Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Semua keluargaku mungkin juga sudah tidur. Aku masih memikirkan besok. "Bagaimana kalau besok aku tidak bisa memainkan lagu itu?" hatiku di banjiri pikiran pikiran negative. Aku mengintip dari balik pintu, terlihat sepi. Aku berjalan ke koridor, untuk berlatih kembali.
*Niall Povs*
"Pasti itu Gemma" gumamku. Aku menghampirinya yang sedang serius bermain piano. "Sweetheart, kamu kok nggak tidur? Bukannya besok harus bangun pagi?" tanyaku seraya duduk disampingnya.
"Ya Niall, aku takut sekali besok nggak bisa"
"Ayolah babe, kamu sudah berlatih piano dari umur 3 tahun sampai sekarang 7 tahun. Kamu bisa kok. Percaya sama aku"
"Tapi kamu harus datang tepat waktu ya untuk menontonku!"
"Aku berjanji. Sekarang tidur yuk, besok kamu kesiangan lagi"
Aku menggendong Gemma ke kamarnya, dan menidurkannya di ranjang. "Goodnight baby" ucapku seraya mencium keningnya.
"Night too bigbaby!"
*Gemma Povs*
Aku bangun pagi sekali hari ini. Jam 5, aku sudah bangun. Walaupun mataku masih sedikit berat akibat kemarin tidur terlambat. Ku lihat mama sedang menyiapkan sarapan. Aku duduk di ruang televisi.
"Sayang kamu udah bangun ya, tumben sekali. Biasanya kamu harus bercekcok dulu dengan Niall"
"Hehe, aku kan hari ini harus mempersiapkan diri ma. Ohiya, Niall mana?"
"Hm, dia tadi pagi jam 4 udah pergi ke kampusnya, katanya ada tugas yang ingin dia kejar"
"Apa? Berarti nanti dia nggak datang ke acaraku dong?"
"Dia pasti datang kok sayang. Yaudah, sana kamu mandi gih, nanti papa keburu bangun, lho"
**
"Selamat pagi murid murid Santhana Junior School!" Sapa uncle Ed yang membuat heboh seluruh suasana, kecuali aku. Aku masih memikirkan Niall.
"Tebak, siapa saya?" tanya uncle Ed.
"UNCLE ED!" sorak murid murid kompak. Mereka nyaris membuat kupingku tidak bisa mendengar lagi.
"Ya benar sekali! Saya uncle Ed, hadir disini untuk melihat teman teman kalian bermain piano! Wah.. Tidak sabar. Langsung saja ke peserta pertama, yaitu Danielle Gannerr dari kelas 4!"
Danielle Gannerr, salah satu kakak kelas yang ku kenal pandai bernyanyi, ternyata ia juga terpilih menjadi perwakilan kelas 4. Ia memainkan lagu All of the stars by Ed Sheeran. Suaranya begitu indah dan menggelegar. Membuatku semakin tak percaya diri. Aku yakin, aku takkan memenangkan lomba ini. Lomba ini tak seharusnya diberikan untuk anak seusiaku.
Waktu demi waktu silih berganti. Sekarang adalah giliran murid kelas 2, yaitu Theresia Queenita. Ia memainkan lagu when I was your man. "Hei! Itu laguku!" ucapku kesal di belakang panggung. Aku semakin bingung dan takut. Panitia bilang, lagu yang dinyanyikan tidak boleh sama dengan peserta lain. Aku sudah belajar itu berhari hari, dan ZONK! Aku berpikir pikir lagu yang gampang untuk di ingat not nya dalam waktu 3 menit. "Cmon Gemma!" aku terus menguras otakku untuk berpikir.
"Peserta terakhir kita, yaitu dari kelas 1! Wah, hebat sekali ya kelas 1 sudah pandai bermain piano. Beri tepuk tangan untuk Gemetria Barbie!"
Aku menaiki panggung dan duduk di depan piano yang bentuknya mirip dengan punyaku dirumah. Aku melihat sekitar, semuanya tersenyum padaku, teman teman memberiku semangat, begitu juga mama dan Mack yang tersenyum ke arahku. Rasa takut, cemas, dan kecewa karna Niall masih belum hadir sampai detik ini bercampur menjadi satu. Aku menarik nafas dalam dalam dan memejamkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER [njh.hes//COMPLETED]
RomansaGemma adalah gadis kecil berumur 7 tahun yang sangat manja dengan kakaknya, Niall Horan. Pada saat Gemma memasuki sekolah menengah pertama, ia harus belajar mandiri karna Niall harus menjalankan tugasnya sebagai penyanyi serta guitarist di band One...