43. Spring Breeze

4.9K 828 279
                                    

Here we go!!

================================

4 tahun kemudian..

"BANGSAT WOY INI SEUNGWOO UDAH MAU KAWIN AJA ANJEER!!"

"Anjir Seobin dari dulu mulutnya gak bisa dijaga banget heran." Keluh Yuvin sambil meminum sodanya.

"Ya lo pada gak kaget apa tiba-tiba dapet undangan nikahan dia? Mana ini nikahnya di Korea. Gue kira dia sama Anne bakal nikah di Jerman. Mau-mau aja itu bule dibawa ke Korea." Kata Seobin sambil melempar sebuah undangan dengan sampul berwarna kuning pastel dengan nama HAN SEUNGWOO tercetak jelas di bagian atasnya ke atas meja.

"Berisik banget ya kalian di kantor gue." Omel Jinhyuk yang baru saja memasuki ruangannya, diikuti oleh Seungyoun dibelakangnya.

Sejak mereka lulus kuliah dan mulai memegang anak perusahaan Ayah mereka masing-masing, dalam  dua minggu sekali mereka memang sengaja berkumpul di kantor Jinhyuk--lebih tepatnya ruangan Jinhyuk untuk sekedar makan siang bersama dan mengobrol banyak hal. Karena kesibukan masing-masing membuat mereka jarang bertemu, jadilah mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk berkumpul.

"Seobin tuh mulai sambat Hyuk."

"Kenapa? Midam belum mau terima lamaran lo?" Tanya Jinhyuk sarkas sambil duduk di salah satu sofa yang kosong.

"Si anjing!"

"Tinggal seatap selama 4 tahun ternyata tidak menjamin ya Bin?" Ledek Yuvin.

"Ngaca dong! Lu juga, tolol! Mana udah ngelamar dari jaman SMA! Tapi sampe sekarang lo sama Yohan masih aja putus nyambung." Kata Seobin tidak terima.

"Yohan minta gue buat nunggu dia S2 dulu. Jadi yaudah.. gue mah nurut aja."

"Jadi intinya lo semua kalah sama si gorden warteg yang diem-diem aja tapi ngirim undangan?" Celetuk Seungyoun. Ya diantara yang lain, hanya Seunyoun yang tidak pusing untuk prosesi lamar melamar atau fase galau karena digantung seperti Seobin dan Yuvin.

"WAH INI MAH BANGSAT DARI SEGALA BANGSAT!!" Teriakan Gukheon yang tiba-tiba membuat mereka semua menatap lelaki itu heran.

"Kenapa anjay? Lo kesambet setan Seobin?" Tanya Yuvin yang diikuti lemparan kulit kacang oleh oknum Yoon Seobin yang tidak terima.

Gukheon menatap malas keempat sahabat bobroknya itu. Seakan sudah jelas di jidat mereka tertulis bahwa mereka adalah 'Monyet-monyet bodoh' karena tidak membuka undangan pernikahan yang Seungwoo kirimkan pada mereka.

"Gue yakin lo semua pada gak baca undangan Seungwoo."

Keempat lelaki tampan itu menatap Gukheon bingung.

"Buat apa dibaca sih anjeng! Udah jelas itu yang kawin si Seungwoo."

Gukheon merotasikan bola matanya, lalu berdiri mengambil jasnya dan menyampirkannya di pundak.
"Udah ah. Gue mau jemput bebeb gue dulu.." katanya sambil berlalu.

"Kalo lo semua udah baca. Tolong gausah teriak ya? Bisa rubuh kantor Jinhyuk.." kata Gukheon lagi.

Mereka berempat masih bertatapan bingung. Memangnya apasih?

Seungyoun berinisiatif mengambil undangan yang tadi sudah Gukheon buka dan otomatis ketiga orang lain disana mengekori serta ikut membaca bersama Seungyoun.

Satu detik

Dua detik

Tiga de-

"ANJIR HAN SEUNGWOO BAJINGAN!!"

================================

Rutinitas Jinhyuk selama 4 tahun belakangan adalah mengunjungi rumah abu untuk sekedar menyapa atau mengganti bunga yang sengaja ia letakkan setiap minggu di atas lemari kaca milik Kim Wooseok.

Catch Me If You Can | Produce X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang