Pardon me?

9.3K 637 8
                                    

Makan malam tiba. Semua keluargaku sudah berkumpul rapih di meja makan. Alun alun musik melody mewarnai kedamaian malam ini. Aku telat berkumpul. Aku turun dari tangga dengan cepat, dan sesampainya, mereka memperhatikanku lucu.

"Gemma, kamu kemana aja? Kami semua menunggu kehadiranmu. Cepat sini sayang" panggil mama. Niall tersenyum ke arahku. Bangku yang tersisa hanya ada di tengah tengah, antara Niall dan Mack. Aku terpaksa duduk disana. "Hei.." sapanya. Aku hanya melirik Niall. "Kamu mau apa? Biar aku ambilin" Niall mengambil piring untukku. Tetapi aku merebutnya. "Jangan! Biar aku bisa ambil sendiri!" percekcokan kami membuat suasana hening seketika. Semua memperhatikan kami berdua.

"Loh, Gemma kok begitu sama Niall?" tanya mama.

"Nggak apa ma. Gemma cuma ingin ambil sendiri aja makanannya. Gemma BUKAN ANAK KECIL LAGI!" Seruku, seraya mengencangkan di nada akhir. Papa menggelengkan kepala. "Niall, Gemma, papa ingin bicara sama kalian ya sehabis makan. Temuin papa di ruang kerja" pinta papa. Niall mengangguk. Sepertinya, papa tau kalau aku sedang ada masalah dengan Niall. Sedari tadi aku mengunyah, aku merasa ada yang memperhatikanku. Aku menoleh ke kiri ku yang disana ada Niall. Ya. Dia memperhatikanku dari tadi.

"Ekhem..." kataku menyindirnya.

"Mau kubacakan dongeng apa nanti malam?" bisik Niall.

"Mama, Niall berisik nih" ocehku.

"Niall, jangan membuat perkara ya honey. Sepertinya Gemma sedang marah denganmu" nasihat mama.

"Ma, Mack sudah selesai makan. Mack mau tidur" Mack langsung mengambil seluruh perhatian keluarga. "Oh, yaudah Mack sayang. Kamu tidur ya, dan Niall kamu kan sudah selesai makan, kamu antar Mack dan bacakan dongeng. Setelah itu temui papa" jelasnya. Niall mengantar Mack ke kamarnya. Kenapa harus Niall? Apa karna mama dan papa tau kalau aku tak terlalu menyukai Mack? Atau mama cerita ke papa soal aku iri dengan Mack? Ah.. Bikin malu saja.

Aku menemui papa terlebih dahulu. 15 kemudian, Niall baru datang. "Sorry Niall telat. Niall tadi harus mengganti perban Mack. Dia sedikit rewel hari ini"

"Baiklah anak anak papa yang papa sangat cintai" papa memulai pembicaraan.

"Kalian sudah berkumpul disini. Papa mau tanya, sebenarnya ada apa dengan kalian?" sambungnya.

"Ng... Kenapa apanya Pa?" tanyaku seolah tak ada apa apa diantara aku dengan Niall.

"Sudah jangan bohong sama papa. Cerita aja. Nggak biasanya loh kalian bertengkar seperti tadi. Baru kali ini papa lihat kalian tidak akur"

Niall diam saja. Membuatku menjadi sangat gugup menjawab pertanyaan itu sendiri. Sedangkan papa memberikan pertanyaan itu untuk kami. Aku melirik Niall sedetik. "Huh..." aku mengehela nafas.

"Kami... Memang ada masalah" tukasku.

Tiba tiba mama datang. Aku kembali menghela nafas. Mungkin, mama bisa membantuku menjawab.

"Mama tau kok masalah apa yang sedang kamu hadapi dengan Niall" ucap Mama duduk di samping Papa.

"Apa?"

"Ya, mama tau Gemma. Kamu jujur aja sama papa. Nggak perlu gengsi" tambah mama.

Aku menundukan kepala, mulai dibuat malu oleh tingkah ku sendiri. Niall sedari tadi masih diam saja.

"Nggak ada yang jawab nih? Oke ma.. Tolong ceritain masalah mereka"

"Jadi..." mama mulai bercerita. Tapi aku memotongnya.

"Aku kesal dengannya. Karena kecelakaan yang menimpa Mack tadi siang, Niall membentakku..." mataku kembali berkaca kaca.

"Aku membentaknya di luar kendali. Aku membuat hatinya terluka. Aku kesal, karena di satu sisi aku udah menganggap Mack adik kandungku, berhak aku marah kalau adik kandungku terluka. Tapi malah aku melukai adik tercintaku" tambah Niall.

SISTER [njh.hes//COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang