Kau obati rindu ku dengan luka.
3 Tahun kemudian
Nathan yang tengah sibuk dengan tugas kini beralih kepada ponselnya yang berdering.
+621352....
Dengan Nathan?
Iya saya sendiri.
Saya ingin memberitahu bahwa
Seorang bernama Nashilla mengalami
Kecelakaan.Apa? Dimana sekarang dia?
Dia di rumah sakit ****
Tut...
Nathan menutup telfonnya sepihak ia baru tahu bahwa Shilla akan pulang sekarang. Kenapa Shilla tidak meminta Nathan untuk menjemput nya? Astaga Nathan benar-benar khwatir ia tidak ingin kehilangan untuk kesekian kalinya lagi. Sudah cukup 3 tahun mereka berpisah dan tidak untuk sekarang.
Drett... Drett...
+621355...
Datanglah di cafe ***** karna orang yang kau sayangi ada pada ku.
Shit! Nathan mulai kesal dan marah gadisnya kecelakaan lalu diculik apa lagi ini? Semuanya membuat Nathan pusing.
Nathan pov
Aku melihat sekeliling cafe tidak ada tanda kehidupan di sini aku berlari masuk mencari Shilla namun hasilnya nihil cafe itu sangat sepi tidak ada pelayan, bahkan pengunjung. Tiba-tiba aku mendengar suara.
"TOLONG!" Suara itu? Suara yang aku rindukan selama ini. Siapa lagi kalau bukan Shilla.
Aku berlari mencari sumber suara namun lagi-lagi hasilnya nihil. Aku berteriak menyebut nama 'Shilla' namun tak ada balasan darinya. Aku mulai panik.
+621355....
Jika kamu telat satu menit gadis mu habis Nathan haha.
Siapa kau? Dimana Shilla?
Kau tak perlu tau siapa aku
Yang kau tau sekarang gadis mu
Bersama ku haha.Brengsek! Kalau sampai lu
Nyentuh milik gue sedikit pun
Gue bakalan bunuh lu!Waktu mu hanya beberapa detik lagi
Nathan gunakan waktu mu sebaik
Mungkin sebelum gadis mu mati!Sial! Pria itu membawa Shilla kemana? Ya tuhan Shilla kau dimna? Aku sangat khawatir. Aku tidak akan membiarkan gadis ku terluka aku berlari mengelilingi cafe tapi hasil nya nihil sudah seluru bagian cafe aku datangi namun hasilnya nihil. Shilla kau dimana?
+621355....
Waktu mu habis bung sekarang lihat lah obat rindu mu selama 3 tahun akan tergantikan. Jangan pernah menyesal karna kau lah yang membuatnya seperti itu.
Lihat kebelakan dalam hitungan 3Aku melirik ke belakang dan melihat seorang gadis dengan dres berwarna biru aku tidak dapat melihatnya karna dia memeluk boneka doraemon, tunggu doraemon? Boneka milik Shilla. Tapi apakah benar itu Shilla gadisku?
Author pov
Nathan mendekati Shilla dan mengambil alih boneka besar itu sehingga ia dapat melihat wajah yang selama ini rindukan. Nathan memeluk Shilla dengan erat dan dibalas oleh Shilla air mata mereka menjadi saksi atas betapa rindunya mereka.
"I miss you."
"I miss you to."
"Jangan bilang ini semua?" Tanya Nathan melepas pelukannya.
"Hehe iya." jawab Shilla dengan senyum imutnya.
"Kalau gini aku gx bisa marah. Kau tau aku sudah hampir gila mencari mu." Tutur Nathan.
"Haha maafkan aku Nathan." Kata Shilla.
"Aku sangat merindukan mu gadis ku. " Kata Nathan kembali memeluk Shilla.
"Terima kasih sudah kembali," Kata Nathan.
"Terima kasih juga sudah menunggu ku." Balas Shilla.
"Ekhm."Sontak Nathan melepaskan pelukannya, ternyata bukan hanya ada Shilla dan Nathan melaikan ada Fani, Kinan, Andin, Maria, Herdi dan Rafel.
"Tau sih yang jomblo mah cuman bisa diem." Kata Kinan.
"Apaan sih Kin." Kata Shilla malu.
"Kamu diem. Kamu membuat gadis ku malu tapi aku suka haha." Jawab Nathan.
"SEKARANG BRO!" Teriak Rafel.
"Nashilla mungkin aku bukan pria romantis. Jangan kan romantis gombal aja aku harus belajar dulu sama Kinan tapi percayalah dilubuk hati ku hanya kaulah yang tertulis di sana. Dunia serasa mati tanpa ada nya hadir mu. Hidup ku gelap saat kau pergi jauh, pandangan ku suram saat kau tak terlihat jadi aku mohon jangan pernah meninggalkan ku lagi. Dan Nashillah apakah kau mau menjadi pacar ku bukan pacar tapi istri ku dan ibu dari anak-anak kita?" Kata-kata Nathan membuat Shilla menangis.
"Aku tidak bisa menolak karna aku pun sama, sama mencintai kamu Nathan. Aku mau menjadi istri dan ibu buat anak-anak kita nanti." Mendapatkan jawaban Shilla Nathan langsung memeluk Shilla.
"Makasih,Makasih dan makasih." Nathan merasa sangat bahagia begitupun Shilla.
"Akhirnya Shilla gx jomblo lagi." Teriak Andin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Teacher (END)
RomantikSalahkah ku mencintai guru ku sendiri? Salahkah ku menginginkan murid ku sendiri? (END)