Aku tak mengharapkan dirimu kembali sekalipun, namun keinginanku hanya engkau pergi dari bayangankan, setidaknya aku tak pernah berfikir kau akan kembali meskipun hatiku berbanding terbalik dengan hal itu.
Ku akui kau mungkin lebih bahagia bersamanya, menghabisakan sisa hidupmu bersama, bukan begitu? Aku tau aku bodoh, kini ku akui aku payah dalam hal rasa, kupikir ini karma. Namun, kenapa harus kepadamu karma ini terjatuh. Kenapa?! Aku mencintaimu, sungguh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita, Masalalu dan Waktu
Roman pour AdolescentsIni hanya perihal hati yang berdebat dengan logika saat dirimu telah menghilang seutuhnya