Challenge FAIL!

7.2K 460 14
                                    

Sesampainya dirumah grandma, aku membanting pintu kamarku. Hal ini membuat grandma bingung tak berujung.

*Niall Povs*

"Niall, sayang, kemari" panggil grandma.

"Yah?"

"Ada apa kamu dengan adikmu? Kok cepat sekali pulangnya? Baru tadi subuh kamu pergi kan? Gimana orang tuamu?"

"Mereka udah nggak ada grandma"

Grandma memelukku. "I know it. Perasaan grandma mengatakan seperti itu. Kamu dan Gemma yang sabar ya sayang" ucapnya. Aku mencoba membuka pintu kamarku dan Gemma. Tumben sekali tidak dikunci.

Dari ambang pintu, aku mendengar suara tangisannya. Ia mungkin masih marah padaku. So, aku tinggalin dia sendiri dulu saja.

Tring... Tring...

Louis: hallo Niall, bisa kamu ke studio sekarang? Ada hal penting yang ingin dibicarakan. Cepat!

Niall: but...

Louis: sekarang!

Tut.. Tut..

Aku cepat cepat ke studio. Aku tak ingin meninggalkan Gemma terlalu lama dirumah. "Apa apa?" tanyaku sesampainya di studio.

"Jadi, mulai besok kita take off ke New York" ucap Zayn. Aku terkejut.

"Maaf, sepertinya aku nggak bisa deh guys"

"Niall, ini pekerjaan. Kita kan udah sepakat untuk memperjuangkan One Direction. Kita ada rekaman di New York"

"Hm, biar aku berpikir dulu, ya"

Aku pulang diantar Zayn. Kalau jalan, tentu tidak mungkin. Fans mulai menyebar, dan aku harus berjaga jaga.

"Nah Niall, ini rumah grandma kamu kan? Yaudah. Sampai bertemu besok ya. Pikirkan baik baik. Ini menyangkut nama baik One Direction. Bye"

Aku tersenyum, dan masuk ke dalam rumah. Ku lihat Gemma yang sedang asyik makan biskuit buatan grandma, tiba tiba ia berlari.

Aku meletakkan gitar, dan menghampirinya.

"Kamu takut denganku?" tanyaku pelan.

Seperti biasanya, ia tak menyahut.

"Well, aku tau kejadian tadi itu sungguh gila. Tapi aku nggak suka kalau sekali lagi kamu berkata seperti tadi. Kamu nggak boleh doain diri kamu seperti itu. Kamu janji nggak akan ninggalin aku kan?"

"Itu dulu. Sebelum kamu menjadi orang yang pemarah, pembohong, dan saat aku masih menjadi nomor satu bagimu" sahut Gemma akhirnya.

"Aku nggak tau harus minta maaf seperti apa lagi Gemma. Kamu terlalu berlebihan"

*Gemma Povs*

"Aku nggak tau harus minta maaf seperti apa lagi Gemma. Kamu terlalu berlebihan" apa katanya? Aku berlebihan? Ya Tuhan. Sejak kapan Niall ku berubah seperti ini? Aku tidak nyangka kalau pikirannya sudah berubah.

"Kalau aku berlebihan, untuk apa lagi kamu masih berdiri di sampingku? Pergi sana" jawabku dengan logat yang sedikit kasar.

"Kamu juga berubah Gemma. Kamu mau ninggalin aku sedangkan kamu bilang ka.,..."

"Udah nggak usah banyak komentar! Aku nggak butuh komentar itu! Siapa bilang aku nggak bisa tanpamu? Aku bisa kok"

Aku pergi ke kamar. Sejujurnya, aku sangat berharap Niall mohon maaf padaku seperti dulu. Kenapa dia jadi seperti ini? Dia pikir aku sudah umur berapa?

*Niall Povs*

Jujur, aku sakit sekali berkata kepadanya seperti itu. Tapi, ini semua untuk membuatnya lebih dewasa. Mengingat umurnya yang menginjak 8 tahun, dan semua yang menimpanya ini. Aku ingin dia lebih dewasa menganggap hal ini.

SISTER [njh.hes//COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang