Sorry for typo
"Thanks lo udah mau nganterin gue" Gadis berseragam SMA itu memberikan helm yang tadi dipakainya pada laki-laki yang tadi dia todong itu.
"Sama-sama, yang tadi pacar lo?" Dya mengerjab "Nggak! Nggak kok" Sanggah nya seraya menggeleng cepat membuat Febri terkekeh kecil
"Lain kali kalo lagi berantem, baiknya diselesain baik-baik gak usah pake kabur. Dalam setiap hubungan pasti ada masalah"
Febri mengenakan helm kembali dan menstrater motornya, siap meninggalkan halaman kediaman Dya.
"Gue gak pacaran sama dia" Tegas Dya, entahlah kenapa dia harus repot-repot mempertegas hal itu pada Febri yang jelas-jelas baru pertama ini mereka saling bicara.
"Iye, gue percaya. Gue balik" Febri mengendarai motor nya, tak menanggapi Dua lagi.
"Huffttt" Dya memasuki pekarangan rumahnya dan sudah menemukan mobil Yuda, kakak laki-laki nya terparkir rapi di garasi, tumben
"Dya pulang!!!!" Teriak Dya ceria seperti biasa
"Berisik"
"Oppa!!!" Dya langsung menghambur kepelukan Yuda membuat laki-laki 20 tahun itu terlonjak kaget
"Lebay banget sih, kayak gak pernah ketemu aja" Yuda melepaskan paksa pelukan Dya
"Kangen tau, udah satu minggu lo gak pulang" Dya menyender nyaman di bahu Yuda, dia memang paling akrab dengan Yuda daripada papanya sendiri.
"Iya, gue kan sibuk. Kayak gak tau aja anak kuliahan punya tugas yang gak manusiawi tiap harinya" Kakak laki-laki Dya itu mengusap lembut rambut hitam milik Dya, ia menatap sayang pada sang adik.
"Iya iya, ngerti gue mah" Dya menegakkan kembali badannya "Lo tinggal dimana selama ini?"
"Dimana lagi? Di apartemen lah" Gadis tersebut mengangguk mengerti
"Ini bang minumnya" Jennie adik perempuan Dya datang dan meletakkan secangkir kopi didepan Yuda
"Makasih adek abang yang paling cantik"
Dya mendengus dalam hati, gitu aja baru dibaik-baikin
"Udah pulang kak?" Tanya Jennie tiba-tiba
"Udah Jen" Balas Dya
"Yaudah ya Bang, Jen gue keatas dulu" Dya segera berlari menaiki tangga dan menuju kearah kamarnya.
🌻🌻🌻
Menghempaskan tubuhnya ke kasur single bad miliknya, Dya mulai memejamkan matanya. Pertemuan dengan Devon setelah sekian lama membuat hati dan pikiran nya lelah. Ini baru satu hari dan entah akan bagaimana nanti jika selama kurang lebih 2 tahun lagi hatinya akan tetap terguncang dengan keberadaan Devon.
"Kak, Jennie masuk ya"
"Iya Jen! " Dya menegakkan kembali badannya
"Ada apa jen?" Tanyanya saat melihat Jennie memasuki kamar miliknya
"Kakak udah tau kalo kak Devon balik lagi?" Tanya Jennie membuat Dya mengerutkan kening heran
"Iya, malah kakak sekelas sama dia. Kenapa?"
"Hmm gak papa sih kak, cuma takutnya dia berusaha deketin kakak lagi dan aku gak mau kalo dia sampe nyakitin kakak kayak dulu"
Dya tersenyum mengerti, ia tau adik perempuannya ini begitu menyayangi dan paling tau tentang nya. Makanya ia akan selalu curhat pada Jennie daripada ke mama atau orang lain. Jennie benar-benar pendengar yang baik.
"Kamu tenang aja, kakak akan baik-baik aja. Kakak tidak akan pernah jatuh ke lubang yang sama lagi" Kakak beradik itu berpelukan seraya Dya menepuk pelan pundak Jennie menyakinkan semuanya akan baik-baik saja.
"Aku percaya kakak bisa menjaga diri dari kadal sialan itu" Jennie melepaskan pelukannya
"Iya, kamu tenang saja"
Ya, tak akan lagi
🌻🌻🌻
Gadis berambut pendek itu mengumpat pelan saat mendengar notifikasi dari ponselnya yang terus berbunyi, pasti dari grub chat kelas nya. Dengan malas gadis yang mengenakan baju lengan panjang dan celana pendek itu membuka ponselnya dan benar saja isinya hanya dari gc kelas yang tidak berfaedah, tapi satu pesan membuatnya mengernyit
AchaBininyaSuho😛
Dy, masa gue lihat si
Devon jalan bareng cewekTerus? Urusannya sama gue
Apa?Ya, gue cuma mikir aja kayaknya emang bener
dia selingkuh dari loLah, bukannya emang
udah selingkuh?Iya sih, tapi tak kirain lo
salah ngeliat gitu
Mata gue masih
berfungsi kelessDya melemparkan ponselnya kesal, ngapain coba Acha harus bahas si Devon segala, kan dianya makin badmood. Tapi kira-kira cewek itu siapa ya, apa mungkin itu Keyla atau Jangan-jangan cewek baru?
"Aishhh, ngapain mikirin dia sih"
Cewek tinggi langsing itu berguling-guling tak jelas sambil terus bergumam- gumam kesal, gagal move on cok!!
Notif dari ponselnya berbunyi membuat Dya kembali mengambil ponsel yang teronggok tak jauh darinya itu. Ada notif dari instagram yang membuat jantung Dya jadi bergemuruh lagi
Devon_HRSN follow your account
Nafas Dya tercekat, padahal cuma di follow tapi efeknya udah ngebuat Dya sesak nafas, ah gini caranya usaha buat move bakal susah.
Gadis itu menggigit bibir bawahnya lalu membuka profil dari cowok yang pernah mengisi hatinya itu. Isinya tak ada yang spesial, foto cowok itu tidak terlalu banyak hanya ada beberapa fotonya saat pas lebaran bersama keluarganya, jalan-jalan dan lainnya hanya foto-foto gaje yang sepertinya hasil jepretan cowok itu sendiri.
Dya sedikit merutuk saat menyadari jika ia tengah stalking akun mantan, dan akan keluar dari profil cowok itu sampai sebuah foto menarik perhatiannya. Lidah Dya kelu saat menyadari foto itu adalah foto mereka saat masih bersama dulu, di foto itu ada Devon yang tengah merangkul Dya dengan tangannya yang berada di kepala Dya dan gadis itu yang tersenyum cerah dengan menunjukkan dua jari nya,mereka mengenakan seragam SMP yang sama. Dya ingat betul dengan foto itu, foto itu diambil saat Devon pertama kali menembaknya, kecil tapi efeknya membuat Dya membeku dengan wajah syok. Menyadari cowok itu yang masih menyimpan foto mereka membuat darah nya berdesir hangat.
Ini salah siapa sih, Devon yang emang sengaja pengen bikin baper atau Dya yang emang baperan??
TBC
