Part 21

7.8K 1.2K 91
                                    




Tok tok!

" Masuklah."

" Hey. Kau sedang apa?"

Jaemin menghampiri Renjun yang duduk melamun di bed nya. Jaemin duduk di pinggiran bednya dan menatap Renjun.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



" Ada apa? Apa yang terjadi?" Jaemin menatap Renjun yang wajahnya di tekuk.



Jaemin mendekat perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin mendekat perlahan.

" Kau seperti menahan tangis. Ada apa? Ceritalah." Jaemin mulai mendesak ketika Renjun tidak bersuara malah menggigit bibirnya. Jaemin semakin yakin jika Renjun sedang tidak dalam keadaan baik.

" Baba." Gumamnya lirih. Renjun menunduk dan tangannya mengepal.

Jaemin akhirnya paham apa yang membuat Renjun bersedih.

" Kau merindukan baba?" Jaemin berucap dengan lembutnya.

Renjun terlihat mengangguk samar. Tapi tentu saja Jaemin melihatnya dengan jelas.

" Baba pergi tanpa pamit. Dan sekarang sudah bulan kelima dia tidak ada kabar. Bahkan appa yang lain tidak tau kemana perginya." Suara Renjun parau.

" Bukankah itu sudah biasa bagi kita Renjunie? Ayah2 kita tidak bisa di tebak watak dan kegiatannya." Jaemin berniat menghibur sekarang.

" Terakhir bertemu waktu kita bermain basket waktu itu." Renjun terlihat menerawang. Jaemin paham sekarang ini Renjun teramat bersedih.

" Baba Tao membuatku merasa begitu di inginkan meskipun kami baru saja bertemu. Aku merindukannya selama ini, merindukannya meskipun aku tidak tau wajahnya.." suara Renjun tersendat. Jaemin meraih jemari Renjun dan menggenggamnya. Ia akan menjadi pendengar yang baik kali ini untuk Renjun.

" Entahlah. Seharusnya aku tak serapuh ini. Tapi 2 bulan kebersamaan kami, meskipun tidak setiap hari bertemu mampu membuatku lupa jikalau dulu aku pernah merasa menjadi anak yang dibuang dan tidak di inginkannya. Aku lupa jika dulu aku sangat membencinya." Setetes liquid bening yang sedari tadi di tahannya lolos dari kelopak matanya. Dengan segera ia berpaling dan menghapusnya.

Moonlight | Jaemren✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang