Jadi Begitu

9.9K 526 7
                                    

  Jam istirhat telah berbunyi siswa / siswi berlomba ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah mulai demo. Hanya ada Shilla dan sahabatnya serta Nathan yang sedang sibuk memeriksa tugas muridnya di kelas.

"Shill kantin kuy?" ajak Kinan.

"Kalian duluan aja gue ada urusan." jawab Shilla

"Gue tau lu pasti mau kenalan sama guru baru kita?" tebak Fani.

"Jangan sok tau lu " kata Shilla menjitak kepala Fani pelan.

"Yaudah kita duluan." kata Kinan.

"Jangan berbuat yang macem-macem ya shil." kata Andin.

"Anjir kalau ngomong lu suka gx dikunyah dulu." kata Shilla menjitak kepala andin pelan.

"Yaudah kuy kasian cacing gue."

Shilla pov

Gue langsung datengin tuh si guru baru yang sok sibuk meriksa tugas anak-anak.

Author pov

"Permisi pak," sapa Shilla.

"Hm." katanya yang masih fokus dengan bukunya.

'Nih orang nyebelin banget sih!' batin Shilla.

"Pak yang lagi ngomong ada disini buka disitu." kata Shilla sambil mengarahkan jari telunjuknya ke mukanya terus beralih ke buku yang ditatap Nathan.

"Ada apa?" ketus Nathan sambil menengok ke arah Shilla.

'Anjing nih lama-lama gue tendang nih orang.' batin Shilla kesal.

"Saya mau bilang terima kasih sama Bapa karna waktu itu sudah menolong saya dan saya ngga percaya bakal ditemukan sama orang baik kaya bapa." kata Shilla dengan senyum tulusnya.

"Saya hanya kasian sama cewe tak berdaya seperti kamu." kata Nathan.

"Maksud Bapa apa?" tanya Shilla tak mengerti.

"Kamu hanya seorang wanita brandalan yang lemah dan patut untuk dikasihani!" kata Nathan mambuat Shilla terdiam pasalnya kata-kata Nathan merupakan hinaan bagi Shilla.

"Lu kok bisa ngomong gitu seh?" kata Shilla.

"Saya ngomong apa adanya kan?  Mana ada cewe baik-baik berada di club malem kaya gtu?" kata Nathan mendekatkan wajahnya pada shilla.

"Lu tau apa tentang hidup gue?" tanya Shilla yang masih sabar.

"Liat aja penampilan kamu kaya gini.  Menurut kamu penampilan kaya gini keren? Hah kaya cabe iya." kata-kata
Nathan mampu membuat Shilla meneteskan air mata walaupun ia adalah seorang bad girl tapi bagaimanapun dia wanita mana bisa mendengarkan kata-kata hinaan dari lelaki apalagi lelaki yang ia kagumi.

"Gue ngga tau kenapa lu bisa ngehina gue kaya gtu dan gue udah salah ternyata lu jahat." kata Shilla dan berlari meninggalkan Nathan yang masih dengan wajah datar.

'Apa gue sejahat itu? Gue baru kali ini buat cewe nangis tapi ah bodo amat.' batin Nathan.

*******

  Kini shilla sedang berada di roftop memikirkan sifat Nathan yang kasar seperti itu.

Shilla pov

  Seburuk itu kah gue dimata orang-orang? Sehina apa gue dimata lu Nat? Niat gue baik gue cuman bilang makasih tapi apa balesan lu? Lu malah ngehina gue kaya gini.

"HAAAAAA GUE BENCI HIDUP GUE!" gue teriak meluapkan amarah.

*******

Nathan pov

Setelah cewe itu pergi gue kaya ngerasa bersalah banget. Gue juga ngga ngerti kenpa gue kaya gini mungkin karna gue gx suka aja kali ya sama dia ingat ya gue cuman GA SUKA bukan BENCI.
Gue senderin tubuh gue dikursi dan memejamkan mata sekejap.

Tok tok tok

"Ada apa?" tanya gue.

"Mau minta hukuman pak."

Jangan lupa vote and coment👍

Dear Teacher (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang