04. Lee Jinhyuk

7.1K 1.1K 162
                                    

Seungwoo mengurut pangkal hidungnya berkali-kali, kemudian mencoba mengatur emosinya. Kepala Sekolahnya sudah memutuskan jika Kim Wooseok akan masuk ke dalam anggota osis tanpa mau berdiskusi lagi dengan dirinya. Dan saat ini Seungwoo tengah ditatap tajam oleh hampir seluruh anggota osis yang memang mengadakan rapat secara mendadak.

"Lu gimana sih Woo? Tanpa ada kabar berita tiba-tiba nambahin anggota gitu aja!"

"Lo pikir pendapat kita gak berguna?"

"Gue merasa gak lo hargain sama sekali disini."

"Gue tau lo punya hak sebagai ketua osis, tapi lo gak bisa egois kaya gini dong Woo."

"Heh heh! Tenang dulu dong! Seungwoo mau ngejelasin." Bela Jinhyuk.

"Belain aja terus sahabat lo Hyuk! Lo juga sama aja!"

Jinhyuk mengusap wajahnya kasar. "Nih ya gue kasih tau, Seungwoo emang diminta sama Pak Kepsek buat masukin anak itu ke osis. Seungwoo udah nolak kemarin, tapi hari ini Pak Kepsek tiba-tiba bikin keputusan kalo anak itu resmi masuk osis. Kalian kalo jadi Seungwoo bingung gak? Tolong jangan ngeliat dari sudut pandang kalian aja, coba posisikan diri sebagai Seungwoo. Gue bukannya mau ngebelain sahabat gue, tapi gue kalo di posisi Seungwoo juga bingung mau gimana? Pasti Seungwoo juga ngerasa gak dihargain sama Pak Kepsek. Ngerti?"

"Thanks Hyuk.."

Jinhyuk tersenyum dan mengangguk.

"Saya udah coba negosiasi dengan Pak Kepsek, tentunya dengan membawa pendapat dari kalian. Karena saya juga gak mau kalian merasa gak dihargai disini. Tapi, Pak Kepsek meminta saya untuk memberikan dia masa percobaan. Temen-temen bisa bantu nilai dia nanti. Kalau misalnya memang kerja dia bagus, Pak Kepsek akan tetap mempertahankan dia. Tapi kalo enggak, dia bakal keluar."

"Eh Sejeong! Lo jangan bikin aneh-anehin anak orang ya. Udah kebaca sama gue di jidat lo kalo lo punya rencana jahat." Celetuk Jinhyuk.

"Anjir si Jinhyuk!"

"Saya juga minta kalian bersikap sportif, jangan berbuat curang. Karena nanti kita juga yang kena imbasnya. Paham?"

"Paham Woo!!"

Seungwoo menghela nafas lagi. Entah yang keberapa dia melakukan hal itu hari ini.

"Wooseok!! Masuk.."

Wooseok melangkah ragu ke dalam ruangan itu, kepalanya masih dia tundukkan. Percakapan mereka tentunya Wooseok dengar dengan jelas dari awal Seungwoo membuka rapat dadakan itu.

"Sa-saya.. Kim Wooseok.." ucap Wooseok terbata sambil perlahan mengangkat kepalanya. Tatapan sinis dan tidak suka langsung dapat Wooseok lihat dari hampir semua orang yang ada di hadapannya.

"Anjir gue kira Kim Wooseok yang mana.." gumam Jinhyuk.

"Woo kok lo gak bilang!" Bisik Jinhyuk pada Seungwoo.

"Lo gak nanya gue."

***

Jinhyuk baru saja selesai dari toilet ketika melihat sosok pujaan hatinya sedang duduk seorang diri di kursi taman sedang membaca buku. Penasaran, Jinhyuk pun menghampiri Wooseok.

"Gak ke kantin?" Tanya Jinhyuk yang kemudian duduk di samping Wooseok.

Wooseok melihat Jinhyuk sebentar, lalu kembali fokus pada bukunya.

"Ngomong-ngomong kita belum kenalan. Gue Jinhyuk."

