Broken heart

10K 691 8
                                    

Malam ini, aku tidur. Tanpa mencemaskan Niall akan datang ke kamarku atau tidak. Seperti biasa, aku mendengar candaan mereka berdua. Tapi aku tidak terkecoh. Aku melanjutkan gambarku. Ku ukir wajah Niall yang manis itu. Sesekali muncul gambaran Niall dulu yang masih sangat perduli denganku. Aku mencoba menahan rasa iri ini. Tiba tiba mama masuk dan duduk disampingku yang sedang asik menggambar.

"Kamu kok masih menggambar? Besok sekolah kan? Jangan tidur terlalu malam ya sayang" ucap mama seraya mengelus kepalaku.

"Ma, Niall mana?"

"Dia sedang tidur dengan Mack"

"Oh"

Aku terdiam sejenak, sedangkan mama sedari tadi masih memperhatikanku. "Ma.." kataku memulai pembicaraan yang serius.

"Apa sayang?"

"Aneh nggak ya, kalo aku iri dengan Mack?"

"Iri soal apa?"

"Soal Niall.."

Mama menghela nafas, dan tersenyum lega kepadaku.

"Mama tau, kamu sangat dekat dengan Niall. Dan sekarang semua seperti berubah, ya? Hehe. Mama ngerti gimana kedekatan kamu dengan kakakmu itu. Kamu merasa Niall berubah, Niall lebih mementingkan Mack. Ini saatnya kamu belajar dewasa, dan nggak bermanja manja lagi dengan Niall. Semua ada gilirannya. Giliranmu bermanja manja dengan kakakmu sudah habis. Sekarang tinggal Mack. Ia juga butuh kasih sayang Niall, dan juga kasih sayang kamu, honey. Jangan pernah kamu menyalahkan Niall, karena Niall hanya menjalankan tugasnya menjadi seorang kakak.."

Aku mengangguk paham. Kembali aku bertanya kepada mama. "Tapi Niall seperti nggak sayang lagi sama aku, ma. Aku takut dia pergi.."

"Niall tetap Niall. Nggak ada yang pergi, hanya cara kamu menanggapinya berlebihan. Mama tau jelas kamu sangat mencintai Niall. Niall tetap sayang sama kamu. Kamu tenang aja ya sayang. Niall nggak akan pergi dari kamu kok. Niall tetap menjadi milikmu, dan milik Mack. Sekarang kamu tidur ya. Good night honey" mama mengecup keningku, dan menyelimutiku. Ia juga merapihkan buku gambar serta krayonku, dan mengganti lampu tidur. Aku tertidur lelap.

*Niall Povs*

Mack sudah tidur. Lelah sekali aku hari ini. "Ugh..." gumamku pelan. Aku melihat pintu kamar Gemma masih terbuka. Aku mencoba melihatnya, apakah ia sudah tidur, atau belum.

"Gemma?" panggilku pelan.

Ternyata ia sudah tidur. Wajahnya yang cantik sekali. Gadis berusia 7 tahun itu, sangat pintar menggambar. Ku pandangi gambar gambar dan foto fotoku bersamanya yang tertempel rapih di tembok tembok serta meja belajarnya. Adikku yang satu ini, begitu menyayangiku. Lalu ku lihat buku ceritanya yang dibiarkan terbuka dengan keadaan cerita yang belum ia selesaikan. Aku terkecoh untuk membaca ceritanya.

"Hari ini udara terik sekali. Aku duduk di kamarku sendiri. Suasana rumahku begitu ramai. Tetapi aku tetap merasa sendiri. Ada yang berubah darinya. Hari hari sepi ku jalani. Seperti ada yang berubah. Memang sebenarnya ia sudah berubah. Orang yang ku sayangi sepanjang hidupku. Dia adalah...........

Kakakku sendiri"

Aku menutup buku itu. Cerita itu menggambarkan diriku yang berubah semenjak kehadiran Mack. Aku menatap wajahnya yang merona.

"Cantik, kamu terlalu berharga untuk di sia siakan, Gem. Andai kamu tau, betapa sayangnya aku padamu. Kamu selalu menjadi nomor satu di hatiku. I love you, Gem"

Aku mencium keningnya sebelum aku meninggalkannya.

**

*GEMMA POVS*

SISTER [njh.hes//COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang