Suasana pagi itu cukup cerah, mentari memancarkan sinarnya dengan sempurna diselingi hembusan angin lembut nan gemulai. Sinar itu menerobos masuk melalui celah-celah ventilasi membuat suasana kamar yang tadinya gelap menjadi sedikit lebih bercahaya.
Akhir akhir ini lampu kamar itu selalu dimatikan padahal seperti yang beberapa orang ketahui sang pemilik tidak menyukai kegelapan dan tidak bisa tidur. Mungkin karena banyak hal yang mengganggu pikirannya membuat Nara melakukan hal yang tidak biasa ia lakukan."Kakak, bangun! Buka pintunya" Teriakan serta gedoran pintu dari luar membuat Nara dengan malas membuka kedua matanya dan beranjak dari kasur.
"Cepat beresin barang-barang kamu, kita ke Bandung sekarang" Titah bunda. Tanpa sempat bertanya bunda lebih dulu meninggalkan Nara masuk ke kamar beliau.
Nara tidak ambil pusing, dirinya kembali masuk ke dalam kamar. Mengambil travel bag biru langitnya dan memasukkan beberapa baju. Bunda masuk secara tiba-tiba membuat Nara menoleh.
"Kita bakalan lama disana, mungkin sekitar 3 minggu an karena sedang ada masalah keluarga. Jadi nggak cukup kalo kamu bawa baju segitu, apa gunanya punya koper kalo nggak di pake?" Setelahnya beliau kembali mengemasi barangnya sendiri.
Nara menghela napas pelan lalu mengambil koper 20 inch biru langit nya diatas lemari. Mengisi koper dengan keperluan seadanya dan beralih ke travel bag. Setelah selesai ia memasukkan handphone, earphone, dompet, memobook dan parfum ke dalam sling bag untuk digunakan nanti.
Jaket ✅
Hoodie ✅
Baju ✅
Celana ✅
Pakaian dalam ✅
Handuk ✅
Sepatu ✅
Sandal ✅
Kaus kaki ✅
Sling bag ✅
Handphone ✅
Earphone ✅
Charger ✅
Dompet ✅
Make up ✅
Memobook ✅Nara segera mandi dan setelahnya duduk santai di ruang tamu sembari menyesap teh hangat yang ia buat beberapa menit yang lalu. Al dan Brian terlihat heboh saat memasukkan barang-barang mereka ke dalam koper masing-masing.
"Itu punya abang" Al mengambil T-shirt orange yang di pegang Brian.
"Punya adek" Brian kembali mengambilnya.
"Ini tuh ukurannya 16, baju adek yang ini nih ukuran 14" Brian mengambil baju yang di berikan Al padanya dan kembali memasukkan bajunya.
Setelah semua siap mereka pun segera menuju ke bandara karena 30 menit lagi pesawat take off.
Nara tidak memberi tahu siapapun soal ini bahkan Chanyeol sekalipun. Mereka sedang sekolah dan tidak mungkin Nara mengirimkan pesan kepada mereka sekarang. Sebenarnya bisa saja tapi Nara memang tidak mau mengabari teman-temannya.
🛫
Pesawat telah take off, sesekali Nara membidikkan kamera handphone nya ke jendela untuk mengambil foto awan awan yang sedang melayang di luar sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
What If
Fiksi Remaja7 Feb 2019 Jangan berharap pada manusia, menyakitkan. Berharaplah pada Tuhan. Karena Tuhan tahu apa yang terbaik untuk dirimu - Nara Verskey #3 in schoollife #45 in teenfiction #67 in reallife