Bab 6 : Pulang bareng

1.9K 77 0
                                    


Sorry for typo and happy Reading


Gadis berpipi bulat itu meniup-niup rambut nya kesal, sudah 1 jam ia berdiri disana untuk menunggu pak Seto supir keluarganya yang tak muncul-muncul.

Sekolahan sudah sepi hanya tinggal beberapa anak eskul basket yang lagi latihan buat tanding bulan depan, padahal masih lama.

Menunduk, Dya menendang-nendang kerikil kecil mengabaikan rambutnya yang sudah menutupi wajah bulatnya. Sedikit menyesal karena tidak menerima tawaran Johny untuk pulang bareng.

Devon melihatnya dari jauh, gadis yang pernah menemani hari-hari nya itu sepertinya tengah bingung untuk bagaimana pulang. Devon memang masih di sekolah karena harus mengikuti latihan basket yang ia baru saja  bergabung dengan ekskul itu.

Cowok itu membasahi bibir bawahnya gugup dan menghampiri gadis itu yang masih belum menyadari keberadaannya.

"Belum pulang Dy??"

Dya tersentak saat mendengar suara rendah Devon dibelakangnya.

"Ehmm, masih nunggu supir"

Gadis itu berdiri kikuk memandang Devon, mulai merasa tak nyaman berada satu tempat dengan mantannya itu.

"Emang pak Seto belum jemput?"

Dya sedikit terkejut mengetahui cowok itu masih mengingat nama supir nya.

"Belum, gak tau deh pak Seto mampir kemana dulu"

Devon mengangguk mengerti, ingin menawarkan diri untuk mengantar  pulang tapi sedikit takut jika gadis itu masih marah padanya.

Suasana canggung sangat terasa, Devon belum juga bisa merangkai kata untuk sekedar mengajak pulang bareng, sementara Dya terus mengumpati Pak Seto dengan seluruh isi kebun binatang.

"Mau pulang bareng gak?"

"Eh!"

Dya membatu, tak menyangka Devon mengajaknya pulang bareng

"Kenapa, gak mau ya? "

Cowok itu menggaruk kepala belakangnya canggung sedikit menyumpah dalam hati kenapa ia begitu berani mengajaknya pulang.

"Ehm... Gue"

"Gue gak maksud apa-apa kok, murni pengen nganterin lo pulang daripada sendirian disini?" Atau lo mau mampir cafe dulu mungkin siapa tau balikan

Devon tersenyum masam melihat cewek itu masih diam, seharusnya ia tak berharap lebih.

"Ok"

Hampir saja Devon bersorak, senyum merekah tak bisa ia tahan.

"Yaudah yuk"

Devon mempersilahkan Dya jalan didepan sementara ia masih mencoba bersikap tenang dan cool, cowok harus terlihat santai jangan sampai ketauan ambyar apalagi didepan mantan.

🌻🌻🌻

Dya duduk tegak di atas motor ninja biru milik Devon, tiba-tiba saja otaknya blank tak tau harus melakukan apa atau mengatakan apa agar suasana sedikit hidup, akhirnya dia hanya diam saja.

"Mampir dulu kuy"

"Ha apa??"

Tanpa menjawab Devon menghentikan motornya di tempat makan mekdi.

"Lah kenapa berenti, anterin gue balik dulu"

"Gue laper, lo gak kasian? Temenin gue makan dulu kek"

EX✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang