ADONIS UPADTEEEEE
Kangen Adonis? Wkwk
Jam berapa kalian baca ini?
Jangan lupa vote. Makin banyak Carol makin sayang..
Sama Adonis maksudnya.. chiahahah
___________________________
"Segeralah tidur. Besok pagi aku akan menjemputmu."
Ya..
Rose hanya pasrah ketika Adonis benar-benar menepati kata-katanya. Masuk ke dalam mobilnya lalu mengikuti saja meski Pria itu membawanya menaiki pesawat miliknya. Lagi pula bukankah dia ingin memainkan permaiannya?
Maka ikuti saja..
Tapi bukan berarti dia harus meninggalkan pekerjaannya, bukan??
Astaga, Rose..
"Kau mau membawaku kemana?"
Rose menoleh ke arah kiri, tepatnya ke tempat dimana Adonis berdiri. Bersiap menggandeng tangannya untuk naik ke pesawat yang bertuliskan A X V O R L D. Hah. Sungguh, Rose tidak bisa membayangkan ini. Bagaimana dirinya bisa terjebak dengan Pria Adonis sepertinya. Kenapa juga dirinya harus mau mengikuti permainan bodoh Adonis. Tentu saja karena ego Rose yang tinggi. Juga perlu di ketahui, Rose bukanlah wanita yang akan pergi karena ketakutan akan berbagai macam ucapan Adonis. Jika Pria itu menantangnya, mengapa tidak ia membalasnya?
Dengan ceranya sendiri..
"Ayo. Pegang tanganku."
Dan bukannya menjawab pertanyaan Rose, Adonis justru mengulurkan tangan meminta Rose untuk meraihnya. Rose tentu tidak menanggapinya. Perempuan itu justru menatap Adonis sinis dengan mendesis lirih.
Adonis membuang napas pelan. Mengurai uluran tangannya dan memasukkan ke dalam saku celananya. Memasuki pesawat lebih dulu meninggalkan Rose.
Seorang bodygoard Adonis maju membantu Rose menaiki undakan tangga pesawat. Dan tanpa ragu Rose menerima bantuannya. Memasuki pesawat dengan masih di bantu bodygoard tersebut. Tersenyum ramah kemudian mengucapkan terima kasih setelah ia mendapatkan tempat duduknya.
Hal itu tak luput dari pandangan tajam Adonis. Pria itu mencibik kesal dan memicing ketika Rose dengan sengaja menatapnya. Tersenyum manis setelah duduk di sebelah Adonis. Pria itu memalingkan wajah.
"Jangan sampai terjebak dalam permainanmu sendiri, Tuan Axvorld. Kelihatannya kau sedang cemburu." Rose terkekeh-kekeh ketika mengucapkan kalimat ejekannya. Menyandarkan punggung dan mendongakkan kepala menikmati kebahagiaannya yang sejatinya masih mengambang.
Adonis menoleh, menatap Rose malas dan tak mau menanggapi ucapan Perempuan itu.
"Kenapa, Ad? Kau tidak bisa menyangkalnya karena tebakanku benar?"
Adonis mengeraskan rahang. Menahan diri untuk tidak menjawab setiap perkataan Rose.
Sedang Perempuan di sampingnya tertawa lirih. Menegakkan punggung dan menoleh pada Adonis sepenuhnya.
"Aa.. Apa diammu itu juga sebagian dari permainanmu, Ad?"
Adonis memejamkan mata.
"Sangat di sayangkan---"
"Bisa kau hanya duduk dan diam saja? Kau merusak mood-ku. Banyak bicara!"
Rose mengangkat sebelah alisnya dan menghela napas. Entah kenapa ketika melihat Adonis berbicara namun tak menatap dirinya, ia merasa kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adonis Lover
RomancePesta yang mempertemukan sebuah kata takdir. Nathelie Rose Anderson. Gadis berparas cantik dengan tubuh proposional yang mampu meluluhkan pria manapun. Anak dari seorang pengusaha terkenal. Kekayaannya sudah di kenal publik. Namun, Rose bukanlah gad...