[✓✓]
Seperti janji mereka sore tadi, Jaemin sudah berdiri di depan rumah gadisnya. Beberapa kali nampak merapikan rambut dan jaket kulit hitam yang dikenakan, meskipun sudah rapi dari awal. Jaemin menghembuskan nafas gugup, keluar berdua bersama Hanna bukan hal yang baru, kenapa ia harus segugup ini?
"Na?" Sedikit tersentak, laki-laki itu tetap mengembangkan senyumnya saat Hanna keluar dari rumah, gadis itu terlihat sangat cantik dengan celana jeans hitam dipadu dengan atasan blouse berwarna putih, rambutnya yang digerai tak lupa menambah kesan cantik alami yang ia punya.
"Hai, ini helm nya!" Seru Jaemin senang, nadanya begitu ceria sambil membolak-balik helm yang baru ia beli kemarin lusa, menunjukkannya kepada sang gadis.
"Wah, bagus banget." Sepasang mata Hanna berbinar, ia benar-benar menyukai helm yang Jaemin beli untuknya.
"Suka nggak?"
"Suka banget!"
"Sini, aku bantu pakai." Jaemin menarik lembut tangan Hanna agar mendekat padanya, kemudian memakaikan helm itu di kepala si gadis dengan hati-hati. Tidak lupa mengaitkan talinya.
"Ada ya manusia cuma dipakaikan helm cantiknya nambah."
Gadis itu mencubit perut Jaemin, "gombal terus!"
"Ayo berangkat,"
"Ke Hongdae Street kan?"
"Iya, cantik."
***
Sepeda motor besar milik Jaemin berhenti di pinggir jalan, jaraknya tidak jauh dari penjual-penjual makanan di jalan itu. Mereka sepakat akan berjalan kaki saja untuk menjelajahi penjual jajanan yang berjajar rapi disana.
Melepas helm dengan kesusahan, lagi-lagi Hanna menepuk punggung Jaemin, "bantu lepasin... Aku belum bisa."
Tawa kecil Jaemin terdengar menggemaskan, gadisnya begitu manis dengan mulut yang mencebik karena tidak bisa melepas helm.
"Belum kebiasaan pakai helm, ya? Dulu kalo keluar selalu pakai mobil?"
"Sekali dua kali pakai motor, aku jarang keluar rumah kalo nggak sama Kak Jisun. Kak Doyoung sibuk sama teman-temannya jadi jarang ajak aku keluar."
Jaemin mengangguk-angguk kecil, ia melepas helm di kepala Hanna, menaruh helm itu di atas sepeda motornya. Lalu, tanpa berkata apapun ia menautkan jari-jarinya di jemari Hanna. Menggenggamnya erat kemudian melangkahkan kakinya untuk mulai berjalan-jalan.
"Aku seneng banget bisa kesini sama kamu."
"Biasanya kesini sama siapa?"
"Sama Kak Jisun, sama Kak Doyoung, biasanya juga satu keluarga. Aku nggak pernah keluar sama cowok, ini untuk pertama kalinya."
"Kayaknya semua yang dilakuin sama sepasang kekasih, aku selalu menjadi yang pertama melakukannya di hidup kamu, ya?"
"Iya, dari ciuman itu juga... Itu ciuman pertama aku."
Suasana di sekitarnya mendadak canggung, ah ciuman itu. Jaemin begitu mengingatnya.
"Itu juga pertama buat aku." Ujarnya, pelan.
"Serius, Na?"
"Iya, aku juga belum pernah ciuman."
"Sama-sama untuk yang pertama kalinya." Hanna berucap senang.
Keduanya tidak melanjutkan pembahasan tentang ciuman itu atau mereka akan lebih canggung. Jaemin mengayunkan tangannya yang tertaut dengan tangan Hanna ke depan dan belakang. Hatinya berbunga-bunga malam ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/194647189-288-k618298.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Obliteration : For You, Na Jaemin
Teen Fiction❝the removal of sins that brings us to true immortality.❞ Rank : #1 in najaemin #1 in nctjaemin © Belssfys, 2022.