Warning!!🔞🔞🔞
================================
Sepuluh. Wooseok telah menguap sebanyak sepuluh kali dalam 30 menit terakhir. Tamu-tamu mereka sudah banyak yang pulang, menyisakan para sahabat dan keluarga yang masih betah untuk bercengkrama dengan para pengantin. Kepala Wooseok sudah bersandar di pundak Jinhyuk, mata bulatnya sudah terlihat sayu dan mengantuk, mungkin beberapa menit lagi Wooseok bisa saja tertidur.
"Dek? Naik aja sana ke kamar. Kamu udah ngantuk gitu." Kata Minhyun yang tidak tega melihat adiknya sudah setengah sadar karena mengantuk. Padahal ini masih pukul 9 malam, mungkin Wooseok lelah setelah seharian mengecek ini itu dan menyapa seluruh tamu undangan.
"Eung?" Wooseok mencoba menegakkan kepalanya, mata bulat itu juga dipaksa terbuka, namun Wooseok justru terlihat menggemaskan dengan wajah mengantuk itu.
"Tidur yuk, Sayang. Kamu udah ngantuk banget." Ajak Jinhyuk. Istri cantiknya itu masih diam tidak bersuara, justru ia menjatuhkan kepalanya lagi di pundak Jinhyuk.
"Yaudah Hyuk, Kakak sama Papa pulang dulu ya? Wooseoknya dibawa aja ke kamar. Kasian dia pasti capek."
Jinhyuk mengangguk. Dan mereka pun segera berpamitan. Setelah Minhyun, Hyunbin dan Papa Kim pulang, sepasang pengantin itu berbalik menuju lift untuk menuju kamar mereka.
"Eung.."
"Iya sabar ya? Sebentar lagi sampe, Sayang."
Namun Jinhyuk justru kaget karena istrinya itu menegakkan kepala dan membuka matanya, wajah mengantuk Wooseok berubah menjadi segar kembali, dengan mata bulat menggoda serta seringaian nakal.
"Loh? Kamu gak ngantuk?"
Wooseok terkekeh gemas. "Hihihi. Aku pura-pura, biar Papa sama Kak Minyeo cepet pulang. Aku mau berduaan sama suamiku."
"Nakal ya kamu!" Jinhyuk menyentil gemas pucuk hidung Wooseok. Yang dibalas dengan kekehan gemas oleh istrinya itu.
"Hehehehe, tapi kamu suka kan, suamiku?"
"Jangan sering-sering, nanti durhaka kamu."
Wooseok tersenyum genit kemudian menarik dasi hitam Jinhyuk agar kepala suaminya itu sedikit menunduk. Lelaki manis itu menyentuh pipi Jinhyuk dengan sebelah tangannya dan memajukan wajah hingga hidung keduanya bersentuhan.
"Aku mau nagih janji kamu tadi siang, katanya kamu mau mandi bareng aku malam ini. Tapi aku gamau mandi pakai air, maunya pakai cairan kamu." Bisinya seduktif.
Tanpa aba-aba Jinhyuk langsung melumat kasar bibir tipis Wooseok. Hingga membuat lelaki manis itu kualahan mengimbangi ciuman sang suami.
Jemari Wooseok seperti sudah menemukan tempatnya, jemari lentik itu sudah tersangkut dan meremat helaian rambut belakang Jinhyuk, ketika gigi-gigi suaminya menggigit kecil bibirnya agar membuka akses masuk. Dan Wooseok hanya bisa melenguh tertahan saat lidah panas Jinhyuk mengacak-acak rongga mulutnya. Matanya terpejam menikmati sentuhan Jinhyuk, serta karena ia malu melihat bayangan mereka yang berciuman panas di dalam lift.
Sebelah tangan Wooseok kemudian merangkak turun untuk mengusap seduktif dada Jinhyuk, dan semakin turun untuk masuk ke dalam celana Jinhyuk dan meremas milik suaminya.
Jinhyuk menahan tangan Wooseok, hingga membuat sang istri menghentikan aktifitasnya. Lelaki itu pun melepas pagutannya kemudian berbisik dengan suara rendah tepat di telinga Wooseok.
"Don't make a mess with me baby boy.."
***
Kepala Wooseok hampir keluar dari tepi ranjang karena Jinhyuk benar-benar mendesaknya. Memberikan kecupan serta hisapan panas untuk melukis tubuh mulusnya dengan tanda cinta dari sang suami. Pakaian Wooseok sudah entah kemana, karena Jinhyuk benar-benar menyerangnya setelah mereka masuk ke dalam kamar. Sedangkan pakaian Jinhyuk masih lengkap, hanya sedikit berantakan karena Wooseok berusaha membuka pakaian Jinhyuk, namun tidak pernah berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch Me If You Can | Produce X 101
Fanfiction[End] "Kamu yang kemarin jadi Olaf kan?" "Loh kamu inget aku?" "Iya soalnya kamu aneh!" Pdx101! School! AU! Drama! WARNING!!!!⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ This story contain bxb and mpreg content! Started on August 19th 2019 Finished on December 7th 2019