» 10. i'm okay

3K 291 9
                                    

[✓✓]

Kota Seoul diguyur hujan deras pagi ini, Jaemin terpaksa menjemput Hanna dengan mobil.

"Disana dulu." Jaemin menahan langkah Hanna yang akan hujan-hujanan untuk masuk ke dalam mobilnya.

Laki-laki itu keluar dari mobil dengan payung, kemudian berlari kecil mendekati gadisnya yang masih berdiri di teras.

"Jangan hujan-hujan nanti seragam kamu basah."

"Perhatian banget sih..." Hanna mencubit pipi Jaemin.

"Kak, berangkat dulu!" Pamitnya pada Doyoung dan Jisun.

"Jisun kok belum berangkat?"

"Mark belum jemput."

"Kak Doyoung pagi-pagi kebiasaan gitu, ya?"

Gadis di samping Jaemin tertawa keras, "iya, kebiasaan banget bangun pakai celana pendek sama kaos putih polos tipis dengan rambut acak-acakan, mirip gembel, kan."

"Heh, dia kakakmu." Tegur Jaemin.

"Iya, aku juga sering gitu. Apalagi Hari Minggu."

Jaemin terkekeh sembari membuka pintu mobil untuk Hanna, ia menutup payungnya, menaruh benda itu di kursi belakang. Setelah itu duduk di kursi kemudi.

"Padahal hari ini kita ada rencana pamer helm baru..." Hanna mengerucutkan bibirnya lucu.

Jaemin yang gemas lalu mengacak rambut gadis itu, "besok kan bisa."

"Yaudah besok aja deh."

***

Jaemin menahan lengan Hanna yang lagi-lagi akan berlari melewati hujan untuk sampai ke lantai satu.

"Kita pakai jaket dulu,"

"Astaga, Na. Jarak parkiran sama lantai satu nggak sampai dua puluh meter."

"Udah ayo nurut aja." Jaemin menutupi kepala Hanna sekaligus kepalanya menggunakan jaket, "deketan, biar nggak basah."

"Romantis banget,"

"Satu, dua, tiga. Ayo lari."

Keduanya berlarian melewati beberapa sepeda motor dan mobil, keluar dari parkiran sekolah menuju gedung lantai satu yang jaraknya paling dekat dengan parkiran.

"Basah nggak?"

"Aman, ganteng."

Jaemin mengibaskan jaketnya beberapa kali untuk mengurangi efek basah. Ia merangkul bahu Hanna kemudian, mengajaknya ke kelas.

Sampai di depan kelas gadis itu, Jaemin tidak langsung meninggalkannya.

"Hanna, dengerin aku." Jaemin merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan wajah si gadis, "mulai hari ini, setiap istirahat atau pulang sekolah aku akan jemput kamu ke kelas."

"Kok gitu?"

"Aku nggak mau kamu di jahatin murid lain."

"Nggak ada yang jahatin aku, Na."

"Bohong,"

"Na Jaemin... Aku tau kamu khawatir, tapi emang beneran kok, nggak ada yang jahatin aku sama sekali."

Jaemin tidak percaya, sungguh. Hatinya selalu menolak untuk mengiyakan pernyataan gadis ini. Memang berulang kali Hanna mengatakan jika ia baik-baik saja, tapi sorot mata gadis itu seakan mengatakan yang sebaliknya.

Tidak ingin mengulur waktu, Jaemin mengangguk cepat, "pokoknya aku jemput, ya."

"Jaemin..."

"Iya?"

Obliteration : For You, Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang