Buku-buku tergeletak dan terbuka di atas karpet di dalam kamar Hyeop. Minggu depan ia akan menghadapi ujian di kampusnya, dan Hyeop tidak bisa main-main karena materi kali ini sangat banyak. Sebenarnya bukan kali ini saja sih, materi anak FK selalu banyak. Kepala Hyeop rasanya mau meledak.Ponselnya berdering lagi. Sebenarnya Hyeop sudah beberapa kali mengabaikan panggilan masuk itu. Tanpa ia melihat layar ponselnya pun, ia tau jika itu kekasihnya. Tapi entah mengapa akhir-akhir ini Hyeop merasa bosan dengan hubungannya. Apalagi Gukheon selalu melarang Hyeop ini dan itu. Padahal Hyeop kan sedang memasuki fase dewasa muda yang penasaran dengan hal-hal baru.
"Kenapa Kak?"
"Gak bisa, Kak. Aku lagi belajar buat ujian."
"Iya, maaf hp nya aku silent tadi."
"Iyaa bye Kak.."
Hyeop melempar asal ponselnya. Sebelum akhirnya ponsel itu berdering lagi, menampilkan nama yang berbeda di layarnya.
Dengan semangat dan senyuman sumringah. Hyeop buru-buru mengangkat panggilan itu.
"Halo? Hehehe tumben kamu telepon?"
"Serius? Mauu!!! Aku juga lagi bosen nih belajar mulu."
"Okaayy, aku tunggu ya? Byee!!"
Seperti mendapat suntikan semangat, Hyeop segera membuka lemari bajunya dan mengganti kaosnya dengan kemeja. Kemudian bergegas turun ke bawah untuk menunggu seseorang menjemputnya.
================================
"Udah diangkat teleponnya Kuk?" Tanya Seobin kepo.
Yang ditanya malah meletakkan ponselnya di atas meja kemudian menggeser laptopnya untuk melanjutkan mengerjakan pekerjaannya. Mengabaikan pertanyaan Seobin.
"Lo berantem sama Hyeop?" Tanya Yuvin.
Gukheon menghela nafas, jemari dan kedua matanya masih fokus pada keyboard dan juga layar laptopnya. "Gatau. Dari kemarin dia kaya ngehindarin gue."
"Ajak jalan makanya."
"Udah. Tapi dia selalu punya alesan. Ini aja alesannya belajar buat ujian. Ya gue ngerti sih kalo masalah kuliah, tapi gue ngerasa dia beda gitu ke gue."
Yuvin dan Seobin saling berpandangan bingung. Tumben. Biasanya Hyeop justru menelepon Gukheon berkali-kali hanya untuk bilang kangen, atau sekedar untuk mendengar suara sang kekasih.
"Lo ada salah kali ke dia, Kuk."
"Gue emang nolak dia."
"Hah? Nolak gimana??'
"Dia ngajak gue buat berhubungan badan. Ya lo pikir aja. Gue masih waras buat gak ngerusak dia. Eh dianya minta dirusak sendiri."
Jawaban Gukheon berhasil membuat Yuvin dan Seobin menganga. Apa maksudnya? Apa benar Hyeop si bayi polos itu justru meminta hal dewasa pada Gukheon?
"Dia lagi fase penasaran-penasarannya sama hal kaya gitu. Bahkan gue disuruh ngelakuin hal-hal yang gak bener ke dia. Gue kira emang dia becanda aja kaya gitu. Taunya beneran."
"Heh tolol! Lo harusnya jangan main tinggal si Hyeop. Bisa-bisa dia malah minta sama yang lain.. emang lo mau kalo Hy--"
"Ehh sorry-sorry guys!! Tadi gue nganterin Sejin ke butiknya dulu. Sorry ya telat."
Obrolan mereka bertiga otomatis terhenti ketika Seungyoun datang dan meletakkan tas laptopnya tidak santai di atas meja mereka. Untung cafè ini tidak begitu ramai, jadi tidak begitu mengganggu para pengunjung yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch Me If You Can | Produce X 101
Fanfiction[End] "Kamu yang kemarin jadi Olaf kan?" "Loh kamu inget aku?" "Iya soalnya kamu aneh!" Pdx101! School! AU! Drama! WARNING!!!!⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ This story contain bxb and mpreg content! Started on August 19th 2019 Finished on December 7th 2019