"bengong lagiiiii... Bengong teross.. Akhir-akhir ini lo doyan bengong deh, ati-ati lo kesambet setan perawan..." Tegur Jefri.
Aku hanya mendengus kesal. Ya memang akhir-akhir ini aku sering sekali melamun. Entah kenapa, tapi hanya terus-menerus memikirkan wanita itu. Aku tandaskan air mineral dihadapanku. Hari ini aku baru saja bertemu rekan bisnis di salah satu lapangan golf untuk bermain bersama sekaligus membahas bisnis dan tentunya sekedar menjalin hubungan yang baik.
Sudah hampir 2 minggu. Aku tidak mendapatkan kabar dari perempuan itu. Tentu saja membuatku khawatir. Dia terus saja menghantui pikiranku."Gue bingung Je." jawabku.
"kenapa, lo masih kepikiran sama perempuan itu? Lo sih! Bandel! Lo nggak pikir apa bagaimana masa depan tuh anak orang kek gimana? kalau dia kenapa kenapa? Ihhhh..." Jefri memasang muka gaje dengan penuh arti.
"CK lo itu yah, bukannya kasih saran dan motivasi. Malah bikin takut, gimana sih!." tuturku kesal.Jefri memang sudah mengetahui insiden ini. Bagaimana tidak, dia menguping saat aku berdebat dengan Daniel. Alhasil dia selalu menggoda ku setiap saat dan terus mengancam akan mengadu. Sungguh kampret!
"saran gue sih.. Lo harus temuin dia, tanyain kabarnya, lo harusnya lebih yakinin dia kalau lo memang laki-laki yang bertanggung jawab dan akan terus ada buat dia, mungkin juga dia lagi sengaja nggak hubungin lo karena dia pengen nge-tes lo aja."
Aku terdiam sejenak.
"hmm bagaimana gue mau temuin dia? Namanya aja gue nggak tau, apalagi mau nemuin dia dimana dan lagi apa.. Elah. "
"hadeuhhh tau ah PAK BOSS! Pusing gue! Pikirin aja ndiri! "
Jefri pergi meninggalkanku dengan segala tanya yang masih tersisa dikepalaku. Huft sangat rumit.~
"Assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam. Baru pulang kamu? Papi baru aja pergi barusan, katanya mau ketemu sama teman lama. Eh Mami mau pergi dulu yah, mau arisan."
Aku merebahkan tubuhku disofa, lelah.
"Mau ikut nggak kamu?." Tanya mami.
"Ck males Mi... " jawabku bosan.
"hmmm selalu aja jawabannya kayak gitu. Padahal kan mami mau kenalin kamu ke teman teman mami. Kali aja kan mereka punya anak yang cocok sama kamu. Mami bisa jodohin kamu... " Jelas Mami sambil cekikikan.
"Nggak dijodohin juga bakalan datang sendiri tuh jodoh Mi. Nggak usah lah pake acara Jodoh jodohan segala."
"hmmm ALESAN! gitu aja terus... Sampai kamu jadi bujangan tua! Rasain! " Mami melenggang dengan indahnya meninggalkanku.
Aku menghela napas. Sudah berapa banyak kalimat menjatuhkan yang aku dengar hari ini.
Aku menyalakan televisi, mencoba menghibur diri. Tapi kemudian aku berdecak malas, Tidak ada yang menarik, semuanya hanya berita gosip artis yang penuh dengan gimik. Aku memejamkan mata, mencoba tenang. Tapi.."Raline seorang model profesional yang telah banyak menghiasi cover majalah internasional ini dikabarkan dekat dengan seseorang setelah tertangkap kamera keluar dari salah satu hotel di Jakarta sekitar dua minggu lalu. Banyak yang menduga, model cantik ini telah memesan kamar bersama seorang lelaki yang belum diketahui identitasnya ini dihotel tersebut...
Aku refleks membuka mata, menatap intens kearah televisi. Dan setelah melihat foto model yang dengan jelas terpampang nyata dilayar televisi, beserta foto paparazzi yang tengah asik diperbincangkan oleh pewarta gosip itu...
"UHUK UHUKKKK OHOKKK...
"Kenapa kamu... " Papi datang entah muncul darimana mengelus pundakku lembut.
"Huh udah datang Pi.. " sahutku masih dengan suara serat.
"minum dulu baru ngomong. Mami kamu pergi kemana?"
"heh? Hmm mau arisan katanya."
"owhhh...
Papi berkacak pinggang, menyaksikan berita gosip dengan topik yang masih sama. Aku benar-benar terkejut, tidak menyangka wanita itu adalah seorang model yang ternyata seterkenal ini. Dan sekarang, berarti, ohhh apa aku sedang jadi bahan pergunjingan dunia gosip. Ini benar-benar gila.
"hmmm ck... Anak muda sekarang bisanya cuma cari sensasi. Apa kata orang tuanya kalau kedapatan main dihotel kayak gitu. Udah nggak beretika, nggak bermoral, mau jadi apa masa depan bangsa... Punya duit banyak, bisanya cuma hura-hura chek in hotel terus main gila. Hmmmm ada-ada aja. Inget yah Rey, kamu jangan gitu. " sahut Papi...Kamu jangan gitu
..Kamu jangan gitu
..Kamu jangan gitu
..Kamu jangan gituOHHHHH MAMIIII, REY MATI AJA DEH SEKARANG!!
Papi berjalan pergi memasuki rumah meninggalkanku. Sementara aku masih terdiam dalam lamunanku. Kalimat Papi seakan terngiang dengan merdunya dikepalaku.
"AAARGHHHHHHH AHH! Gila beneran deh gue sekarang!" Aku frustrasi, gusar, kesal, aku meronta-ronta diatas sofa ini. Benar-benar kacau.~
"GUE HARUS BAGAIMANA KUDA NIL KAMPRET!!!... "
Daniel duduk dengan santai sambil membawa beberapa cemilan ditangannya.
"Santai aja kali... Gue dari awal juga nebak nanti bakalan ada berita kayak gini. Soalnya gue liat-liat, cewek itu kayak familiar aja dimata gue. Dan lo, gue tau ini bakalan jadi privasi banget yang gue tau lo bakalan jadi frustasi dan sebel banget kalau ada yang tau selain gue dan situkang nguping Jefri Nichol KW. MAKANYA, pas milih hotel gue check in aja di hotelnya daddy gue. Karena selain gratis, yah itu. Semuanya bakalan terjaga dari tangan kotor penuh noda yang kepo sama lo dan si mbak."
Jelas Daniel.
"Masa sih... Gue nggak ngeh kalau itu hotelnya uncle Gerald."
Daniel hanya mengangguk ria. Memang, si kuda nil ini juga terlahir sebagai pewaris. Ayahnya, yang aku panggil uncle Gerald adalah pemilik Hotel bintang lima sekaligus pemilik salah satu chanel tv terkenal. Cuman, si kuda nil ini anaknya bandel dan bosan ngurus semua pekerjaan Ayahnya. Padahal nyatanya, kalau bisa dibandingkan denganku, Daniel lebih diatas derajatnya. Dia itu tajir bahkan kalau bisa ampe tujuh turunan.
"tapi apa lo yakin, semuanya nggak papa... " Tanyaku sekali lagi meyakinkan.
"yah kalau itu gue nggak bisa jamin, tapi... gue bisa bilang, lo nggak usah khawatir. Nggak bakalan ada informasi yang bocor dari siapapun itu, karena dari club aja gue bawa lo ke hotel semuanya sembunyi-sembunyi bro. Kecuali, orang yang tau kejadian ini yang ngomong ke media. Nah kalau gue yang ngomong sama media, boro-boro banget... Ogah gue. Si Jefri juga nggak mungkin kan.. Dia kan bawahan lo. Nah si cewek ini ni... siapa tau dia mau gimik ke media. Merasa telah dilecehkan or whatever thing.." jelas Daniel.
Aku terdiam sejenak.PLAKKKKKK
"Adooohhhhh sakit nyet!!" Daniel meringis kesakitan.
Aku memukul kepalanya agak keras. Melampiaskan amarah ku yang sudah tidak terkendali.
"GARA-GARA LO, SEMUA HAL GILA INI TERJADI!"
Daniel menatapku jijik.
"Udah marahnya... Udah.... Lo pergi aja deh... Bikin pusing, teriak-teriak nggak jelas dirumah orang. Kalau tetangga apartemen gue denger gimana bisa-bisa gue lagi yang diomelin."Daniel memakan cemilannya dengan kesal. Sementara aku hanya bisa duduk diam dengan perasaan campur aduk.
"eh Rey, tapi beneran loh gue kayak kenal sama tuh cewek." sahut Daniel.
.
.
.
Assalamualaikum
Hey Readers!
Wah wah wah.... Nggak berenti nih galaunya si abang Rey.
Kapan penyejuk hatinya mampir nih...😂
Jangan bosan bosan yah mampir diceritaku ini
Jempolnya juga klik bintangnya yang banyak yah... Nggak susah kok
Oh iya komen saran dan kritik juga yah...
Makasih
Syukron
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia adalah RALINE
Romance_A new part of~'Jodoh Aisyah' "Ketika dia yang datang seakan merubah hidupku memberikanku secercah kebahagiaan dan juga cinta." -Raline. Raline seorang model terkenal dan Rey seorang CEO yang menjalin hubungan yang tidak pernah mereka bayangkan se...