Hwall naik taxi ke rumah Hoshi, tadi dia udah nanya Woozi dimana rumahnya Hoshi. Untung aja kakak nya itu cepet bales. Biasanya kan balesnya lima abad kemudian.
Di sinilah Hwall sekarang. Di depan rumah besar bercat putih dan abu-abu. Halamannya luas banget. Tapi yang bikin Hwall binggung, rumah segede ini ga ada bel nya? Kalo di ketuk emang denger?
Bodo amat lah. Hwall ketuk aja pintunya.
TOK TOK TOK!!
Ngetok nya ngegas yah. Kalo ga ngegas takut ga denger. Ngegas sampe tangan Hwall sakit.
TOK TOK TOK!!!
Tangan Hwall merah wehh... Mana ga dibuka-buka.
TOK TO-
"Eh, Hwall?" Hoshi buka pintunya, mukanya kusut banget. Suaranya aja khas banget orang sakit.
"Kak Hoshi..."
"Masuk Hwall" Hwall masuk
Hwall masuk. Terus liat rumah Hoshi. Bener-bener, interior rumah Hoshi sangat mewah. Hwall sempat terkagum-kagum saat melihat banyak guci-guci yang harganya ga murah. Lukisan-lukisan yang terpajang di dinding.
"Kamu ga kerja Hwall?"
"Ijin"
"Kok ijin?"
"Hwall mau jenguk kak Hoshi. Kakak sakit kan?"
"Iya tapi udah mendingan kok"
"Maaf" ucap Hwall sambil nunduk.
"eh? Buat apa?" Hoshi binggung.
"Gara-gara Hwall kakak kecapean terus sakit" Hwall-nya masih nunduk.
Hoshi narik dagu Hwall buat dongak, "Hwall ga salah kok. Ga perlu minta maaf, lagian kakak cuma kecapean, abis itu sembuh. Ini juga udah baikkan"
"Ih tapi tetep aja Hwall merasa bersalah" bibirnya dimajuin, kan lucu.
"Udah, jangan kayak gitu, kan kakak gemes. Mau kakak makan?"
"ih apaan sih!" Hwallnya blushing, terus salting.
"Kakak udah makan?" tanya Hwall.
"Belum"
"Ih, kok belum?"
"Ga napsu. pait"
"Ih harus makan tau! Biar cepet sembuh" omel Hwall sambil nyiapin bubur.
Jadi tadi, Hwall bikinin Hoshi bubur. Sekalian Hwall juga pengin bubur. Tapi yang baru makan cuam Hwall, Hoshi cuma liatin Hwall makan.
"Nih, aaa~" Hwall nyodorin sendoknya di depan mulut Hoshi.
Hoshi nya geleng, "Pait" sambil nutupin mulutnya
"Ih kakak harus makan! Mau sembuh kan?" Hoshi ngangguk.
Kayaknya mereka ketuker deh :>
Dikit banget ew:)