6

2.8K 212 6
                                    


Enam tahun kemudian

Taehyung kecil sekarang sudah beranjak menjadi taehyung yang dewasa. Wajah nya sungguh tampan, apalagi dengan senyum kotak nya yang selalu menghiasi wajah nya.

Taehyung berada ditingkat akhir sekolah menengah atas. Sedangkan namjoon sudah bekerja di perusahaan appanya.

Taehyung baru saja turun dari tanggal kamar nya.sora yang melihat itu langsung berjalan menuju taehyung.

"Anak eomma sudah siap rupanya, baiklah sekarang tolong masakkan makanan buat eomma ya, "

"Tapi tae bisa terlambat eomma, "

"Cih.... Sudah bisa melawan kau sekarang anak sialan, apakah ini cara mu membalas ku setelah aku membesarkan mu, bahkan kau bukan darah daging ku, sekarang cepat ke dapur dan aku tidak menerima bantahan. "

Mau tidak mau taehyung harus menuruti permintaan eomma nya itu.

"Baiklah eomma, "

Bagi taehyung kejadian seperti ini sudah biasa ia rasakan. Pada awalnya sora bersikap baik padanya. Namun lama kelamaan, sora menunjukkan sikap aslinya. Dia sering menyiksa taehyung dan menyuruh taehyung melaksanakan semua pekerjaan rumah.

Hanya taehyung yang mengetahui sifat asli sora. Sebenarnya dia ingin menceritakan semua hal ini kepada seokjin dan namjoon, namun dia takut jika mereka tidak percaya pada taehyung. Karena sora selalu bersikap manis saat berada di depan seokjin maupun namjoon.

Setelah memasak taehyung langsung pergi menuju sekolah nya tanpa sarapan. Saat sampai di kelas dia langsung menuju tempat duduknya dan melihat kearah jendela. Hingga ada sebuah benda menghalangi penglihatan nya. Taehyung melihat kesamping, disana ada seorang namja yang sangat dia kenal, min jimin.

"Makanlah, aku tau kau belum sarapan, bekal ini yonggi hyung yang buat kan, "

Taehyung mengambil kotak bekal itu dan langsung memakannya.

"Wahhh ini sungguh sangat enak, "

"Kau sangat beruntung tae, bahkan aku tidak pernah dibuat kan bekal oleh yonggi hyung, "

"Mungkin karena pipi mu sudah chubby, jadi yonggi hyung tidak mau adiknya ini berubah menjadi mochi, "

Jimin hanya merenggut kesal, lalu memanyunkan bibir nya.

"Kau sangat lucu saat ngambek bantet, "

"Yak... Apa kau bilang? Bantet? Dasar Alien tersesat, bagaimana mungkin ada orang yang bersikap seperti mu ini. Dasar Alien aneh, "

"Yak aku bukan Alien, "

"Kalau bukan Alien, lalu kau apa?  Oh.. Aku tau kau pasti baby lion, "

"Aku bukan bayi, "

"Sikap mu itu seperti bayi, "

Yah, seperti itulah perdebatan taehyung dan jimin. Entah berapa lama mereka berdebat hingga guru yang masuk menyuruh mereka untuk berdiri diluar.
.
.
.
.
.
.
.

Sepulang sekolah taehyung bukan nya pulang, dia malah pergi kesuatu tempat karena ada yang harus dia ambil. Saat ini dia sedang berdiri di depan pintu sebuah ruangan dengan nama dipintu tersebut, Kyuhyun uisa.

Taehyung mengetuk pintu nya dan masuk kedalam.

"Halo hyung, "

"Eoh kau sudah datang tae, "

"Iya hyung, apa kau sudah menyiapkan apa yang ku minta hyung, "

"Sudah hyung siap kan, tapi tae hyung menambah kan dosis nya karena seperti nya dosis yang lama tidak terlalu berpengaruh lagi, "

"Tidak apa apa hyung, "

"Apa kau yakin tidak mau melakukan apa yang hyung sarankan saat itu tae? "

"Tidak hyung, aku tidak mau melakukan nya. Lagi pula tidak ada yang peduli padaku lagi hyung, untuk apa aku bertahan. "

"Jangan bilang seperti itu tae, hyung menyayangi mu. Bahkan keluarga min pun ada di saat kau butuh mu. Kami akan ada selalu disisimu tae, "

"Terimakasih untuk semua nya hyung, tapi tetap saja kehadiran keluarga kandung saat diperlukan bukan. Bahkan appa dan namjoon hyung tidak pernah mau peduli dengan keadaan ku. Mereka hanya sibuk bekerja hyung. Padahal aku hanya butuh kasih sayang mereka bukan uang mereka. "

Kyuhyun merasa mengerti akan keadaan taehyung saat ini. Keluarga nya tidak ada disamping nya, dan ibu tirinya terus saja menyiksanya. Kalau bisa Kyuhyun sangat ingin membawa taehyung pergi. Tapi taehyung selalu saja menolak.

"Kau harus kuat tae, jangan pernah lelah untuk bertahan. "

"Iya hyung, kalau begitu aku pamit dulu hyung,sampai jumpa hyung. "

"Sampai jumpa tae, "

Kyuhyun memandang kepergian taehyung dengan tatapan sendu.

"Kau harus kuat tae, jangan merasa sendiri, hyung akan berusaha menyembuhkan mu, "

with me~kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang