TheWayIAm - Thirteen

242 16 0
                                    

Multimedia: Stevie Leigh Boebi and Allison Don Hills.

*-----*

          Sudah beberapa minggu sejak terakhir kali Stevie bertemu dengan gadis yang sempat menciumnya tanpa melempari dulu pertanyaan kepadanya. Gadis cantik itu merasakan adanya perasaan gugup di dalam dadanya saat ia akan dipertemukan kembali dengan gadis tomboy itu.

Meskipun sebenarnya pertemuan kali ini adalah pertemuan resmi karena mereka akan membahas pekerjaan soal sponsor baru yang mendatangi perusahaan Hilton Hills yang memerlukan satu model untuk mengiklankan produknya, Stevie tetap saja merasa ada perasaan janggal di dalam dirinya saat ia tahu bahwa ia akan dipertemukan dengan gadis yang sudah memberikan tanda bahwa dirinya suka pada gadis cantik dan feminism itu

Mengambil napas panjang, Stevie kemudian menuruni bus yang mengantarnya ke perusahaan besar milik Ally lantas segera melangkah perlahan menuju pintu besar yang sekiranya berada sangat jauh dari gerbang utama. Selagi melangkah gontai, Stevie menikmati pemandangan baru dari air mancur dengan logo H besar tercetak jelas di atasnya dan gadis cantik itu menggeleng karenanya.

Baru saja beberapa minggu ia tidak melangkahkan kakinya disini dan sudah ada air mancur baru dengan design mewah berukuran besar seperti ini? Apa yang akan terjadi jika saja Stevie tidak melangkahkan kakinya disini selama satu bulan apa lagi setahun? Mungkin saja perusahaan ini akan menguasai seluruh kota Los Angeles dan gadis cantik itu enggan untuk membayangkannya sedikitpun.

"Mencari sesuatu, Mrs. Boebi?" gadis cantik itu melirik cepat saat mendengar suara familiar memanggilnya dari belakang.

Stevie bisa mendapati Ally Hills dengan tampang mengantuk yang ketara ditambah lagi dengan piyama kebesaran bergambar penguin yang masih menempel di tubuh kurusnya. Hal itu tentunya membuat si cantik jadi terkekeh karenanya "Where did you find all of those penguins, Allison?" pertanyaan itu membuat si gadis tomboy jadi memutar bola mata karenanya.

Bergerak kaku saat Ally memberikannya pelukan singkat sebagai penyambutan, Stevie akhirnya memberikan senyum kecil pada si tomboy sebagai salam formal selanjutnya "Apa kabar?" lontar Stevie bertanya sebelum akhirnya mengikuti langkah Ally menuju ruangan miliknya.

Saat menaiki elevator, Stevie bisa melihat Ally menguap lebar dan hal itu tentunya membuat si cantik jadi penasaran dan melempari atasannya dengan pertanyaan "Apa kau baru saja bangun tidur?" yang terdengar tidak bersahabat.

Meskipun Ally sedikit tidak menyukai nada yang digunakan modelnya ini, gadis tomboy itu tetap saja membalas dengan malas "Ya" yang tentunya membuat Stevie tersadar bahwa ia tidak seharusnya bertanya demikian pada atasannya.

Fuck! Stevie mengumpat di dalam kepalanya. Kenapa pula gadis cantik itu menganggap bahwa pertemuannya dengan Ally adalah hal yang berbeda daripada pekerjaan yang biasanya mereka lakukan? Apa ada yang salah dengan otaknya? Apa karena ciuman itu Stevie jadi berani berpikiran bahwa Ally akan mengajaknya untuk berkencan?

Stevie benar-benar dibuat gila karenanya.

"Stevie Leigh Boebi?!!" gadis cantik itu tersentak saat mendengar nada tidak suka menghampiri gendang telinganya. Ia kemudian tersadar dari lamunannya dan mendapati bahwa Ally tengah menahan pintu elevator agar tidak tertutup sebelum gadis itu melangkah keluar dari sana. Dengan perasaan canggung yang hinggap di dalam dada, gadis cantik itu pun menghampiri atasannya dengan langkah cepat dan langsung saja meminta maaf padanya.

*TheWayIAm, 2019 by Riska Pramita Tobing*

          Stevie mengambil napas panjang sambil lalu membungkukkan punggugnya yang sudah pegal karena sedari tadi gadis cantik itu menegapkan tubuh selagi terduduk. Sambil membenarkan rambut panjangnya yang sebenarnya terlihat rapi, gadis cantik itu kemudian menghampiri Ally untuk melempari gadis itu pertanyaan kecil "Bagaimana aku mengiklkankan sex toys seperti itu, Allison?"

Stevie yakin sekali bahwa Ally ingin tertawa karena gadis tomboy itu menggembungkan pipinya beberapa saat namun kemudian berhasil menahannya karena masih banyak pekerja yang sedang menaruh beberapa produk yang harus di iklankan oleh Stevie "Terserah kau" dan jawaban bernada ejekan itu membuat Stevie memukul punggung Ally dengan cukup keras sehingga membuat si tomboy jadi mengaduh karenanya.

"Jangan macam-macam denganku, sialan!" umpat gadis cantik itu tepat di daun telinga milik si tomboy. Hal yang tentunya membuat Ally jadi memejamkan mata karena titik paling sensitivenya telah ditemukan oleh si gadis cantik.

Sedikit menjauh dari bibir milik Stevie yang sempat mendempel di daun telinganya, Ally kemudian memberikan senyum menungging khasnya sebagai godaan "Kau gadis pintar, Stevie Leigh Boebi. Bagaimana mungkin kau tidak bisa mengiklankan produk seperti ini?"

Mendengar jawaban menantang itu, Stevie jadi teringat sesuatu. Beberapa tahun kebelakang, Stevie sebenarnya sempat memiliki channel youtube yang sudah jarang dipakai karena kesibukannya bekerja. Sebenarnya Stevie sudah memiliki subscriber yang cukup untuk menghasilkan uang, hanya saja gadis cantik itu tidak pernah memiliki penyokong untuk channelnya. Apa mungkin Stevie bisa mengiklankan produk ini disana?

"I found some good idea, Mrs. Hills. don't worry about that" ujar Stevie dengan senyum menungging yang hampir sama dengan senyum yang sempat terukir di wajah yang sempat menantangnya.

Melihat senyum itu, Ally kemudian menaruh rasa penasaran pada si cantik dan mendekatinya untuk bertanya "Ide macam apa yang kau miliki?"

Stevie mengangkat bahu tanda enggan untuk menjawab, hal yang tentunya membuat Ally jadi jengkel dan ingin menggigit apapun yang ada didekatnya "Jangan bilang kalau kau akan mengiklankan itu dengan menjual harga dirimu" tuduh si tomboy tidak masuk akal sedikitpun

"Jesus Christ, Allison! What the hell are you talking about?!" umpat Stevie tidak terima lantas segera menjelaskan rencananya. "Aku sempat memiliki channel youtube sekitar beberapa tahun yang lalu. Sebenarnya, subscriber milikku sudah memungkinkan aku untuk melanjutkan karir. Hanya saja karirku terhalang oleh biaya yang kubutuhkan untuk membuat video berkualitas. Sekarang, aku punya sponsor yang akan membiayai produksi videoku menjadi lebih bagus lagi dan para penonton mungkin saja merindukan wajahku. Jadi, untuk kebaikan kita bersama mari berharap bahwa video ini akan memiliki banyak views dan bisa membantu penjualan produk ini jadi lebih cepat"

"Kau akan membicarakan sex toys dalam youtube, Stevie?" pertanyaan tidak yakin itu dilontarkan oleh Ally padanya dan membuat Stevie mengangguk mengiyakan sebagai jawaban pasti "Dalam konten semacam apa?" dan lanjutan dari pertanyaan si gadis tomboy yang sempat menggantung tadi membuat Stevie jadi ikut-ikutan memutar bola isi kepala karenanya.

Stevie tidak mungkin jika harus (hanya) membicarakan soal sex toys disemua videonya kan? penonton akan jenuh jika saja ia hanya melakukan hal seperti itu dan mungkin saja videonya tidak akan diminati oleh para penggemar youtube. Jadi, harus bagaimana ia memulai karirnya?

*-----*
Riska Pramita Tobing.

TheWayIAm (Lesbian Series)#3 |COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang