Maaf.. editannya kurang mulus
Tapi seenggaknya bisa muasin hati aku wkwk________________
Bumi memang selalu berputar. Dan kenyataan pun sama.
Jika kemarin-kemarin Rose menolak setiap hal romantis yang Adonis ingin berikan padanya, maka kali ini dengan tersenyum lebar wanita itu menyambutnya. Menerima ulurang tangan Adonis ketika hendak menuruni jet pribadinya, lalu berjalan sembari melingkarkan tangan pada lengan pria itu.
Adonis terkekeh ketika mendapati wajah Rose yang terlihat tersipu. Wanita itu menunduk dan beberapa kali menyelipkan anak rambutnya yang terkena sapuan angin. Dengan tinggi badan 191 cm membuatnya semakin terkekeh keras ketika sadar tubuh Rose sangat kecil.
Rose mendongak dengan dahi mengernyit. Mengendikkan dagu ke arah Adonis.
Pria itu mengurai pelukan tangan Rose dan berganti merangkul wanita itu.
"Aku baru sadar jika kau semungil ini." Ucapnya menahan tawa. Yang langsung membuat Rose menyikut pinggang Adonis. Namun yang di lakukan pria itu hanya semakin mengeraskan suara tawanya.
"Kau yang terlalu besar, Ad! Kau seperti raksasa. Jullian dan Max tidak sepertimu. Tapi kau---"
"Aku tumbuh dengan baik, Rosie.. Mereka itu kurang gizi jadi seperti itu."
Rose menutup mulutnya menggunakan telapak tangan. Mendongak menatap Adonis yang sekarang menghentikan langkahnya.
"Kau keterlaluan! Mereka adikmu, astaga."
Adonis mengangkat alisnya tinggi-tinggi. "Kau lihat si Jullian. Badannya kurus-kering seperti itu. Sedang Max....hanya berotot saja."
Rose benar-benar tidak habis pikir. Apakah keluarga Axvorld memang selalu seperti itu? Humor mereka keterlaluan. Jika Jullian si pemberontak mendengarnya, pasti bocah itu akan semakin marah.
"Tapi untuk ukuranmu tidaklah buruk. Kau cukup tinggi. Dan aku menyukainya."
Rose mendecakkan lidah lalu mendengus. Tentu saja. Dirinya itu tinggi dengan badan yang bagus. Ia akan menendang Adonis jika pria itu mengatakan yang sebaliknya.
"Kenapa juga harus membahas tinggi badan?"
"Kau yang memulainya, Ad."
"Nah.. Dan sekarang kau ingin memulai berdebat, iya 'kan?"
Rose kembali menyikut tubuh Adonis. Kali ini dengan rengekan kecil untuk membela dirinya.
"Tidak...!"
Mereka tertawa bersama dengan lepas. Adonis yang selalu menggombal atau mempermainkan emosi Rose. Sementara wanita itu sendiri sesekali mencubit pinggang Adonis. Membuat para pengawal yang mengikuti mereka di belakang menunduk dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adonis Lover
RomancePesta yang mempertemukan sebuah kata takdir. Nathelie Rose Anderson. Gadis berparas cantik dengan tubuh proposional yang mampu meluluhkan pria manapun. Anak dari seorang pengusaha terkenal. Kekayaannya sudah di kenal publik. Namun, Rose bukanlah gad...