Prolog

3.2K 223 3
                                    

'Berita hari ini. Sebuah mobil minibus dengan plat nomor xxx terjun ke dalam jurang pada jam 09:45 dini hari. Tiga orang tewas di tempat dan satu orang masih belum temukan. Korban dilarikan ke rs terdekat.'

.
.
.

Pemuda berkulit pucat itu melebar matanya saat melihat berita di televisi apartemen sahabatnya. Kresek yang ia bawa terjatuh dan isinya berceceran di lantai.

"Hwall..." panggil sahabatnya lirih.

Pemuda yang dipanggil Hwall itu tiba-tiba mengeluarkan tetesan air mata.

"Woo... I-itu pasti bukan mobilnya hiks Hyungseo hyung kan?" Sunwoo sahabatnya itu merengkuh tubuh mungil Hwall. Membiarkan Hwall mengangis dipelukannya.

Brak!

Pintu apartemen Sunwoo terbuka kasar, menampakkan dua orang laki-laki tampan dengan raut muka sangat khawatir.

"Kita ke rumah sakit sekarang." ucap salah satu pemuda itu.

Hwall mengangguk lalu berjalan menuju mobil para temannya.

***

"APA?!"

"Nggak! Ga mungkin! Kak Hyungseo ga mungkin pergi hiks... Hiks...hiks" pemuda dengan piercing panjang itu terus menangis meronta-ronta di pelukan Hyunjae salah satu sahabatnya, Moon Hyungseo.

"Hwall... Hwall ga boleh kaya gini... Kita juga sedih banget denger kabar ini. Tapi, kita harus relain Hyungseo" ucap Hyunjae masih memeluk Hwall yang terus menangis sesegukan.

"Kak Hyungseo.... Hiks, katanya janji hiks sama Hwall ga hiks bakal ninggalin hiks Hwall lagi..."

"Takdir siapa yang tau Hwall. Kita sekarang harusnya memberi Hyungseo dan keluarga nya doa agar mereka tenang di alam sana. Jangan bikin mereka malah membuat berat ingin meninggalkan kita semua disini" kali ini Juyeon yang berbicara. Juyeon juga sahabat Hyungseo dan juga pacar Hyunjae.

"Iya, kata Juyeon benar, kita seharusnya memberi mereka doa" ucapan kedua pasangan itu membuat Hwall mulai memberhentikan tangisnya.

***

Siang ini, banyak orang-orang yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir pada tiga orang yang telah tiada. Mengingat orang tua Hyungseo seorang direktur pasti memiliki rekan kerja dan kenalan yang banyak. Ditambah kerabat mereka dan ada juga orang tua Hwall yang notabenenya sahabat orang tua Hyungseo.

Para juga pastinya mengikuti acara ini. Para temannya ikut menangis saat melihat foto Hyungseo tertampang di atas peti.

Wajahnya yang tersenyum indah, membuat pada temannya kembali menitipkan air matanya. Mereka merindukan senyum itu. Apalagi Hwall, ia sangat rindu kekasihnya. Ia masih berharap agar mimpi buruk ini segera berakhir. Namun, tetap saja. Ini nyata, ini fakta, ini asli, dan Hwall bukan mimpi.

Hwall hanya bisa pasrah, ia sudah mengikhlaskan Hyungseo bahagia di surga sana meski dengan berat hati. Hwall menatap kosong ke arah peti Hyungseo dan kedua orang tuanya yang berada di samping kanannya. Ia tak tau, kehidupan seperti apa yang akan dijalani nya tanpa Hyungseo si penyemangat hidup.

Oh, jangan lupakan satu. Ada satu keluarga yang masih hilang  yaitu adik Hyungseo

Hwall harus mencari adik Hyungseo itu.



"Hwall!"

🐇🐇🐇

a/n:
💢ini ff Yaoi.
💢bahasanya mau pake semi baku tapi rada susah menurutku ehe :)
Jadi ga tau nanti. Liat aja :)

🔴GA LIKE, GA USAH READ! ♡´・ᴗ・'♡

°•мove or ѕтay?•° [ĸevнwall-твz]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang