Multimedia: Hilton Hills Company, Los Angeles, California.
*-----*
Stevie menegapkan tubuh dengan perasaan gugup didalam dada. Gadis cantik itu bisa melihat bahwa Ally tengah mempersiapkan dokumen untuknya lantas segera memulai "Blues Andromeda adalah salah satu perusahaan di bawah kuasa saham Hilton Hills. Mereka membuat dan menjual produk kosmetik yang cukup terkenal diberbagai kota, dan pemilik perusahaan tersebut berkata padaku bahwa model yang sempat bekerja disana tidak bisa menjaga konsistenitasnya untuk memamerkan produk dari sana dan aku tidak menyukai hal seperti itu sehingga aku meminta si model untuk berhenti"
Gadis cantik yang sekarang ditatap oleh Ally itu jadi mengeraskan rahang karena perasaan gugup yang datang padanya secara tiba-tiba "Bagaimana kalau aku menolak penawaran pekerjaan yang kau berikan?" ujar Stevie mencoba terlihat tenang.
Ally mengangkat sebelah dari alisnya sebelum akhirnya menjawab "Aku bisa membuatmu menyetujuinya" dan jawaban itu membuat bulu kuduk Stevie meremang karenanya.
Oh Gosh!! Desah Stevie didalam hati.
"Pekerjaan ini terlalu berat bagiku, Ally. Meskipun aku sangat tergiur dengan apa yang kau berikan sebagai jaminan, aku tidak akan mungkin sanggup menyaingi model dari perusahaan lain yang bukan di bawah genggaman tanganmu"
"Apa kau benar-benar tidak ingin bekerja di perusahaanku?"
"Aku ingin. Tapi aku tidak akan sanggup"
Melihat Ally berjalan mendekatinya, gadis cantik itu kemudian menggigit bibir bawahnya karena gugup. Perasaan engap tiba-tiba saja menghimpit diri Stevie saat ia melihat Aly menyender pada meja tepat di samping kanannya "Kau bisa mendapatkan satu mobil dengan satu foto. Kau tidak akan pusing untuk memikirkan pembayaran sewa Apartemenmu lagi jika mengikuti perusahaanku" ujar Ally yang membuat Stevie mengerutkan kening tidak mengerti.
Bagaimana mungkin Ally tahu soal masalah keuangannya? Pemikiran milik si gadis cantik itu kemudian ditampar dengan kenyataan bahwa gadis tomboy yang ada didepannya ini adalah orang yang bisa mengetahui apapun atau mendapatkan apapun yang ia inginkan hanya dengan jentikan jari. Tanpa bisa melawan semesta yang memang selalu tidak adil pada siapapun, Stevie kemudian mengambil dokumen yang disodorkan Ally padanya.
"Jadi aku tidak memiliki jadwal khusus untuk bekerja dan hanya akan dipanggil olehmu jika kau membutuhkan fotoku?" ujar Stevie setelah membaca keseluruhan dokumen.
Ally menyingsingkan lengan bajunya sampai ke sikut dan membuat Stevie jadi merasa terintimidasi karenanya. "Ya. Kau hanya akan datang kemari jika aku membutuhkan beberapa foto untuk produk milik Blues Andromeda dan mungkin jika ada meeting seluruh perusahaan" Stevie mengangguk mengerti.
Beberapa detik berlalu tanpa ada pertanyaan dan perbincangan lain sampai akhirnya Stevie teringat satu hal "Produk apa saja yang akan aku promosikan nantinya?"
Ally menunggingkan senyum sebelum menjawab "Banyak sekali. Bukan hanya produk kosmetik saja tapi juga beberapa produk pakaian dan mungkin juga akan ada produk nyeleneh seperti sex toys"
"Sex toys?" ujar Stevie tidak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan oleh si gadis tomboy.
Terkekeh kecil sebelum akhirnya mendekati Stevie dan terduduk disampingnya, Ally kemudian menyerahkan satu majalah lama yang merupakan milik dari Blues Andromeda. "Itu majalah lama dari Blues Andromeda. Perusahaan itu memiliki banyak sekali sponsor yang mendukung produknya termasuk Adamandeve juga Evetoys yang adalah perusahaan sex toys. Kau keberatan?" dan Stevie menggeleng sebagai jawaban.
"Okay then. I'm inn" ujar Stevie setelah menimbang resiko dan keuntungan yang mungkin akan didapatkan oleh Stevie nanti.
"That's what she said" timbal Ally yang membuat Stevie ingin tertawa karena bercandaan kotornya.
*-TheWayIAm, 2019 by Riska Pramita Tobing-*
Akhirnya Stevie bisa mengambil napas lega setelah merasa tetintimidasi oleh gadis tomboy yang adalah bosnya sejak saat ini. Gadis catik itu bahkan ingin membenturkan kepalanya sendiri setelah menyetujui apa yang disodorkan pemilik perusahaan ternama di Los Angeles ini. Ugh! Kenapa Hannah mengenalkanku pada gadis seperti dia? Runtuknya didalam kepala.
"Stevie? Apa kau baik-baik saja?" leher jenjang milik Stevie berderak karena terlalu cepat menoleh pada seseorang yang memanggilnya dari balik punggung.
Moonshine berdiri disana, memangku salah satu dari dua kucingnya yang bernama Ziggy sambil tidak lupa memasang wajah khawatir yang kentara sehingga membuat Stevie jadi menunggingkan senyum kecil sebelum menjawab "Aku baik-baik saja"
Gadis yang sedang sibuk mengusapi bulu berwarna orange milik Ziggy itu kemudian mendekat pada sahabat baiknya sejak dahulu kala dan memberikan Ziggy pada pemiliknya "Kau tidak baik-baik saja, Bob"
Stevie terkekeh kecil saat mendengar Moonshine memanggilnya dengan 'Bob' "Ally Hills memintaku untuk menjadi model perusahaannya dan aku tidak bisa menolak karena gadis tomboy kaya raya itu puya banyak kuasa dimana-mana"
Penjelasan dari sahabatnya membuat Moonshine jadi memasang wajah tidak percaya karenanya "Bagaimana mungkin bocah sialan itu memilihmu jadi model?"
"Aku juga memikirkan hal yang sama"
Mereka terdiam dalam perasaan bingung yang sama tanpa bisa menemukan jawaban tentang 'Kenapa seorang Ally Hills yang bisa memilih siapa saja dari seluruh negeri ini memilih Stevie?'
Gadget milik Stevie berkedip disertai getaran yang teratur membuat si pemilik dari beda persegi panjang itu jadi melirik pada layar hanya untuk melihat nama Ally Hills tertera diatasnya.
*Messages*
Ally Hills: Aku butuh kau datang ke perusahaanku esok pagi.
Stevie Boebi: Aku sudah diberi pekerjaan?
Ally Hills: Ya. Ku tunggu jam 8 pagi.
Stevie Boebi: Jam 8? Apa tidak terlalu pagi?
Ally Hills: Kau butuh persiapan untuk pengambilan foto.
Stevie Boebi: Ugh! Fine. I'll be there.
Ally Hills: Don't be late, woman.
*End Of Messages*
"Apa itu gadis tomboy yang adalah pemilik perusahaan ternama yang sekarang jadi Bosmu?" tanya Moonshine yang dibalas Stevie dengan anggukan malas. "Ada apa dengan wajah malas itu?" lanjut Moonshine heran.
"'Dia memintaku untuk datang bekerja besok pagi jam 8" gumam Stevie membuat Moonshine mendekat karena tidak bisa mendengar perkataan Stevie dengan jelas.
"Gadis sialan itu benar-benar memintamu bekerja disana?"
"Ya"
"Gosh.."
*The Next Day, Hilton Hills, Los Angeles, California*
Stevie melangkah ragu pada gadis cantik berrambut blonde yang adalah sebagai penerima tamu pengunjung sambil lalu memberikan gadis itu senyuman "Do you need some help, Mam?" merasa canggung karena pola bicara si gadis itu sangatlah formal, Stevie kemudian mengaitkan jari-jarinya sebelum menjawab "Aku memiliki janji dengan Ally -umm maksudku Mrs. Hills untuk melakukan pemotretan hari ini"
Si gadis cantik berrambut blonde itu kemudian menyerahkan senyum manis sebelum akhirnya memberikan satu alat seperti earphone yang kemudian membuat Stevie mengerutkan kening tidak mengerti "Alat itu akan membantumu menuju ruangan Mrs. Hills. Mungkin anda tidak familiar dengan Donald, tapi dia mengontrol seluruh pekerjaan disini" jelas si gadis yang sama sekali tidak dimengeri oleh Stevie dan membuat gadis cantik itu hanya memasangkan alat khusus itu ke telinga kanannya dan kemudian tersentak kaget karena terdengar seseorang berkata "Welcome to Hilton Hills company. Let me help you with everything you need"
*-----*
Riska Pramita Tobing.
![](https://img.wattpad.com/cover/145992829-288-k964211.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TheWayIAm (Lesbian Series)#3 |COMPLETED|
FanficTidak pernah aku sangka semua terjadi dengan begitu cepatnya. Pertemuan yang tidak pernah terkira, mengenal sampai akhirnya jatuh cinta, kemudian berlanjut kepada sebuah keputusan besar untuk saling menerima. Riska Pramita Tobing 2018 -----COMPLETE...