TheWayIAm - Seventeen

269 14 0
                                    

Multimedia: Stevie Leigh Boebi as personal assistant

*-----*

          Tanpa terasa, waktu berlalu dengan cepat. Rasanya baru kemarin Stevie di promosikan menjadi asisten pribadi dari seorang Allison Don Hills yang baru saja diangkat menjadi pemimpin sah dari perusahaan Hilton Hills. Sudah terhitung beberapa bulan ini Stevie mengabdikan dirinya pada Ally, nyatanya bekerja sebagai asisten pemimpin perusahaan terkenal itu sangatlah sulit untuk dilakukan.

Stevie bahkan masih ingat saat pertama kali gadis itu sampai di Hilton Hills dengan jabatan yang berbeda, rasa gugup dan takut menguasai akal sehatnya sehingga ia sampai lupa untuk bersikap normal di hadapan pemimpin perusahaan lain saat mereka mengadakan konfersi pers di Hilton Hills saat itu.

Ugh! Stevie mengumpat di dalam kepala saat ia menemukan atasannya masih terlelap di atas kasur empuk padahal sekitar satu jam lagi gadis tomboy itu harus mengadakan rapat pertemuan perkenalan diri sebagai pemimpin perusahaan Hilton Hills yang baru. Dengan gesit, Stevie menyingkapkan selimut yang menutupi tubuh milik Ally lantas segera saja menutupi gadis tomboy itu kembali karena Stevie bisa melihat tubuh telanjang milik Ally dari balik selimut barusan.

"What the.." umpatan Stevie bahkan belum selesai saat gadis cantik itu dikejutkan dengan kaki yang tiba-tiba saja meliliti pinggangnya dan membuat gadis cantik itu jatuh tepat ke samping tubuh si tomboy yang terlihat masih sangat mengantuk.

Tanpa bisa menahan diri, Stevie menorehkan senyum manis saat ia melihat bahwa Ally membuka mata berwarna hijaunya dengan perlahan lantas kemudian menyerahkan senyum karenanya "I have something to tell you, I love you" gumam gadis tomboy itu sambil lalu kembali memejamkan mata dan terlelap kedalam mimpinya.

Stevie masih membeku di dalam dekapan Ally sebelum akhirnya ia sadar dengan apa yang baru saja diakui si tomboy padanya. Apa Ally baru saja mengatakan bahwa ia cinta pada Stevie? Mungkinkah gadis tomboy itu mengira kalau dirinya masih bermimpi?

Stevie menggeleng tidak yakin "Mungkin dia hanya bercanda" bisik si cantik sebelum akhirnya beranjak dari atas tempat tidur dan membuatkan kopi untuk atasannya.

Sambil berusaha fokus dengan kopi yang tengah ia buat, gadis cantik itu tetap memutar apa yang dikatakan Ally kepadanya. Aku mencintaimu. Sungguh, Stevie merasa senang karenanya, jiwa gadis itu dibawa melayang ke antah berantah hanya karena pengakuan tanpa sadar dari Ally kepadanya dan gadis itu harus bisa mengontrol dirinya hanya karena itu.

Setelah enam bulan ini Stevie diberi perhatian terus-menerus dari Ally belum lagi diberikan pasilitas memadai juga kepedulian tanpa henti, gadis tomboy itu akhirnya berani mengakui walaupun Stevie yakin bahwa si tomboy mengira ia hanya mengatakannya di dalam mimpi. Stevie senang bukan kepalang.

Gadis itu sudah diberi semua itu dari Ally tanpa ada kepastian dari ikatan hubungan mereka sedikitpun, meskipun mereka memang saling berbagi ciuman hangat dan bahkan sampai kesana, tapi mereka belum memastikan kebenaran hubungan mereka sendiri bahkan sampai sekarang.

Ada banyak alasan yang membuat Stevie enggan bertanya pada Ally soal 'ia ingin menjadi kekasihnya atau tidak' dan salah satu diantaranya adalah karena gadis tomboy itu tidak pernah memberikan kesempatan pada Stevie untuk berterus terang soal perasaannya.

Selain itu, Stevie juga masih ragu akan perasannya pada Ally. Gadis cantik itu memang merasakan sejuta kupu-kupu di dalam dadanya saat ia sedang bersama dengan si tomboy, tapi saat ia ingat bahwa dirinya adalah salah satu pekerja di perusahaan yang gadis itu pimpin adalah merupakan tamparan besar bagi Stevie. Semua orang yang pastinya akan mengetahui hubungan mereka –jika saja Stevie mengakui perasannya pada si tomboy, pasti akan berpikir bahwa dirinya hanya ingin menjadi kaya raya dan juga terkenal sehingga ia ingin menjadi kekasih si tomboy.

