Hukuman

9.8K 524 3
                                    

Author pov

"Mau minta hukuman pak." kata Shilla.

'Shilla?' batin Nathan.

"Duduk dulu." kata Nathan dengan ekspresi datar.

"Jadi, apa masalah kamu sampai masuk bk?" tanya Nathan menegakkan tubuhnya.

'Shit, kenapa harus dia sih yang gue temui?' batin Shilla.

"Nampar orang." kata Shilla santai.

'What? Dia nampar orang?' batin Nathan.

"Panggil orang yang kamu tampar kesini." suruh Nathan kepada Fani dan Kinan.

"Baik pa,"kata mereka yang pergi memanggil Maisya.

Hanya ada Shilla dan Nathan yang berada di ruangan bk. Meisya adalah musuh bebuyutan Shilla dari kelas 10 entah masalahnya apa mereka selalu ribut.

"Permisi pak." sapa Maisya dengan wajah sok imut.

"Kalian berdua boleh keluar." perintah Nathan.

"Kenapa mereka suruh keluar sih?" tanya Shilla.

"Kalau perbuatan gx baik itu jangan bawa-bawa temen kamu jadi ikut gx bener." kata Nathan.

"Maksudnya gue itu pembawa keburukan bagi mereka?" tanya Shilla emosi.

"Sudah kalian keluar." perintah Nathan yang diangguki oleh Kinan dan Fani.

"Ceritakan."

"Dia duluan pak yang nampar saya padahal saya lagi diem di kantin." kata Maisya yang menunjukan jari telunjuknya ke wajah Shilla tapi Shilla tetap santai seperti awal.

'Terbuat dari apa gadis ini? Ga ada takut-takutnya.' batin Nathan.

'Dia percaya gx ya sama Maisya? ' batin Shilla.

"Dia nampar aku pa hiks padahal aku gx punya salah sama dia hiks." kata Maisya yang berpura-pura menangis.

"Lu kalau mau acting jangan disini sono ikut casting pasti lolos lu." kata Shilla yang masih duduk santai.

"Maksud kamu aku bohong?" tanya Maisya yang masih beracting.

"Gue gx pernah nampar orang kalau dia gx buat masalah sama gue!" kata Shilla melipatkan tangannya didepan dada.

"Kamu duluan yang nampar aku Shil. " kata Maisyah lirih.

"GUE GA PERNAH NAMPAR ORANG KALAU DIA GX BUAT MASALAH SAMA GUE!" teriak Shilla yang berdiri sambil menggebrak meja Nathan.

"Lu tuh jujur aja kenapa sih susah banget!" kata Maisya yang ikut berdiri menghadap Shilla.

"Lu kalau mau caper sama Pa Nathan ngomong! Dasar cewek caper!" kata Shilla dengan senyum smirk nya.

"Bukannya kamu Shilla yang cewe caper?" kata Nathan membuat cewek itu menengok kearahnya dengan tatapan sengit.

"Lu kalau punya masalah sama gue jangan kaya gini!" kata Shilla penuh penekanan.

"Shilla silahkan kamu berdiri dilapangan sampai pulang sekolah dan kamu maisya kembali ke kelas." perintah Nathan.

"Bapa gx adil banget sih kenapa si cewe ceper ini suruh keluar sedangkan saya dihukum? Gx adil banget!" perotes Shilla yang merasa dirinya benar.

"Saya permisi Pak terima kasih." kata Maisya yang melirik kearah Shilla dengan tatapan mengejek dan pergi.

"Anjing bangsat sialan!" gumang Shilla yang masih terdengar oleh Nathan.

Flasback on

Setelah meluapkan emosinya Shilla menuju kantin untuk menemui sahabatnya tapi tiba-tiba Shilla terjatuh karna tersandung oleh kaki Maisya.

"Shilla." teriak Fani dan membantu Shilla untuk berdiri.

"KALO LU PUNYA MASALAH SAMA GUE NGOMONG!" teriak Shilla kepada geng Maisya.

"Gue gx suka aja ada jalang disekolah ini." kata Maisya.

"Mulut lu gx pernah disekolahin ya?" kata Shilla yang masih santai.

"GAYS LIAT DEH SINI! SEJUJURNYA GUE MALU DEH SEKOLAH DISINI KARNA SUDAH TERCORET JELEK KARNA NASHILLA. MASA SEKOLAH KITA MEMPELIHARA SEORANG JALANG KAYA MODEL GINI SIH?" teriak Maisya membuat seisi kantin menengok kearah Shilla.

"LU TUH GX PANTES SEKOLAH DISINI! NGACA DULU PENAMPILAN LU KAYA CABE TAU GX!" sambung Maisya.

"Bukannya lu ya yang kaya cabe sekolah kok dandannya 7 lapis persis kaya cabe tau gx?" kata Shilla dengan senyum smirk nya.

Plakk

Satu tamparan mendarat diwajah mulus Shilla karna ulah Maisya.

Plakk

Shilla membalas tamparan Maisya dan tanpa diduga ada guru yang melihat Shilla menampar Maisya ini kesempatan Maisya untuk beracting.

"NASHILLA!! sekarang juga kamu pergi ke ruangan Pak Nathan karna telah menampar Maisya." perintah Pa Didi.

"Tap-" belum selesai becara Pak Didi langsung memotongnya "SEKARANG!"

flasback off

Shilla berdiri dilapangan dengan tangan hormat dibendera ia merasa kesal karna ketidak adilan Nathan.

12.30

Sudah 1 jam Shilla berdiri di lapangan tanpa menurunkan tangannya. Ia merasa lemas dan tubuhnya bergetar karna sedari tadi ia belum mengisi perutnya.

Setelah tau faktanya Nathan merasa bersalah kepada Shilla dan merasakan perasaan tidak enak terhadap Shilla ia langsung berlari menuju lapangan dan melihat Shilla masih setia dengan hukumannya tetapi tubuh Shilla bergetar dan.

Nathan pov

Gue berlari ke lapangan dan melihat Shilla masih setia menjalaini hukumannya tapi tubuh Shilla bergetar dan,

Bugg

Shilla pingsan untung aja gue langsung lari dan nangkep tubuhnya hingga dia gx jatoh ke tanah. Gue langsung gondong dia ke uks. Dikoridor banyak yang ngatain gue karna ngendong Shilla.

Dear Teacher (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang