Bye Mack!

7.6K 493 12
                                    

*Gemma Povs*

Musim salju masih saja membasahi London. Suhu dingin ini semakin memuncak dari hari ke hari. Aku terbaring di atas pangkuan Niall yang sedang mengelus kepalaku.

"Nial.." panggilku.

"Yah?"

"Bagaimana kabarmu dengan Barbara?"

Niall tertawa. "Kenapa kamu tiba tiba berbicara soal itu?" sekarang, Niall bertanya balik.

"Ya aku hanya merindukannya ketika ia masih sering bermain kesini" ujarku. Niall terdiam, memikir sejenak.

"Aku dan dia hanya teman sekarang"

"Sayang sekali ya hubungan kalian harus berakhir. Kamu nggak merindukannya?"

"Aku... Begitulah. Kamu belum cukup umur untuk tau soal cinta ini"

"Dasar ya kamu! Sok tua sekali!" gerutuku kesal.

"Hehehe,"

**

Malam ini, keluargaku berencana menonton pertandingan bola sampai pukul 3 malam karna besok hari libur. Aku, Niall, dan Mack duduk di bangku seraya meminum soft drink. Sebenarnya aku sudah mulai mengantuk karna jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. "Kamu nggak ngantuk Mack?" tanya Niall. Rupanya, ia sudah tertidur dengan botol coca cola yang ia peluk. "Nah, kamu juga harus tidur ya baby! Nggak baik tidur malam malam" nasihatnya. Aku mengangguk, karna sebenarnya aku juga sudah mengantuk.

Niall menyelimutiku. "Tidur yang nyenyak. Have a nice dream baby" katanya. Aku tersenyum.

**

"Hei, bangun sayang" ucap seorang perempuan, yang suaranya pernah ku kenal. Siapa ya dia? Aku mencoba membuka mataku yang sangat berat ini.

"Bar.... Barbara?" pekikku kaget. Ia tersenyum dan mengangguk.

"Kamu.. Sedang apa disini? Apa aku hanya bermimpi?" aku masih tak percaya. Wanita kedua yang aku cintai setelah mama sekarang duduk di sampingku.

"Aku ingin bertemu dengannya. Long time no see. I miss you so bad baby" ucapnya. Alasan kenapa aku menyukainya adalah, karna Barbara sangat baik, murah senyum, pintar, dan sopan! Dia wajar disukai banyak orang. Dan menurutku, Niall pantas memilikinya.

Seusai aku mandi, aku bermain dengan Barbara di teras. Lalu, Niall datang.

"Kelihatannya ada yang udah dilupain" tukasnya menyindirku. Aku tertawa. "Aku nggak ngelupain kamu kok Niall" sahutku.

Niall duduk disampingku yang sedang asyik menggambar. "Gambar apasih?" tanya Niall.

"This is us"

Niall terlihat canggung setelah aku menjawab pertanyaannya itu. "Sebentar ya, aku ingin kebawah mengambil pensil warna" kataku berbohong. Aku ingin memberikan mereka waktu berdua, untuk mengobrol satu sama lain. Diam diam, aku mengupingnya dari balik tembok.

*Niall Povs*

Anak kecil memang menyebalkan ya. Huh. Aku ditinggalkan hanya berdua dengan Barbara. Bahkan aku tak punya bahan obrolan. "Ekhem..." gumam Barbara.

"Eh iya, Bar. Kira kira aku ganggu waktu kamu nggak ya karna udah ngajak kamu kesini?" tanyaku memulai pembicaraan.

"Tentu aja nggak. Aku juga kebetulan kangen dengan si kecil Gemma" oh, jadi dia hanya merindukan Gemma?

"Aku juga kangen denganmu kok" tambahnya yang membuat aku senyum senyum tak beraturan. "Kamu udah dapat... Pacar baru?" aku memberanikan diri untuk menanyakan hal itu. Ia tersenyum.

SISTER [njh.hes//COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang