Multimedia: Daniel Joseph Padilla.
*-----*
Dentingan nyaring dari gadget berwarna hitam itu membuat si gadis tomboy jadi menghentikan aktifitasnya dan melirik kesana hanya untuk mendapati bahwa terdapat nama Stevie Boebi terpampang di layar teleponnya yang berkedip.
Ally mengerutkan kening sebelum menggeser layar gadgetnya. Sudah berapa lama mereka tidak bicara? Terakhir kali diingat, Stevie mengiriminya pesan saat mereka berada di party milik Hannah Witton yang bahkan sudah terjadi sekitar satu bulan yang lalu. Ally ingat betul bahwa gadis cantik berrambut hitam dengan tips merah di ujung rambutnya itu hanya mengiriminya pesan untuk memastikan bahwa Ally memiliki nomor ponselnya dan kemudian tiba-tiba saja gadis itu mengiriminya pesan sekarang?
*Messages*
Stevie Boebi: Hay Ally! Aku tahu kita tidak bicara sejak Hannah party. Tapi aku butuh teman untuk datang meramaikan pesta milikku. So, wanna come?
Ally Hills: Sure! Tell me your address then I'll come.
Ally Hills: Can Danny come over too?"
Stevie Boebi: Of course!! Semakin banyak orang maka semakin ramai dan semakin baik.
*End Of Messages*
Ingat Ally tiba-tiba saja memunculkan senyum manis milik Stevie yang diberikan gadis cantik itu secara percuma. Tanpa bisa membohongi diri, Ally merasakan perasaan tertentu padanya. Gadis cantik yang terakhir kali memberikannya pelukan hangat dengan lengan panjangnya, harum parfumenya yang manis, tawa dari bibir merah meronanya yang basah dan menggoda, lalu kemudian keramahtamahannya dan semua tentangnya yang masih membekas kuat didalam kepalanya.
God dammit! Umpat gadis tomboy itu didalam kepalanya.
Mencoba untuk melepaskan ingatannya dari si cantik Stevie Boebi, Ally kemudian kembali memangku gitar akustiknya dan mulai memetiknya secara perlahan. Gadis itu menggumamkan lagu ciptaannya yang sedang dalam proses pembenahan lirik dan chord. "You say I matter, so why do you try and shatter, every piece of me. I know it takes two, but you know I can't be there with you, and that's all I want to be. I said I'm sorry but I just can't get enough, cause you belong to me" Ally menghentikan nyanyiannya saat denting gadgetnya kembali terdengar.
Sempat mengira bahwa Stevie kembali mengiriminya pesan singkat, Ally kemudian dikecewakan dengan nama Danny Padilla yang muncul di permukaan layar gadgetnya. Sepertinya ia terlalu berharap bahwa Stevie akan mengiriminya pesan kembali.
*Messages*
Danny Padilla: Sup Alls!! I'm on my way to your house. Do you want something?
Ally Hills: Sure!! Pizza please.
Danny Padilla: Be there in couple of minutes!!
Ally Hills: Cannot wait!!!
*End Of Messages*
Ally menepuk keningnya saat gadis tomboy itu sadar bahwa ada pekerjaan yang harus ia selesaikan. Sambil menggerutu tidak terima karena ia lupa terhadap hal penting yang biasanya selalu ia ingat, gadis tomboy itu berjalan menuju ruang kerjanya hanya untuk mendapati bahwa pikirannya sedang enggan untuk mengerjakan sesuatu yang berat seperti ini.
Meskipun tidak ingin, Ally tetap saja berjalan ke meja kerjanya dan kemudian membuka dokumen yang menumpuk disana. Sambil tetap menggerutu karena orang tuanya telah memilihnya menjadi calon CEO diusianya yang sangat muda, gadis tomboy itu kemudian membaca urutan saham perusahaan yang harus ia urus.
*Allison Don Hills place's, Los Angeles*
Akhir pekan akhirnya tiba. Ally bisa bernapas dari tugas sekolah dan juga pekerjaannya dan akhirnya pergi untuk bersenang-senang. Gadis tomboy itu menyanyikan lagu kesukaannya dari Demi Lovato yang berjudul Heart Attack dengan kencang saat berada dibawah aliran shower yang hangat.
Tiba-tiba saja gadis tomboy itu berhenti dari nyanyiannya saat mendengar suara gaduh dari kamarnya. "Holly shit!! Who's there?!!!" teriak Ally seraya cepat-cepat membungkus tubuh telanjangnya dengan handuk.
Terdengar suara sesuatu menubruk lantai dan gadis tomboy itu kembali bergetar karena jantungnya berdebar kencang, merasa tidak bisa memungkiri rasa takutnya, Ally kemudian mengencangkan handuknya sambil lalu membuka pintu kamar mandi dengan perlahan.
Ally akhirnya bisa bernapas lega karena melihat pemuda yang sudah jadi sobatnya sepanjang masa sedang terduduk di atas kasur milik Ally tanpa lupa membenarkan rambutnya yang memang harus selalu rapi. "Lain kali ketuk pintu dulu, bangsat!"
Tawa keras dari Danny membuat Ally melempari pemuda itu dengan handuk yang sempat meliliti tubuhnya. Hal tersebut tentunya membuat Danny segera menutup mata dengan cepat lalu berteriak sekeras mungkin "ALLISON DON HILLS!!! KAU TELANJANG DI DEPANKU, SIALAN???!!!!!!"
"Kau datang ke rumahku tanpa permisi, maka aku akan telanjang di depanmu tanpa permisi!" balas gadis tomboy itu sama gilanya dengan si pemuda.
"Dasar wanita jalang!!!" teriak Danny seraya membuka matanya hanya untuk mendapati bahwa si gadis tomboy sudah mengenakan celana jeans dan kaos oblong berwarna hitam.
*Stevie Leigh Boebi's party, Los Angeles*
Musik kencang yang menghentak menghampiri gendang telinga milik Ally dan Danny saat mereka baru saja sampai di kediaman si cantik Stevie. Mereka berjalan perlahan menuju Apartemen milik Stevie yang dipenuhi dengan banyaknya remaja yang sedang menggila.
Langkah milik Ally sempat terhenti saat melihat banyak sekali lautan manusia yang memenuhi party milik Stevie dan 90% dari semua remaja itu adalah perempuan. Cengiran milik Danny menemani langkah gontai pemuda itu saat memasuki surga dunia yang diciptakan oleh salah satu malaikat penghuninya (Oke, saya tahu itu berlebihan, tapi Danny berpikir demikian), sementara kegugupan begitu tampak di wajah cantik sahabatnya.
"Ally?!! Hay!!" suara nyaring diantara debuman musik itu menyambut kedatangan si gadis tomboy dan ia langsung memberikan satu senyuman manis saat melihat Stevie melambaikan tangan padanya.
"Kau datang sendirian?" ujar Stevie setelah melangkah mendekati si gadis tomboy. Karena pertanyaan itu tidak benar, Ally mengangkat satu dari dua alisnya yang sempurna sambil lalu menyapukan pandangan menuju seluruh ruangan untuk mencari sobatnya yang sudah menghilang sepersekian detik setelah masuk ke Apartemen milik Stevie namun tidak menemukan lelaki itu karena ruangan penuh oleh banyaknya remaja.
"Mungkin Danny sudah mengacaukan pestamu. Aku datang bersamanya tadi, tapi bocah sialan itu menghilang secepat kilat setelah melihat banyak sekali gadis cantik disini" mendengar jawaban dari Ally yang terkesan frontal membuat Stevie jadi tertawa lepas karenanya dan dengan itu keduanya langsung beranjak menuju pusat pesta dimana ada permainan beer pong yang sedang berlangsung.
"Stevie! Ayo ikut main!!" ujar seorang gadis cantik dengan rambut blonde yang terlihat bergelombang.
Tangan Stevie bergerak cepat untuk menarik lengan Ally dan gadis yang ditarik hanya bisa pasrah karenanya. Mengikuti langkah Stevie menuju meja, Ally kemudian berdiri di seberang meja sebagai lawan main dari Stevie sendiri.
Meskipun Ally merasa gugup tidak terkira, gadis tomboy itu tetap berusaha untuk menjadi setenang mungkin saat gadis berrambut blonde tadi menunjuk Ally untuk memulai permainan. Mencoba memfokuskan pandangan pada gelas plastik merah yang berderet rapi, Ally kemudian mempersiapkan diri untuk melempar bola ping-pong miliknya yang –secara mengejutkan, bisa masuk ke salah satu gelas merah di depan Stevie.
Secara otomatis, Stevie meminum beer yang ada didalamnya sebelum akhirnya membaca tulisan di bawah gelas dan kemudian terkejut setengah mati karenanya "Take a body shot??!!"
*-----*
Riska Pramita Tobing.
KAMU SEDANG MEMBACA
TheWayIAm (Lesbian Series)#3 |COMPLETED|
FanficTidak pernah aku sangka semua terjadi dengan begitu cepatnya. Pertemuan yang tidak pernah terkira, mengenal sampai akhirnya jatuh cinta, kemudian berlanjut kepada sebuah keputusan besar untuk saling menerima. Riska Pramita Tobing 2018 -----COMPLETE...