Katakanlah aku seorang wanita biasa yang luluh dengan sedikit perjuangan yang berakhir hanya dengan harapan, seharusnya aku menyadari sejak awal, menaruh harapan lebih bahkan kepada dirimu yang masih semu sama halnya menggenggam mawar yang indah tanpa ku rasakan duri yang perlahan melukai tanpa henti. Entah hal apa yang kau lakukan hingga aku bisa menganggapnya perjuangan. Memberi dan menunggu untuk saling berkabar?, berjanji untuk setia?, menemani dan memberi semangat? Apa itu yang bisa di sebut perjuangan ? Ternyata hatiku selemah itu. Hanya sedikit saja harapan yang ku tanam namun saat itu juga rasa luka yang tumbuh terlampau dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita, Masalalu dan Waktu
Teen FictionIni hanya perihal hati yang berdebat dengan logika saat dirimu telah menghilang seutuhnya