Nyatanya, jatuh cinta itu memang gila. Stevie bahkan tidak pernah mengira kalau ia akan jatuh hati pada sosok tidak tersentuh seperti Ally. Salahkanlah Hannah yang waktu itu memperkenalkan ia pada sosok cantik ini, belum lagi teman-temannya seperti Rose, Rosie, Shannon, Cammie dan juga Ali Spagnola yang justru mendukungnya untuk mendapatkan si tomboy kedalam dekapannya.

Itu sama sekali tidak membantu.


*-TheWayIAm 2019 by Riska Pramita Tobing-*


          Stevie berjalan dengan tenang saat ia beranjak menuju singgahsana milik Ally yang akan gadis tomboy itu duduki. Sambil menyerahkan senyum manis pada siapapun yang datang hari ini di acara pengenalan pemimpin baru dari Hilton Hills, gadis cantik itu menyapukan pandangannya pada seluruh ruangan dimana ia bisa melihat David Hills dan Hellen Hills –orang tua Ally, serta Kimberly Hills –kakak Ally, duduk di paling depan disertai dengan beberapa pemimpin perusahaan lain seperti Shannon Beveridge dan Cammie Scott sebagai pendampingya, Jacob Black dan Jean Black, Alvin Ivanca dan Bella Ivanca, lalu ada Christian Andromeda disertai dengan Nikita Andromeda serta dilengkapi dengan Rafael Calista dan Adriana Calista yang menempati perwakilan dari perusahaan yang berada di bawah asuhan Hilton Hills secara langsung.

Gadis itu juga mendapati pemandangan dari calon-calon pemimpin perusahaan yang baru seperti Devalexa Black, Zytca Ivanca, Azura Calista, dan juga Samantha Andromeda yang sempat menimbulkan skandal beberapa saat yang lalu. Selain para pengusaha terkenal, Stevie juga bisa melihat ada beberapa teman dekat Ally yang datang. Danny Padilla dan Ali Spagnola adalah salah salah satu diantara mereka yang dapat Stevie kenali.

Menyerahkan senyum saat akhirnya gadis cantik itu berdiri di atas mimbar dan dihadapan microphone, Stevie akhirnya memberikan salam sambutan "Terimakasih kepada semuanya yang sudah menyempatkan diri untuk datang pada acara kali ini. Karena saya tidak ingin membuat kalian menunggu, maka saya akan langsung panggilkan saja pemimpin baru dari Hilton Hills, Allison Don Hills" dan dengan itu, Ally berjalan perlahan disertai senyum kecilnya.

 Karena saya tidak ingin membuat kalian menunggu, maka saya akan langsung panggilkan saja pemimpin baru dari Hilton Hills, Allison Don Hills" dan dengan itu, Ally berjalan perlahan disertai senyum kecilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan pakaian casualnya, Ally melemparkan lambaian tangan pada beberapa media yang diizinkan untuk mengabadikan pertemuan kali ini. Meskipun hanya dengan setelan biasanya yang hanya mengenakan t-shirt warna hitam dengan celana jeans dan boots serta jaket kulit yang sama-sama berwarna hitam, gadis tomboy itu masih terlihat menawan didalamnya.

Cepat berdiri di atas tahtanya, Ally kemudian menyerahkan senyum manis sebelum akhirnya menyapa dengan nada gugup yang ketara. "Sebenarnya, saya terlalu muda untuk dijadikan pemimpin perusahaan. Masih ada saudari perempuan saya yang bisa menangani ini semua dan bahkan Ayahku masih cukup sehat untuk melaksanakan tugasnya. Tapi saya memutuskan untuk menerima permintaan Ayah saya karena saya ingin belajar lebih dini dibandingkan dengan siapapun. Maka dari itu, saya meminta bantuan dari kalian semua untuk menjalankan perusahaan milik Ayah saya dengan baik. Jika saya melakukan kesalahan, jangan ragu untuk membentak saya karena saya juga masih belajar seperti kalian. Terimakasih dan sekali lagi, mohon bantuannya"

*-----*
Riska Pramita Tobing.

TheWayIAm (Lesbian Series)#3 |COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang