Perhatian

9.5K 499 29
                                    

  Sudah 2 hari Shilla dirawat dirumah sakit dan besok ia akan diperbolehkan pulang jika keadaannya sudah sehat.

"Shilla?" sapa Nathan membuat Shilla terkejut nyatanya Nathan gx pernah jengukin Shilla.

"E-eh a-pak Nathan?" kata Shilla gugup karna tiba-tiba ia kesini.

Shilla pov

Gue kaget plus seneng liat Pa Nathan jengukin gue, ish gue mikir apaan seh Pak Nathan dateng cuman buat jengkukin gue diakan wali kelas gue atau barangkali dia mau minta maaf ke gue.

"Bagaimana keadaanmu?" tanyanya masih dengan wajah kutub utara.

"Le-lebih baik pak, be-besok saya sudah boleh pulang." sial kenapa gue gugup gini sih?

"Kamu sudah makan?"

"Be-belum." jawab gue.

Dia langsung pergi gitu aja tanpa permisi. Baru juga bersikap lembut kaya malaikat eh berubah lagi sama wujud aslinya emang dasar ya guru datar untung ganteng.

20 menit kemudian

Author pov

Nathan datang keruangan Shilla dengan membawa kantong pelastik yang berisi bubur ayam, dia langsung buka bungkusnya dijilat terus dicelupin.

garing.

"Kamu makan dulu." kata Nathan.

"Saya masih kenyang pa," jawab Shilla karna memang dirinya sudah kenyang.

"Mau makan atau mau saya cium? Hem?" kata-kata Nathan mampu membuat Shilla membuka mulutnya tanda inggin makan dan tanpa basa basi Nathan memasukan 1 sendok bubur kemulut mungil Shilla.

"Anak pintar," ucapnya seraya mengacak-acak rambut Shilla.

"Udah donk Pa saya kenyang." ucap Shilla karna sedari tadi Nathan menyuapinya terus dan sesekali memaksa Shilla membuka mulutnya.

"Satu sendok lagi sayang," ucap Nathan lembut. Selembut pelukan bunda.

'What? Sayang? Anjir dia bilang sayang? Dia panggil gue sayang? Baper sama guru sendiri dosa gx sih?' batin Shilla.

"Habis makan minum obatnya ya, terus istirahat biar besok bisa pulang." setelah menghabiskan buburnya Shilla meminum obat yang diberikan oleh Nathan.

"Oke sekarang kamu tidur udah malem." ucap Nathan mengelus puncak kepala Shilla.

"Iya pak makasih, lebih baik bapa pulang karna ini sudah malam, Pa Nathan juga gx boleh kecapean." ucap Shilla yang menyuruh athan pergi namun,

"Kamu tidur, saya akan di sini buat jagain kamu sampe besok." katanya

Shilla pov

What? Pa Nathan mau jagain gue? Sumpah gue seneng banget. Gue liat wajah tampan Pa Nathan yang menyenderkan kepalanya disisi ranjang rumah sakit.

"Udah puas mandangnya?" tanya dia yang mengangkat satu alisnya.

"A-apaan sih? Si-siapa yang liatin Gr banget." jawab gue yang merasa pipi gue memerah karna malu.

"Kamu lucu ya kalau lagi malu gitu  hahaha," ucapnya sambil mencubit hidung mancung gue.

"Aww....kenapa dicubit sih?sakit tau ." ucap gue yang mengerutkan bibur gue.

"Salah sendiri kenapa lucu ya jadi aku cubit aja." jawabnya dengan enteng.

'Aduh nih orang baperin aja, duh gimana ya wajah gue sekarang? Pasti udah kaya kepiting rebus nih muka.' batin gue.

"Iya wajah kamu merah kaya kepiting rebus hahaha," katanya dengan tawanya.

'Kok dia bisa tau sih?' batin gue lagi.

"Apa sih yang aku gx tau tentang Nashilla cewe cantik dan bad girl di SMA 1 GARUDA?"" ucap Nathan.

"A-apaan sih pak?" tanya gue blussing.

"Sudah mendingan kamu tidur dari pada kamu blussing terus. Nanti pipinya tambah merah loh." ucapnya sambil mencubit hidung gue.

"I-iya." kata gue sambil menutup mata berniat untuk tidur.

"Good slep baby." bisik Nathan tepat ditelinga gue dan tidur dengan menyenderkan kepalanya disamping kepala gue.

'Semoga lu gx bakalan biarin gue jatuh karna gue udah terbang tinggi banget sama lu nat.' batin Shilla yang menyusul nathan ke alam mimpinya.

Dear Teacher (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang