Bab 11 : Sunshine

1.1K 46 2
                                        

Sorry for typo and happy reading

SMP Taman Raya, 2 tahun lalu

"Devon!!"

"Apa sih Dy"

Cowok itu menatap heran gadis muda didepannya yang menampilkan wajah cemberut

"Kamu kenapa sih nggak bisa romantis dikit"

Devon mengernyit heran, setelah 2 tahun mereka pacaran dan baru sekarang gadis itu mempermasalahkan sifatnya yang cenderung kaku dan tidak romantis.

"Dari dulu kan aku emang gini Dy"

Dya makin menekuk wajahnya, lagi-lagi cowok yang dipacarinya dua tahun itu tidak peka

"Ah au ah! Devon gak peka"

Dengan kaki yang dihentak-hentakkan kesal, Dya pergi meninggalkan Devon yang masih tak mengerti letak kesalahannya dimana.

"Key teman lo kenapa sih?"

Keyla mendongak mengalihkan pandangannya dari kertas origami yang tengah dilipatnya.

"Lah Dya kan pacar lo, ngapain nanya nya ke gue?"

"Ya... Bantuin kek, lo kan yang paling lama kenal sama dia. Lo pasti tau gimana ngembaliin mood nya"

Keyla terlihat berpikir

"Nggak ah, kali ini lo harus usaha sendiri. Masa jadi cowok mental tempe banget, ceweknya lagi ngambek bukannya dibujuk malah nyuruh orang lain yang ngebujuk."

Devon membasahi bibirnya, kenapa jadi dua orang gadis itu sama-sama menyudutkan nya.

"Sekali lagi deh bantuin gue ya, janji deh setelah ini gue gak bakal nyusahin lo lagi"

Gadis berambut sebahu itu mencibir terang-terangan

"Kemaren lo juga bilang gitu pas Dya ngambek gara-gara lo yang gak peka kalo dia lagi pengen boneka beruang. Tapi apa? Sekarang lo minta bantuan juga"

"Key.... Please bantuin gue ya"

Cowok berseragam putih biru itu menunjukkan puppy eyes andalannya namun sepertinya tak berpengaruh pada gadis itu yang masih bergeming melipat kertas origami nya.

"Pelit banget lo, gue bakal buktiin kalo gue bisa jadi cowok romantis!!"

Devon bangkit dan mengepalkan tangannya didepan wajah

"Key gue pergi dulu, ada penyihir yang harus gue jinakkan"

Keyla hanya berdehem tak menanggapi banyak semangat Devon yang berkobar.

Oh bucin mengubah perilaku seseorang. Bahkan bocah sekalipun.

🌻🌻🌻

Dya menghentak-hentakkan kakinya kesal, sudah dua puluh menit ia menunggu namun tak juga ada tanda-tanda Devon akan mengejarnya.

Oh tentu saja, mana mungkin cowok kaku itu akan peka.

Gadis dengan rambut dikepang itu merutuk, menyumpahi Devon dengan segala umpatan yang ia punya.

Untung saja keadaan taman sekolah itu sepi, jika tidak sudah pasti banyak yang menertawai Dya sekarang.

Ingin rasanya Dya kembali ke kelas dan memaksa Devon mengejarnya seperti yang sudah-sudah, tapi kali ini ia harus menahan egonya. Kalau kata Jennie, cowok yang gak peka harus dikasih pelajaran biar peka.

EX✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang