"Jinhyuk!! Hyuk!!" Seungyoun kualahan mengejar Jinhyuk yang tiba-tiba saja masuk ruangannya, mengambil kunci mobil dan jasnya, kemudian buru-buru keluar kantor. Setelah mengatakan pada Seungyoun jika ia meminta menjadwalkan ulang untuk meeting dengan client dari Kanada.Seungyoun tidak mengerti dengan tingkah Kakak iparnya yang tiba-tiba saja seperti itu. Padahal biasanya sedang demam tinggi pun, Jinhyuk akan tetap memaksa memimpin rapat.
Namun kebingungan pria dua anak itu terjawab setelah ia melihat sosok yang menjadi dunia Jinhyuk, berdiri di depan pintu utama perusahaan. Beberapa kali Seungyoun mengucek matanya tidak percaya.
"Ini mata gue salah atau gue halu? Ga mungkin kan mata batin gue kebuka gitu aja? Tapi kan.. Wooseok udah meninggal? Apa iya Wooseok jadi arwah penasaran?"
Pria itu pun segera menghampiri sosok yang dikiranya hantu. Mencoba memastikan jika dirinya tidak salah ataupun halu.
"Seungyoun?" Sapanya.
Seungyoun memutari tubuh Wooseok. Lalu mencolek lengan lelaki manis itu beberapa kali.
'Tidak tembus..' pikirnya.
"Ahh becanda nih pasti.."
Wooseok menunduk, ia takut reaksi Seungyoun sama dengan Jinhyuk. Namun tidak. Dugaan buruk Wooseok menguap begitu saja, saat Seungyoun justru memeluk erat tubuhnya.
"Y-youn..."
"Lo kenapa gak bilang kalo lo masih hidup sih Seok? Kita semua sedih banget pas tau lo meninggal waktu itu.."
"Seungyoun, a-aku.."
Seungyoun melepas pelukannya, lalu menarik tangan Wooseok begitu saja dengan senyuman lebar yang tercetak di wajah tampannya.
"Sejin pasti seneng banget tau lo masih hidup! Lo harus ikut gue. Kembar juga pasti seneng banget."
***
Sejin sedang membereskan rumahnya yang selalu berantakan karena ulah kedua--ralat ketiga anaknya yang hobi meletakkan mainan dimanapun, tanpa mau membereskannya lagi.
Sebenarnya percuma saja ibu muda itu mengeluarkan tenaga lebih hanya untuk membereskan bekas kekacauan anak-anaknya. Karena jika Younjin dan Jinae sudah pulang dari sekolahnya, rumah yang semula rapih akan berubah kembali menjadi kapal pecah dalam sedetik.
Tapi Sejin tidak betah jika melihat rumahnya berantakan. Lagipula ia malu kalau tiba-tiba ada tamu atau orang tuanya datang berkunjung dan melihat kekacauan dalam rumahnya.
Suara mobil Seungyoun terdengar. Ia refleks melirik ke arah jam dinding, lalu mengerutkan keningnya saat menyadari ini bukan jam pulang kembar, ataupun jam pulang suaminya. Mengapa Seungyoun sudah pulang? Apa ada sesuatu yang tertinggal?
Sejin pun segera berjalan menuju pintu utama untuk membukakan pintu suaminya.
"Kenapa By? Ada yang ketinggalan?" Tanya Sejin langsung.
Seungyoun menggeleng sambil tersenyum lebar pada istri mungilnya.
"Ada yang mau aku anterin buat kamu."Seungyoun segera menggeser tubuhnya satu langkah ke kanan agar sosok yang sengaja ia sembunyikan di balik badannya itu bisa dilihat oleh Sejin.
Sejin menjatuhkan rahangnya dan menggeleng tidak percaya saat matanya melihat sosok yang begitu ia rindukan selama 4 tahun ini.
"Wooseok!!!!"
Seungyoun rasanya ingin ikut menangis saja saat melihat istri dan sahabatnya berpelukan dengan berurai airmata, juga saling mengucap rindu.
================================
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch Me If You Can | Produce X 101
Fanfic[End] "Kamu yang kemarin jadi Olaf kan?" "Loh kamu inget aku?" "Iya soalnya kamu aneh!" Pdx101! School! AU! Drama! WARNING!!!!⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ This story contain bxb and mpreg content! Started on August 19th 2019 Finished on December 7th 2019