Gemma is missing!

8K 546 7
                                    

Tak terasa, aku sudah mendapat libur sekolah. Ya, Santhana Junior School akan meliburkan semua murid selama musim salju.

"Niall, aku lapar nih" teriakku dari arah teras. "Ya babe, kamu mau makan apa?" tanyanya.

"Kita ke toko ice cream aja yuk?,"

"Benarkah? Tapi diluar sangat dingin Gemma"

"Please" pintaku seraya memegangi tangannya. "Ok, pakai mantelmu"

**

"Mrs, aku pesan 2 ice cream seperti biasanya ya, untukku dan my baby Gemma" pesan Niall.

"Hm, totalnya jadi 20 dollar Mr"

"Here"

Sudah ku dapat ice cream ku. Kami berjalan jalan sekitar taman yang nyaris benar benar ditutupi oleh salju. Bangku yang biasa aku dan Niall duduki pun kini sudah tak terlihat lagi.

"Em... Babe, apa kamu ingin pulang?" tanya Niall.

"Aku masih ingin jalan jalan sekitar sini Yel, memang kenapa?"

"Handphone ku tertinggal"

"Yaudah, kamu pulang aja. Aku tunggu disini ya!"

Niall menciumku, lalu ia berlari pulang kerumah. Ku pandangi pohon pohon yang tadinya hijau, berubah menjadi putih. Musim salju benar benar sudah merubah London.

GASPH!!,

"Ah! Turunkan aku! Let me down!!" omelku, seraya memukuli laki laki yang menggendongku itu. Aku tak tau dia siapa, intinya, rambut laki laki itu tidak pirang. Yang pasti dia bukan Niall. Lalu siapa laki laki ini?

"Turunkan aku! Kamu siapa dan mau apa?" ocehku. Ku jambak rambutnya itu, lalu ia menurunkanku.

"Awh! Dasar anak kecil yang nakal!" omelnya. Aku melihat mukanya, wah. Dia seram sekali. Banyak tattoo, dan wajahnya sangat asing bagiku. "Kamu mau apa?" tanyaku seraya menjauh darinya.

"Aku mau kamu! Aku mau jual kamu!"

"What? Tapi apa salahku??"

"Kamu memang nggak ada salah. Aku menculikmu, hanya untuk kepentinganku aja"

"Kalau begitu, kamu jahat sekali! Aku harus pergi"

Belum sempat ku berlari jauh, laki laki itu kembali menggendongku dan membawaku ke suatu tempat yang sangat terpencil. Di sebuah rumah yang lumayan besar. Ia mengunci pintu rumahnya.

"Kira kira, mau dijual berapa ya bocah ini?" tanya laki laki itu kepada temannya yang tak kalah menyeramkan. "1000 dollar?" tebak temannya.

"Oh ayolah Eric! Itu terlalu murah untuk gadis secantik dan selucu dirinya! Banyak orang yang ingin membelinya dengan harga segitu!"

"Sorry Dominick. Bagaimana kalau 1 juta dollar?"

"Itu baru murah!"

Dia mengurungku di suatu ruangan yang di dekorasi pink bercampur biru itu. Ada tempat tidur, dan ada keyboard kecil di dalamnya. Ada juga foto foto anak seusiaku di sekitar tembok. Apa mereka semua adalah anak yang berhasil dijual olehnya? Kalau iya, berarti jahat sekali mereka. Karena setelah ku hitung, foto foto itu berjumlah 23! Aku tentu tidak mau bernasib sama dengan mereka.

Aku mencari cari jalan keluar tapi, tak ku temukan jendela dari ruangan ini sedikit pun. Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?

Malam harinya...

"Jadi kapan kamu berencana akan menjualnya?" tanya Eric.

"Ya, secepatnya. Pertama kita harus ajari dia sopan santun terlebih dahulu agar peminatnya tambah menyukainya"

SISTER [njh.hes//COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang