54. Revenge

4.9K 764 157
                                    

Selamat ulangtahun Mama Anakonda Choi Byungchan!! Maaf ya Chan kamu aku pending dulu kemunculannya :")

(Edited) Dan selamat atas first win nya Victon!! Terimakasih telah bertahan dan berjuang selama ini💙💛

================================

Suara dentuman musik di dalam bar terdengar begitu keras, mungkin cukup mengganggu bagi beberapa orang yang tidak suka keramaian. Sama halnya dengan apa yang dirasakan Hyeop. Gendang telinganya terasa sakit karena mendengar suara musik yang menusuk pendengarannya. Meskipun Gukheon punya bar, Hyeop tidak pernah berkunjung kesana, karena tentunya lelaki itu akan melarang keras Hyeop bersentuhan dengan dunia gelap seperti itu.
Dan sepertinya Hyeop tidak akan pernah memasukkan bar menjadi tempat favoritnya. Karena disini terlalu berisik dan penuh dengan asap rokok. Hyeop tidak suka. Pantas saja Gukheon selalu melarangnya.

"Gimana Hyeop? Keren kan?" Tanya Changwook.

Keren darimananya? Seluruh inderanya terasa kebas karena mendapat rangsangan berlebihan seperti ini. Cahaya lampu yang remang-temang ditambah cahaya lampu kerlap kerlip yang menusuk matanya. Belum lagi suara musik yang terlalu kencang, dan bau asap rokok yang membuat nafasnya sesak.

Lengan Hyeop ditarik Dongyun menuju salah satu meja yang dikelilingi beberapa kursi dan satu sofa panjang.

Selang beberapa menit.. Changwook, Minseo dan Dongyun sudah berbaur dengan orang-orang di sana. Meninggalkan Hyeop duduk sendirian sambil memijat kepalanya yang mulai pusing. Hyeop ingin pulang saja.

Namun tiba-tiba Minseo datang dan memberikan sebuah gelas berisi alkohol pada Hyeop. Dengan ragu, Hyeop pun menerimanya.

"Diminum Hyeop. Kalo kurang minta aja sama gue." Katanya.

Hyeop menatap gelas yang berada di genggamannya ragu. Apa ia harus meminum cairan ini?

"Ayo Hyeop diminum!!" Sahut Dongyun.

Hyeop memandangi teman-temannya satu-persatu. Rasa takut masih menyelimuti hatinya, tapi ia juga penasaran bagaimana rasa minuman ini.

"Udah minuumm!!"

Gemas dengan Hyeop yang tak kunjung meminum alkoholnya, Changwook pun merebut paksa gelas yang Hyeop genggam, kemudian membawa gelas itu mendekat pada bibir Hyeop dan meminumkannya dengan sekali teguk.

"UHUUKK UHUUKK!!"

Pahit. Tidak enak. Kerongkongan Hyeop rasanya panas seperti terbakar.

"Enak kan??"

Hyeop bergidik. Enak darimana nya sih? Lebih enak susu strawberry di minimarket depan apartement Kak Kukon, pikirnya.

"Kita ke tengah dulu ya Hyeop? Lo gabung aja ntar. Daripada sendirian di sini." Kata Dongyun sambil berlalu.

Suara musik berdentum semakin kencang. Di lantai tengah sana sudah banyak orang yang menggerakkan tubuhnya sesuai irama dan saling berbagi tawa. Entah apa asiknya berdesak-desakan seperti itu?

"Sendirian aja, manis?" Hyeop mengedarkan pandangannya saat ada suara yang mungkin menyapanya.

"Hai. Gue Mahiro." Kata lelaki itu dengan senyuman manisnya sambil mengulurkan tangan.

"Aku Hyeop."

"Gue duduk sini, boleh ga?"

"E-eh, boleh-boleh duduk aja."

Lelaki bernama Mahiro itu pun duduk di sebelah Hyeop. Entah mengapa jantung Hyeop justru berdebar lebih cepat saat lelaki tampan itu berada di dekatnya.

Catch Me If You Can | Produce X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang