Yuqi *POV*
09.09.19
"Saya, Lucas David Austin, membawa Anda, Yuqi Canimartha, untuk menjadi istri saya. Saya berjanji untuk mencintai dan menghormati Anda sejak hari ini, untuk lebih baik, buruk, untuk kaya, untuk miskin, sakit, dan kesehatan semua hari-hari kehidupan kita, sampai kematian memisahkan kita,"
Lucas mengucapkan janji pernikahan dengan sangat gagah dan lancar. Tuhan, sungguh aku tak bisa menahan air mataku.
"Sayang, ucapkan janji pernikahan dulu baru menangis." Bisik Lucas padaku.
Aku melihat Papa dan Mama yang tersenyum bahagia, dan Kak Sua yang anggun menganggukkan kepala seakan memberiku semangat.
"Tolong jangan menangis dulu, nanti aku akan membelikanmu album NCT Dream." Bisik Lucas lagi.
Aku ingin memukul kepala Lucas saat ini, tidak taukah dia kalau aku sedang terharu.
"Saya, Yuqi Canimartha, membawa Anda, Lucas David Austin, untuk menjadi suami saya. Saya berjanji untuk mencintai dan menghormati Anda sejak hari ini, untuk lebih baik, buruk, untuk kaya, untuk miskin, sakit, dan kesehatan semua hari-hari kehidupan kita, sampai kematian memisahkan kita."
Suara tepuk tangan dari seluruh undangan yang ada memenuhi ruangan. Aku tidak bisa mengatakan apapun, baru pertama ini aku menikah.
Pendeta menyuruh Lucas untuk menciumku, dan tentu saja dia senang melakukannya. Ini wajar, umurku sudah 26 tahun. Tetap saja aku malu.
Usai prosesi pengucapan janji, kini saatnya aku dan Lucas untuk menyambut tamu undangan.
Aku melihat Minnie, Mark, Miyeon, dan teman2 Lucas lainnya. Miyeon dan Minnie juga menangis.
"Gue ga nyangka lo akhirnya nikah juga Yuq, selamat ya sayanggg." Minnie memelukku dengan erat.
"Iya terimakasih, duh udah jangan erat2. Kasian dede bayinya." Tentu saja, Minnie sedang hamil 7 bulan sekarang.
"Selamat Yuqi, baper deh gue liat lo ngucap janji pernikahan. Duh sial, nangis lagi deh." Miyeon memang seperti itu. Dia selalu baper melihat orang menikah. Padahal dia juga udah nikah.
"Iya makasih." Ucapku balik memeluk Miyeon.
Lucas sedang mengobrol dengan beberapa temannya. Dan mungkin rekan kerjanya juga. Aku bercanda dan tertawa dengan Minnie dan Miyeon. Tiba tiba saja ada lelaki kecil yang memeluk kakiku.
"Halo Samuel, Mama mana sayang ?"
Aku menggendong anak kecil yang berusia belum genap 2 tahun itu.
"Gue disini. Samuel, Mama kan sudah bilang. Jangan lari2 kalau banyak orang."
"Oiya ini kado buat lo, selamat ya akhirnya nikah juga. Duh Jangan mewek, gitu aja nangis." Ucap Doyeon.
Ya, Doyeon dan aku memang tidak benar2 akur. Tapi kita sahabat, tetap sahabat seperti dulu. Aku mengusap air mataku yang hampir jatuh. Jujur hari ini aku menjadi sangat cengeng.
"Lo sama siapa Do ? Bumil satu anak kok keliaran sendirian." Tanya Lucas yang tiba tiba sudah ada di sampingku.
"Ada tuh disana, bentar lagi juga kesini." Jawab Doyeon.
"Jadi ini yangg, model kamu yang resign karna uda hamil anak kedua." Goda Lucas padaku.
Aku tersenyum melihat Doyeon yang memukul Lucas, diikuti dengan Samuel yang juga memukul Lucas digendongannya. Samuel sangat anteng jika digendong Lucas. Terbukti sekarang mereka terlihat begitu kompak.
"Samuel tinggi banget ya." Ucapku sambil mengira ngira berapa tinggi anak Doyeon itu.
"Ya iyalah, Mama Papanya aja bibit unggul. Doa aja anak lo dapet gen tinggi dari Lucas."
"Diem lo, gue juga bibit unggul tau." Istrinya diledekin eh si Kulkas malah nyengir.
"Johnny sama Luda lo undang juga ?"
Aku memandang Lucas yang juga sedang menatapku. Aku mengerti Lucas takut aku bertingkah aneh atau apapun itu. Aku mengerti dan tersenyum padanya. Tanda aku baik baik saja.
"Johnny gue undang kok. Tadi dateng waktu gue ngucap janji pernikahan. Gatau deh sekarang kemana. Dan Ludaa . . Gue juga undang dia. Cuma dia kayaknya ga dateng." Terangku.
Aku mendengar helaan nafas dari Doyeon.
"Udah biarin aja. Orang patah hati butuh waktu buat sendiri. Lagian udah jangan dipikirin lagi. Lucas kan juga udah nggak kerja disana."
Apa yang dilakukan Doyeon selama ini sungguh membuatku terharu. Aku tau dia hanya merasa dunia tidak adil padanya. Dan melimpahkan rasa kesalnya padaku. Tapi 4 tahun ini, Doyeon menjadi sahabat yang sangat baik. Ucapannya saja yang sedikit pedas.
"Terimakasih banyak." Aku beranjak memeluk Doyeon yang langsung dicegah oleh suaminya.
"Maaf Yuq, ada anak kami yang baru 4 bulan di perutnya. Kandungan kali ini agak rentan. Maaf yaa." Ucap Eunwoo lembut padaku.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Lucas lalu memeluk pinggangku.
"Dia posesif banget sama anak kedua ini. Makhlumin ya pengantin baru. Ntar lo juga bakal ngerasain diposesifin sama Lucas."
Acara resepsi kami berbeda dengan Kak Sua. Aku memilih model klasik. Alunan lagu jazz dan suasana yang cocok untuk berdansa.
Tempat resepsi hari pertama ini memang di Jakarta. Karna banyak teman dan memang gedung hotel yang baru dibangun Mark dan Lucas berada di Jakarta.
Sekarang waktu menunjukkan pukul 21.57 . Banyak tamu undangan yang sudah berpamitan untuk pulang. Bahkan Minnie dan Miyeon sudah pulang dari jam 9 malam tadi. Doyeon sebelum jam 9 juga sudah pulang.
Acara yang diadakan memang hanya 2 jam. Dari jam 19.00 sampai jam 21.00.
Yang tersisa disini hanya keluarga yang sedang bernyanyi dengan G.A.C dan Tulus. Sebenarnya Lucas ingin mengundang Raisa juga.
Papa mungkin sudah istirahat di kamar yang sudah disediakan. Besok Beliau ada jadwal seminar. Jadi harus berangkat ke Surabaya pagi.
Aku melihat Kak Sua yang sedang tertawa bersama suaminya. Tak pernah ku bayangkan Kak Sua pada lelaki yang dingin bisa menjadi seperti itu. Memiliki keluarga kecil yang hangat.
Aku merasa seseorang menggenggam tanganku. Yang ternyata pelakunya adalah suamiku sendiri.
"Mikirin apa ?" Tanya Lucas.
"Ada banyak hal yang pengen aku omongin sama kamu."
"Yauda sini ngomong aku dengerin." Ucap Lucas sambil menyodorkan telinganya padaku.
Namanya juga disodorin telinga, jelas aku jewer lah.
"Ampun yangg, kita baru nikah masa'udah KDRT." Katanya sambil menggosok telinganya.
"Aku serius, kamu malah becanda."
"Aku serius sayang, makanya kita nikah. Kalau main main ya gak mungkin aku nikahin kamu." Ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.
Sebenarnya ucapan Lucas memang fakta, namun karna hari ini aku merasa sangat sensitif. Entah kenapa bukannya tertawa dengan guyonannya, aku malah menangis.
"Yang aku serius gaada maksud nyakitin kamu. Maaf yang." Lucas panik dan menghapus air mataku.
"Aku nangis bahagia yangg, aku beneran bahagia." Aku memegang tangan Lucas. "Aku pengen ngomong banyak hal ke kamu."
Lucas mengangguk. "Kamu duluan ke kamar, aku pamit dulu sama Mama dan yang lain."
Aku menuju ke kamar dengan memantapkan hati. Aku harus berbicara berdua dengan Lucas apa yang kurasakan 4 tahun ini.
*BERSAMBUNG*
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendamping Wisuda [Lucas x Yuqi] ✔✅
Fanfiction*Beberapa bagian mengandung 17+, pembaca harap bijak* Bagaimana jadinya bila cowok gesrek dan cewek cerewet akut jadian ? Inilah kisah Lucas si cowok super pede dan berotak gesrek dan Yuqi tukang komat kamit sepanjang hari. Mungkin hanya sampai 10 p...