"Siapa di luar sana?"
Aku segera mengambil remote di saku dan menekannya. Kami seketika tidak terlihat.
"Hei, kenapa mengaktifkan mode menghilang?" bisik Lani dengan wajah cemas.
Telunjukku terangkat, ber-sst pelan. Di saat bersamaan, pintu ruang guru terbuka.
"Saya balik duluan ya, pak, bu," Pak Gerald pamit pada guru-guru lain dari bingkai pintu, lalu berjalan di koridor.
Saat Zandar akan menekan kembali remote miliknya, Lani menyikutnya. "Jangan mengambil resiko, kita tidak mau berurusan dengan guru BK karena terlihat di sekolah sore begini,"
Zandar dan aku mengangguk, lalu menekan permata di gelang masing-masing. Setelah beberapa sentuhan, muncul alat yang dipasang di telinga yang dapat melihat benda tak kasat mata. Agar aku bisa melihat lawan bicara, daripada seperti bicara dengan udara dalam keadaan tidak terlihat.
"Jadi, kapan kita akan mengadakan kuis dadakan untuk mapel SBK, Pak Andre?" tanya Bu Sisi, dari kamera pengintai terlihat seperti akan merencanakan sesuatu yang mengerikan. Kedua tangannya berada di atas meja, menopang dagunya.
"Oh, Pak Gerald meminta kita melakukannya?" Pak Andre menoleh ke Miss Anna dengan senyum licik.
"Dengan senang hati." Ketiganya berseru serempak, diiringi tawa yang terdengar seperti orang jahat.
MISS ANNA?! Kami bertiga berseru dalam hati, terkejut mengetahui kalau semua soal ulangan mendadak SBK kami sepanjang tahun dirancang tiga guru killer yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan mata pelajaran itu.
"Eh, kenapa aku merasa dipelototi?" Miss Anna bergumam, mengusap belakang lehernya.
Seandainya dia tahu dia dipelototi tiga murid kesayangannya yang tiba-tiba berubah jadi 'setan'...
***
15:30.
Aku berjalan di sepanjang trotoar, sembari menoleh kesana kemari pemandangan di sekitar. Pohon rindang menjulang tinggi, dahannya tempat burung bersarang dan bersiul-siul terdengar lembut di telinga. Daerah hijau di tengah kota memang sangat memanjakan mata sebab jarang terlihat disebabkan revolusi industri.
"Para penduduk di kota terus bertambah, dan lahan-lahan kosong terus saja dirombak menjadi tempat berteduh, tetapi tidak bisa mengembalikan keindahan alam. Suatu saat akan menjadi paradoks yang membuat alam kembali mengambil haknya," gumamku saat melihat salah satu daerah konstruksi di seberang jalan. Sebuah crane besar mengangkat beberapa besi panjang dan tebal ke sisi lain konstruksi bangunan.
"AWAS YANG DI BAWAH!" aku segera berhenti saat mendengar teriakan pengemudi crane. Tali mesin itu bergoyang-goyang di udara, dan saat aku melihat ke atas, tali itu mulai putus!
Tepat di bawah tumpukan besi itu ada kakek tua yang akan melintasi jalan raya. Para pekerja bangunan segera berlarian dari lantai atas untuk menyelamatkan kakek itu.
"Sial, mereka semua akan terlambat," dengan cepat aku merogoh saku dan memencet tombol. "Tidak akan kubiarkan!"
Dalam mode tidak terlihat, aku segera melakukan teleportasi dan muncul di samping kakek itu. Tepat saat tali crane itu putus. Tidak bisa menghindar lagi, akhirnya aku membuat tameng transparan di atas kepala.
BUMM! Belasan potongan besi raksasa jatuh di atas kepala, segera terlempar ke berbagai arah saat bertabrakan dengan tameng transparanku. Besi-besi itu terlempar ke berbagai arah, mengenai tiang listrik dan membuat aspal retak.
Warga yang ada di sekitar lokasi berjalan mendekat, menyaksikan "keajaiban" seseorang selamat dari maut. Pekerja konstruksi yang baru sampai segera menghampiri sang kakek dan membawanya ke klinik terdekat untuk diperiksa.
"Syukurlah tidak ada yang terluka," Aku menghela napas lega, mengusap peluh di dahi. Saat aku menoleh, aku melihat satu potongan besi yang tertancap di pohon tua.
Dengan cepat aku berlari ke sana, dan segera mengeluarkannya. Beberapa saat kemudian, pohon itu kembali seperti semula dengan teknik penyembuhanku.
Di sisi lain, aku tidak tahu kalau ada sesuatu yang kulupakan dan tidak kuperhatikan saat kejadian berlangsung. Setelah itu aku langsung pulang dengan teknik teleportasi.
Rahasiaku nyaris terbongkar karena kelalaianku itu.
***
Please support me by vote and comment! {^~^}
KAMU SEDANG MEMBACA
TMA Series 2: ILUSI
Pertualangan**BACA BUKU PERTAMA "TMA 1: TANAH" TERLEBIH DAHULU AGAR MENGETAHUI JALAN CERITA LEBIH BAIK** • Setelah Lucius kembali, semuanya berubah. Beritanya dengan cepat tersebar ke penjuru dunia paralel lainnya, membuat banyak belah pihak yang mulai menafsir...