Wooseok tetap diam, bahkan tidak menyambut uluran tangan Jinhyuk.

Kruuukk

Krruukk

Jinhyuk mengernyitkan keningnya. Suara apa itu?

Wooseok segera menekan perutnya dan mengumpat dalam hati.

"Oohh, laper ya? Bentar-bentar gue ke kantin. Lo suka apa? Eh udah lah gue beliin apa aja. Lo ditanya diem mulu." Jinhyuk segera melesat ke kantin membelikan Wooseok beberapa makanan tanpa persetujuan apapun dari lelaki manis itu.

Belum lama setelah Jinhyuk pergi. Rambut Wooseok dijambak dengan kencang hingga kepalanya tertarik kebelakang.

"Aakkhh.."

"Heh! Lo anak baru jangan sok deket sama Seungwoo Jinhyuk!!! Ngerasa cantik lo??"

Wooseok mencoba melawan namun kedua tangannya ditarik oleh dua orang yang berbeda. Buku bacaannya sudah terlempar entah kemana.

"Lepaaasss!!!"

"Lo cowok bukan? Masa gabisa ngelawan? Malu-maluin banget lo!!"

Bukannya Wooseok tidak ingin melawan, tapi mereka semua perempuan. Dan Wooseok diajarkan untuk tidak pernah kasar pada perempuan.

"Cupu banget sih!!"

"Nih gue kasih tepung biar lo makin cantik."

Bruuuss

Satu bungkus tepung terigu mengguyur tubuh mungil Wooseok.

"Ini biar lo makin wangi."

Byuurrrr

Wooseok pasrah, entah cairan apa yang mereka gunakan untuk mengguyur tubuhnya.

"HAHAHAHAHAHAHA.."

"Makanya lo gausah deket-deket sama Seungwoo Jinhyuk!! Rasain lo!!"

Tidak. Wooseok tidak boleh menangis.

Diambilnya kacamata bundar yang bertengger di hidung mancungnya, dan Wooseok mencoba membersihkannya dengan bagian seragam yang tidak terkena tepung dan oh kecap ikan. Bau ini khas kecap ikan.

"ASTAGA!! WOOSEOK!!"

"Seok??"

"Yaampun lo kenapa bisa gini?" Jinhyuk meletakkan susu pisang dan sebungkus roti cokelat untuk Wooseok di atas kursi taman. Kemudian mengusap pipi Wooseok yang belepotan tepung.

"Siapa yang ngelakuin ini Seok?"

Wooseok menggeleng.

"Ji-jin-hyuk.. ma-mau pulang.." Wooseok berucap lirih.

"Iya pulang, tapi bersihin dulu bentar ya?"

Jinhyuk menarik Wooseok ke dalam toilet sekedar untuk membersihkan wajah dan rambutnya dari tepung.

"Gue ambil baju ganti dulu di loker. Lo tunggu sini ya?"

Wooseok menggeleng. Tidak. Wooseok takut jika orang-orang itu kembali lagi. Melihat Wooseok yang amat ketakutan, Jinhyuk jadi mengurungkan niatnya. Jinhyuk justru membuka seragam putihnya dan memberikannya pada Wooseok. Tenang, Jinhyuk selalu memakai kaos di balik kemejanya kok.

"Lo ganti baju nih pake punya gue, masih bersih kok."

Wooseok menatap ragu seragam milik Jinhyuk.

"Perlu gue gantiin??"

"Bisa sendiri."

Jinhyuk mengangguk. "Yaudah sana masuk, gue jagain dari luar."

"Ganti disini aja." Ucap Wooseok sembari membuka kancing atas kemejanya.

Jinhyuk panik langsung menahan gerakan tangan Wooseok.

"Anjir anjirr jangan Seok!!"

"Kenapa?" Tanya Wooseok polos sambil memiringkan kepalanya.


Tess

Tess




"YAAMPUN JINHYUK MIMISAANN!!!"






































Iya tau kok gak ngefeel huhuuu :((

Catch Me If You Can | Produce X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang