Adonis ( part 14 ) - Interesting

1.7K 210 15
                                    

ADONIS UPDATE!!!

Yang nunggu yang nunggu?

**
_________________________

Matahari muncul di langit Uzbekistan.

Rose sedikit terusik karena angin yang berhembus melalui jendela kamar, serta cahaya matahari yang tepat mengarah pada wajahnya. Wanita itu bergerak tidak nyaman dalam tidurnya. Mengernyit saat menyadari ada beban berat yang melingkar di perutnya dengan erat. Rose membuka matanya perlahan, namun dengan segera ia memejam kembali begitu bias cahaya menyilaukan matanya. Rose merasa pinggangnya sedikit kram. Lalu ia mulai mengerjap dan membiasakan matanya terhadap cahaya matahari. Menunduk melirik pinggangnya, yang ternyata tengah di peluk begitu erat oleh sebuah lengan.

Rose membuka lebar matanya. Menolehkan kepala ke belakang dan mendapati Adonis tertidur pulas di sana, mencerukkan wajah di punggung Rose dengan napas teratur.

Rose mengangkat lengan Adonis dan menghempaskannya begitu saja. Membangunkan Pria tampan itu dengan cepat. Adonis sendiri mengernyit bingung. Mengangkat kepalanya dan menatap Rose tak mengerti.

"Kenapa kau tidur di sini?" Rose bertanya sedikit sangsi. Sementara Adonis mendesah merasakan kepalanya yang pening, lantaran tidur nyenyaknya terganggu. Pria itu hanya diam dan merebahkan kepala begitu nyaman. Memejamkan matanya mengabaikan tatapan Rose yang mengintimidasi.

Wanita itu mengguncang tubuh Adonis dan memekik tertahan. "Ad!" Serunya.

Adonis menggeram dan membangunkan tubuh menjadi duduk di sebelah Rose berbaring. Mengacak rambutnya dan mendesis kesal.

"Biarkan aku tidur dulu, Rose. Kepalaku pusing!" Racaunya sembari hendak menidurkan kembali tubuhnya. Namun Rose sudah lebih dulu mendudukkan diri dan menahan tubuh Adonis.

"Lanjutkan di kamarmu!"

Adonis mengerang. "Ayolah, Rose..!" Ucapnya menatap Rose memohon. Akan tetapi Wanita di sebelahnya justru membalas tatapan Adonis dengan mengangkat sebelah alisnya.

Adonis menarik napas dan menghadapkan tubuhnya pada Rose. Duduk bersila dan memiringkan kepala menatap Wanita itu.

"Aku suka pengakuanmu tadi malam, Rose." Katanya lirih. Membuat Rose mengernyit bingung lantaran tak mengingat apa yang Adonis maksud.

"Pengakuan? Apa?"

Adonis tersenyum kecil. "Aku senang kau mulai tertarik padaku. Tapi sayang.. Kita sedang menjalankan permainan, Rose."

Wanita itu menunduk dalam. Teringat dengan maksud ucapan Adonis yang kini membuatnya malu. Ya. Rose ingat bahwa tadi malam dirinya memang mengaku tertarik dengan Adonis. Melakukan perdebatan kecil hanya karena Adonis tak memberikan respons apapun selain tertawa. Dan itu anat menjengkelkan! Maka ia memejamkan matanya erat, mengepalkan tangan di atas selimut tebal yang menyelimuti kedua kakinya dengan begitu kuat.

Adonis mengulurkan tangan dan mendaratkan jari-jarinya pada dagu Rose. Mengangkat wajah Wanita itu dan menatapnya dalam sebelum akhirnya mendaratkan ciuman singkat pada bibir Rose.

Wanita itu membelalak sementara Adonis menyunggingkan senyum miring.

"Morning.." Ucapnya lalu turun dari ranjang.

.
.
.

Adonis keluar dari kamar Rose dengan masih menyunggingkan senyum. Senyuman lebar yang menyiratkan bahwa ia bahagia. Menggoda Rose seperti tadi rasanya menyenangkan, apalagi ketika melihat wajah kesalnya - rasa-rasanya Adonis ingin menggigit wajah meronanya setiap kali Rose gugup.

Adonis LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang