Multimedia: The only one Stevie Leigh Boebi.
*-----*
Ally melirik pada gadis cantik yang sedari tadi menggodanya. Bagaimana bisa Ally belajar dan mengejar ketertinggalannya di sekolah jika saja Stevie tetap menjatuhkan ciuman manis di hampir setiap bagian dari wajahnya?
Ally bahkan tidak mampu membiarkan si cantik dalam dua detik saja karena ia juga ingin menjatuhkan ciumannya di wajah sempurna milik gadis feminism itu. Maka, jangan salahkan Ally kalau saja tugas akhir tahunnya tidak bisa dikumpulkan dalam waktu dekat. Semua ini adalah salah Stevie karena gadis cantik itu bisa membuat Ally ingin menghentikan kegiatan apapun yang tengah dilakukan olehnya hanya untuk membuat fokusnya dijatuhkan pada gadis itu sendiri.
Satu ciuman lembut di jatuhkan kembali oleh Stevie di pipi tirus milik Ally yang semakin memerah karenanya "Stop it" bisik Ally dengan nada malu yang tepat, membuat Stevie justru semakin menggoda kekasihnya yang sedang mencoba fokus pada tugas akhir tahun dari sekolahnya.
Stevie menjauhkan diri barang beberapa detik "Sekolah macam apa yang memberikan tugas di akhir tahun?" runtuk Stevie pada Ally yang masih saja menatap fokus pada tulisan rapi miliknya di atas kertas.
Ally menyerahkan kekehan kecil "Sebenarnya ini bukan tugas akhir tahun. Aku sedikit tertinggal diberbagai macam bidang pelajaran karena aku harus bekerja dan mengurus perusahaan Ayahku, jadi sekarang aku harus menebus semua ketertinggalan itu dengan belajar di liburan akhir tahun seperti ini" jawab Ally sambil lalu memberikan ciuman singkat di bibir Stevie yang sempat terlihat cemberut untuk beberapa saat.
Stevie mengintip tulisan rapi milik Ally hanya utuk menemukan bahwa gadis cantik berpenampilan tomboy itu sedang mengejar ketertinggalan dibidang matematika. Stevie bahkan tidak ingin mengambil satu lirikan lain pada catatan milik Ally karena ia sangat benci matematika. Melihat rumusnya saja Stevie sudah ingin melemparkan buku tebal itu jauh-jauh, hih!
"Aku bosan. Akhir tahun ini tidak ada pekerjaan darimu, sahabat kami juga pergi untuk merayakan natal bersama dengan keluarga mereka masing-masing dan kamu justru sibuk mengejar ketertinggalan di sekolahmu" rajuk si cantik sambil lalu merebut bolpoin dari tangan Ally untuk mengganggu kekasihnya itu.
"Stevie?" ujar Ally dengan nada memperingati sehingga membuat si cantik jadi mengembalikan bolpoin milik Ally dan membiarkan gadis tomboy itu kembali fokus pada pelajarannya "Tanggal 31 nanti aku akan membawamu berkencan"
"Kencan?!!" balas Stevie dengan nada antusias.
"Ya"
"Kita bisa pergi ke Disney land kan?" harap Stevie setelahnya.
Namun, Ally menggeleng sebagai jawaban. Hal yang tentunya membuat si cantik jadi cemberut karenanya "Di hari libur seperti ini, Disney land akan dipenuhi oleh banyak pengunjung dan mungkin saja akan ada banyak orang yang mengenalku disana. Aku tidak ingin liburanku diganggu dengan para paparazzi, Stevie" jelas gadis tomboy itu.
"Tapi kan aku tidak pernah pergi ke Disney land sebelumnya" rajuk Stevie, lagi.
Ally memberikan satu kecupan di bibir si cantik yang cemberut dihadapannya "Aku akan membawamu ketempat spesial. Kita lihat saja nanti, okay?"
*-TheWayIAm 2019 by Riska Pramita Tobing-*
31 Desember 2015, Los Angeles, USA.
Stevie terbangun saat ia merasakan banyaknya kecupan mendarat di pipi tirusnya. Gadis cantik itu kemudian menyerahkan senyum manis pada ulah kekasihnya yang mengganggu mimpinya dengan sejuta ciuman yang membuat ia jadi terjaga karenanya "Selamat pagi sayang" ujar si tomboy pada Stevie sambil lalu memberikan satu gelas kopi padanya.
Terduduk dan bersandar di bantal yang sudah ditumpuk oleh kekasihnya terlebih dahulu, Stevie akhirnya memberikan satu kecupan kecil di bibir tipis milik Ally dan tersenyum setelahnya "Selamat pagi" balas si cantik setelah menyeruput kopi buatan Ally untuknya.
Gadis tomboy itu kemudian berdiri cepat lantas berdansa dengan gerakan cepat di hadapan Stevie dengan semangat yang tidak ada tandingannya "Guess what? I'm gonna take you on a date now" ujar Ally dengan senyum yang merekah dari telinga ketelinga.
Tidak bisa menahan diri, Stevie kemudian tersenyum dan menarik si tomboy mendekat padanya untuk menyerahkan satu ciuman dalam di bibirnya "Where do we go?" ujar si cantik setelah memberikan satu kecupan lainnya di pipi tirus milik Ally.
Si tomboy memberikan senyum kecil "It's a surprise!" namun nyatanya, jawaban si tomboy membuat Stevie jadi penasaran setengah mati karenanya.
Gadis cantik itu tidak bisa berhenti mengira-ngira kemana mereka pergi bahkan meskipun gadis tomboy itu sudah membawanya kebawah guyuran air hangat dari shower mereka. Stevie terpejam saat merasakan sentuhan lembut di atas perutnya, gadis cantik itu bahkan sudah mulai melenguh saat merasakan sentuhan Ally menggodanya di bawah air hangat "Allison.." bisik gadis cantik itu menolak.
Bukannya menuruti apa yang tidak diperbolehkan oleh gadis cantik itu, Ally justru menjatuhkan ciuman di balik leher jenjang milik Stevie yang terutupi oleh rambut panjangnya yang basah "Oh my god, Allison" bisik Stevie menyerah pada si tomboy dan mulai membalikkan badan untuk menyatukan bibir mereka yang sedari tadi saling menginginkan.
Ally memberikan senyum menunggingnya yang sangat khas saat ia mendengar penyerahan diri dari Stevie dan gadis tomboy itu pun segera saja memperdalam ciuman mereka dengan mengekspos Stevie lebih dalam lagi. Saat tangan lembut yang lentik dan panjang itu sampai ke payudara milik Stevie, gadis cantik itu melepaskan bibir mereka yang menyatu hanya untuk menyeruakkan kenikmatannya dengan desahan panjang.
Ally benar-benar memabukkan.
Gadis cantik itu bahkan tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak karena ada Moonshine di ujung ruangan yang lain. Stevie terpejam saat merasakan bibir Ally di payudaranya "Don't leave a hickey" bisik Stevie memperingati diantara napasnya yang semakin memburu.
Ally hanya memberikan senyum kecil pada kekasihnya lantas mengangguk sebagai tanda bahwa ia akan melakukan apa yang dipinta si cantik padanya. Gadis tomboy itu kemudian menurunkan ciuman lembutnya ke perut rata milik Stevie sebelum akhirnya sampai disana.
Stevie memberikan lenguhan panjang saat Ally akhirnya mulai bekerja disana "Don't stop..." ujar si cantik diantara napasnya yang semakin memburu. Gadis cantik itu bahkan menarik rambut panjang milik Ally agar si tomboy tidak berani untuk beranjak sedikitpun dari sana.
Stevie menengadah sambil memanggil nama Ally berkali-kali saat gadis tomboy itu sudah memasukkan dua jari kedalamnya. Gadis cantik itu bahkan sudah tidak bisa menahan tubuhnya yang bergetar kenikmatan saat Ally memainkan klitorisnya dengan lidahnya yang lincah.
"Oh my.. Ally.." bisik Stevie.
Stevie menghentakkan napasnya saat ia akirnya sampai. Membuat Ally akhirnya kembali berdiri dan menyerahkan senyum manis pada kekasihnya yang tampak tersenyum puas karena perbuatannya. "I love you baby"
*-----*
Riska Pramita Tobing.
KAMU SEDANG MEMBACA
TheWayIAm (Lesbian Series)#3 |COMPLETED|
FanfictionTidak pernah aku sangka semua terjadi dengan begitu cepatnya. Pertemuan yang tidak pernah terkira, mengenal sampai akhirnya jatuh cinta, kemudian berlanjut kepada sebuah keputusan besar untuk saling menerima. Riska Pramita Tobing 2018 -----COMPLETE...