TheWayIAm - Four

473 22 0
                                    

Multimedia: Moonshine Bonanza.

*-----*

     "Sejujurnya aku memikirkan tentang kau"

"Kau gadis muda, Ally. Kau baru berusia 17 tahun.."

"Aku sudah 18 tahun, Stevie"

"Tapi kau sudah menjadi pemilik perusahaan terbesar di Los Angeles. Bagaimana kau bisa menjalani semuanya?"

          Ally mengerutkan kening barang beberapa saat –menimbang untuk menjawab atau tidaknya pertanyaan yang terlontar dari Stevie barusan, sebelum akhirnya menyerahkan senyum enggan dan mengangkat bahunya tanda tidak ingin menjawab "Entahlah, aku juga tidak mengerti"

"Apa kau tidak terbebani dengan itu semua?" lagi, Stevie melontarkan pertanyaan yang sebenarnya tidak ingin dibahas oleh Ally, namun nyatanya gadis tomboy itu tidak bisa mengelak dan akhirnya menjawab "Sejujurnya, ya. Semua tugas ini sangat membebaniku" jawab Ally dengan gelagat risih yang ketara.

Tahu betul kalau Stevie sudah menanyai Ally terlalu jauh daripada yang ia rencanakan, gadis cantik itu akhirnya terkekeh saat melihat sahabatnya Stephany yang menyelonong begitu saja ke balkon dengan disertai kekasihnya Madison yang sedang ia hajar dengan ciuman.

"Oh. Sorry. Apa kita mengganggu?" ujar Stephany dengan Madison yang bersembunyi di dadanya karena perasaan malu, Ally bahkan yakin kalau gadis cantik yang memiliki rambut blonde itu berwajah merah karena tertangkap basah. Meskipun tidak mendapat jawaban dari Ally dan Stevie, Stephany serta Madison mundur secara perlahan dari balkon dan meninggalkan Ally dan Stevie berdua.

"Dasar.." bisik Stevie sambil lalu menggeleng karenanya.

"Siapa itu tadi?" ujar Ally sambil lalu menghampiri gadis cantik yang tengah sibuk menatap kota Los Angeles dari balkon.

"Stephany dan Madison. Mereka temanku" balas Stevie tanpa ingin melepaskan pandangannya dari kota yang terlihat seperti lautan bintang yang bertebaran di bawah sana.

*-TheWayIAm, 2019 by Riska Pramita Tobing-*

          Cahaya matahari yang merambat masuk kedalam kamar milik gadis tomboy itu membuat retina mata berwarna hijau milik Ally terbuka karena silaunya. Tanpa bisa menahan diri, gadis itu menguap karena perasaan kantuk yang masih tersisa meskipun ia sudah terlelap semalaman penuh.

Rasanya baru kemarin gadis tomboy itu berpesta dengan Stevie dan bertemu dengan banyaknya remaja asyik yang menjadi temannya secepat gadis itu menyerahkan senyuman pada mereka. "Ugh!!" runtuk gadis tomboy itu saat ia merasakan bahwa punggungnya sakit.

"Allison??!!!" suara melengking milik Ibunya membuat gadis tomboy itu terbangun dari atas tempat tidur lantas segera menghampiri Hellen karena Ibunya itu datang di hari libur seperti ini.

"Ada apa bu?" ujar Ally saat ia melihat Hellen yang sedang membereskan ruang keluarga milik Ally yang terlihat mengerikan.

"Aku datang kemari untuk mengingatkan rapat esok hari" jawab wanita cantik itu saat ia menatap putri bungsunya sedang menguap di ujung tangga.

Mendekati Ibunya yang terlihat jijik untuk membereskan banyaknya makanan sisa yang berjatuhan di atas karpet, Ally kemudian membawa vacuum cleaner untuk membantu Hellen merapikan rumahnya.

"Besok aku sekolah, bu. Mana mungkin aku bisa pergi ke meeting perusahaan?" protes Ally tanpa menatap mata Ibunya karena merasa tidak akan sanggup untuk menolak permintaan darinya.

Hellen menghentikan kegiatannya dan lalu menatap putrinya dengan tatapan memohon "Ibu ingin kamu ada disana" ujar wanita itu disertai dengan nada lembut yang membuat Ally jadi tidak bisa berkata apa-apa selain mengangguk mengiyakan.

*Meeting Company, Hilton Hills. California, Los Angeles*

          Ally bisa melihat para perwakilan dari perusahaan lain sudah berkumpul di ruang meeting dan gadis itu merapikan rambutnya yang berantakan sebelum akhirnya membiarkan Donald –aplikasi yang membantu Ally dalam hal apapun (Persis seperti Jarvis dalam film Iron Man), membukakan pintu ruangan untuknya.

Para tamu berdiri menyambut Ally dan gadis tomboy itu menyerahkan salam formal pada mereka semua sebagai tanda bahwa mereka boleh kembali duduk di tempat semula. Ally berjalan mendekat pada kursi yang berada di paling ujung meja –tepat berhadapan dengan layar lebar yang akan menjadi titik perhatian para perwakilan dari perusahaan lain.

Gadis tomboy itu memulai dengan menyalakan layar di depan dan langsung membahas tentang pemasaran yang sedikit anjlok selama sebulan terakhir. "Sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih pada setiap wakil perusahaan yang sudah datang, dan kepada perusahaan yang sedang berada dalam permasalahan, tolong mendekat" ujar Ally setelah melihat bahwa diagram milik perusahaan Blues Andromeda, Ivanca Company dan juga Black Company adalah perusahaan yang berada di paling bawah urutan pengeluaran.

Samantha yang adalah perwakilan dari Blues Andromeda, lalu kemudian Zytca yang adalah perwakilan dari Ivanca Company dan juga Devalexa yang adalah perwakilan dari Black Company mendekat pada kursi milik Ally dan ikut serta memperhatikan layar di depan sana.

"Mrs. Andromeda berada di paling bawah. Ada permasalahan apa dari perusahaan kalian?" ujar Ally seraya melirik pada gadis tomboy yang terlihat gugup setengah mati. Gadis tomboy yang diajak bicara itu membenarkan jas yang ia kenakan sebelum akhirnya menjawab dengan nada ragu yang kentara "Pemasaran dari perusahaan kami sedikit berkurang karena kekurangan model kecantikan yang bisa mempromosikan produk kecantikan kami dengan baik. Saya membutuhkan model baru yang bisa dipercaya dan untuk mencari model dengan kualitas bagus seperti itu tidaklah mudah Mrs. Hills" jawab gadis tomboy itu sedikit percaya diri.

"Bagaimana jika—" ucapan Ally tidak sepenuhnya selesai karena gadget miliknya bergetar di atas meja dan mendapati pesan singkat dari Stevie. Menggeser layar gadgetnya, gadis tomboy itu kemudian terkekeh sedikit saat mendapati bahwa Stevie mengiriminya pesan bergambar yang adalah 'Oui-wii disertai dengan kumis'

 Menggeser layar gadgetnya, gadis tomboy itu kemudian terkekeh sedikit saat mendapati bahwa Stevie mengiriminya pesan bergambar yang adalah 'Oui-wii disertai dengan kumis'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*This is the text*

Sambil memikirkan apa maksud dari pesan Stevie, gadis tomboy itu menulis balasan berbunyi 'Apa kau baik-baik saja?' seraya langsung saja mengirimnya pada Stevie dan mulai kembali memfokuskan diri pada layar didepannya dan kembali memikirkan tentang apa yang akan ia katakan beberapa saat lalu.

Sedikit mengerutkan kening karena lupa dengan pembahasan yang sedang dilakukannya dengan para pengusaha, Ally kemudian meruntuk kecil saat benar-benar lupa dengan apa yang akan ia katakan akibat dari kelakuan Stevie yang mengiriminya pesan.

"What was I talking about?" alis gadis tomboy itu terangkat sambil lalu melirik pada Samantha yang lalu menjawab dengan kekehan kecil "Saya rasa tadi anda akan memberikan saran" jawab gadis tomboy itu setelah akhirnya menghilangkan kekehannya.

"Oh ok. Bagaimana jika kau yang menjadi model kecantikannya?" ujar Ally seraya menunjuk Zytca dengan telunjuknya yang langsung saja ditolak mentah oleh Samanhta sendiri "Maaf, bukannya menyinggung. Tapi Mrs. Ivanca tidak sebidang dengan apa yang saya iklankan" dan ternyata Zytca mengangguk menyetujui ucapan dari Samantha.

Ally terpejam selama beberapa saat sebelum akhirnya menyadari satu hal. Gadis tomboy itu memiliki gadis cantik yang akan sangat pantas dan bersedia untuk dijadikan model kecantikan. Stevie Leigh Boebi. Sampai kemudian ia tertahan satu pertanyaan, bagaimana cara mengajak Stevie untuk ikut serta masuk kedalam permasalahan perusahaannya?

*-----*
Riska Pramita Tobing.

TheWayIAm (Lesbian Series)#3 |COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang