Maaf yaa baru bisa update :")
⚠️⚠️⚠️ hati-hati chapter kali ini lumayan panjang :")
Happy reading guys!!================================
Bugh
Tubuh lelaki itu sudah babak belur karena dihajar habis-habisan oleh Gukheon dan juga Yuvin. Darah mengalir di sudut bibir serta lubang hidungnya. Bahkan lelaki itu sudah tergeletak di bawah dan tidak berdaya untuk bergerak.
"Hyeop gak punya salah sama lo bajingan!! Kenapa lo rusak dia sialan!!!"
"Uhuuk uhuukk.."
"Bangun lo!! Lo berani ngancurin psikis dan fisik Yohan! Lo harus berhadapan sama gue!! Bangun!!"
Yuvin menarik paksa kerah kemeja Mahiro agar lelaki itu kembali berdiri. Namun kesadaran Mahiro sudah benar-benar menipis, hingga ia tidak bisa menanggapi Yuvin. Jangankan untuk berdiri, berbicara pun Mahiro tidak mampu.
"Siapa yang nyuruh lo? HAH?? JAWAB GUE!!"
Tubuh Mahiro diangkat oleh Yuvin hingga membentur tembok. Lelaki itu sudah benar-benar tidak berdaya, dengan lebam dan darah yang menghiasi wajah tampannya.
"So-uhuk.. So-hee.." Jawab Mahiro semampunya, karena untuk bernafas saja dadanya terasa begitu sakit.
"BANGSAT!!"
"Di mana Sohee sekarang??"
Mahiro mengatur nafasnya yang sudah mulai putus-putus. "G-gue gatau.."
Braakk
Sebuah tendangan keras, Gukheon layangkan pada tumpukan kayu di dalam gang sempit tempat mereka menemukan dan menangkap Mahiro.
"Jangan bohong bajingan!!"
"Uhukk.. g-gue gatau.. S-sohee selalu nyuruh gue dari telepon, dan i-itupun bukan Sohee yang ngomong, ada orang lain yang bertugas nyuruh gue. Gue bahkan ga pernah ketemu dia.. uhuuk uhuk.."
Cengkraman tangan Yuvin di kerah kemeja Mahiro melemah. Kemudian ia menghempaskan tubuh Mahiro hingga kembali tersungkur.
"Bawa dia. Kita tunggu telepon selanjutnya dari suruhan Sohee, baru kita lacak dimana mereka." Perintah Gukheon pada beberapa orang suruhan Seobin yang memang bertugas mencari Mahiro selama ini.
***
"Gimana? Ada info?" Tanya Seobin yang baru saja datang ke kantor Yuvin.
Yuvin mengernyit melihat penampilan Seobin yang begitu santai dengan hoodie hitam, celana jeans lengkap dengan sepatu converse putihnya.
"Lo gak ngantor?"
Seobin nyengir, kemudian tanpa malu-malu ia membuka kulkas kecil di dalam ruangan Yuvin, mengambil sebuah minuman dingin dan meminumnya.
"Gue abis fitting baju sama Midam. Jadi sengaja emang gak ngantor." Katanya.
Yuvin memutar bola matanya malas. "Iyadah yang udah kaya mah bebas. By the way thanks ya orang-orang lo ngebantu banget Bin."
Seobin mengangguk bangga. Yang jatuhnya terlihat sangat songong. Emang dasar Yoon-songong-Seobin.
"Lo kapan jadinya nikah sama Midam? Kok gue belum nerima undangan?" Tanya Gukheon sambil duduk di samping Seobin.
"Minggu depan."
Hah?
"HEH TOLOL!!"
"Kok gaada undangan nyampe ke gue sih Bin?"
![](https://img.wattpad.com/cover/194748548-288-k692462.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch Me If You Can | Produce X 101
Fanfiction[End] "Kamu yang kemarin jadi Olaf kan?" "Loh kamu inget aku?" "Iya soalnya kamu aneh!" Pdx101! School! AU! Drama! WARNING!!!!⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ This story contain bxb and mpreg content! Started on August 19th 2019 Finished on December 7th 2019