementingkan pekerjaan dari pada putri mamah, maafkan mamah Shilla." Ucap Maria menangis dalam pelukan Shilla dan itu membuat Shilla ikut menangis.
"Mamah gx perlu minta maaf karna mamah gx pernah salah. Mamah sama papah ngelakuin ini juga demi Shilla." Ucap Shilla.
"Mamah sayang sama kamu sayang." Ujar Maria mencium kening putrinya dengan lembut.
"Papah mana mah?"
"Papah bakalan datang dia sudah terbang dari London."
"Mah Shilla akan ikut dengan mamah ke London." perkataan Shilla membuat Nathan takut.
'Apa lagi ini?' Batin Nathan.
"Iya sayang kita bicarakan nanti dengan papah ya."
"Iya mah."
"Saya pergi dulu permisi." Nathan pergi ia tidak tahu lagi harus bagaimana.
Apakah ia harus mundur? Shilla akan pergi meninggalkannya lalu bagaimana dengan hidup Nathan? Akankah bisa ia menjalani hidupnya?
2 hari kemudian
"Jadi kamu yakin akan ikut dengan kami ke London Shilla?" Tanya Herdi (papah Shilla) .
"Shilla yakin pah."
"Kalau begitu besok lusa papah akan siapkan pemberangkatan mu." Kata Herdi.
"Iya pah." Shilla tidak tahu harus apa.
******
"Shilla?" Sesampai di kelas Shilla langsung dipeluk oleh teman-temannya.
"Gue kangen sama lu Shil,"
"Gue kangen laporin lu ke bk,"
"Gue kangen liat wajah lu yang cantik,"
"Gue kangen bolos bareng,"
"Gue juga kangen tapi mulai lusa gue bakalan pindah ke London."
"APA?"
"Tapi gue bakalan selalu ingat kalian kok." Shilla memeluk temannya tanda perpisahan.
Nathan yang melihat kejadian itu hati nya seperti tersasat oleh pisau perih sekali.
"Shilla? Ikut saya." Nathan membawa Shilla ke taman belakang.
"Kamu beneran mau tinggal di London?" Tanya Nathan lirih.
"Aku bingung ka disisi lain aku ingin tinggal bersama mamah dan papah tapi disisi lain juga aku ingin tetap di sini bersama orang yang mewarnai hidup ku." Shilla menunduk dan membiarkan air matanya mengalir.
"Kalau itu keputusan mu aku dukung."Kata Nathan sedikit melemah.
"Maafkan aku ka besok aku akan pergi." Nathan memeluk Shilla yang sudah menangis.
"Aku baru merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya yaitu kamu, kamu sudah membaut aku lemah akan cinta. Aku mencintaimu Nashilla." Ucapan Nathan membuat Shilla terdiam dan menatap Nathan.
"Aku juga mencinta mu ka." Shilla tidak dapat menahan rasa sakitnya. Sakit ketika ia tahu cintanya tidak bertepuk sebelah tangan tapi kini ia harus pergi.
"Aku mohon kepada mu untuk mengejar mimpi mu di London dan jangan lupa untuk pulang ke sini, aku di sini akan selalu mendoakan dan menunggu kamu di sini." Ucap Nathan.
"Iya ka tunggu aku sampai aku sukses dan kaka di sini jangan gatel ya matanya, tetap setia sama aku." Kata Shilla.
"Kita akan tetap bersama walaupun jarak memisahkan kita karna kita menatap langit yang sama dan tinggal di planet yang sama yaitu bumi." Nathan tersenyum kepada Shilla.
"Kita akan bersama suatu saat nanti ka. Aku mencintaimu."
"Ya, aku percaya. Aku pun mencintaimu gadis ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Teacher (END)
RomanceSalahkah ku mencintai guru ku sendiri? Salahkah ku menginginkan murid ku sendiri? (END)