Baby take my hand~
I want you to be my husband~
Cause you're my irone man~
And i love you three thousand~"Na na na na~" Yerin ingin melanjutkan lagu tersebut hanya saja ia tidak mengetahui liriknya, sehingga semuanya ia ganti menjadi alunan berisi 'Na na na na'. Sesekali ia mengganti liriknya dengan ucapan asalnya atau sependengarannya saja.
Ia kembali membuka salah satu aplikasi di handphone nya saat terdapat bunyi notifikasi yang menandakan ada sebuah pesan masuk.
Kak Woonie
Gak juga kali, kata siapa?
Kata temen temen dikelas
Sama murid lainnya :)Bohong, jangan percaya
Gue mah bukannya sombong,
Tapi semua yg ada di gue cuma
Buat cewe yg menangin hati gue
Nanti, wkwkwkRomantis deh kak woonie
WkwkwkIya lah, maybe lo
WkwkwkMaksudnya?
Tidur siang sana, bocah kok
gak tidur siang!Bodo kak, iya nanti
Lagi bantu ibuOh oke deh, gue mau off sebentar
Sip!
(read)1... 2... 3
"AAAAAAAAAAAAA! GUE HARUS TELPON TAEHYUNG! HARUS! APA JENNI YA, AH JIMIN AJA DEH!"
Setelah ia berbalas pesan dengan kakak tingkat dinginnya tersebut, ia sangat pantas dicap si tidak waras, pasalnya ia hampir saja merubuhkan rumahnya sendiri akibat loncatan dengan kekuatan supernya. Beruntung sedang tidak ada orang di rumah.
Ia membuka daftar kontak di handphonenya kemudian mencari nama Jimin, dan dengan segera menekan tombol telepon disana tanpa memastikan apapun lagi,
Telepon tersambung
"Hal—"
"JIMIN PARAH BANGET, GUE BARUSAN PC AN SAMA KAK HYUNGWOON "
"Bent—"
"BODO GUE SENENG PARAH!"
"Gue Jungkook bukan Jimin"
"..."
"Halo"
"..."
"Yer?"
"..."
"Yeri—
Sesegera mungkin Yerin menekan tombol merah untuk mengakhiri panggilan tersebut, dia memang dekat dengan jungkook tapi kalau menceritakan hal Privasi seperti ini, ia tidak berani kecuali dengan Jimin, Tae, dan Jenni.
Dan sekarang sudah pasti ia sedang merenung mengenai betapa memalukannya dia tadi, atau mungkin tidak.
****
Malam minggu yang indah, hari ini Taehyung niatnya ingin bertemu dengan Yerin karena kemarin ia tidak jadi bertemu Yerin untuk bercerita atau membicarakan hal penting menurutnya."Yerin pergi atau enggak ya?"
Setelah beberapa menit merapihkan penampilan, memakai parfum dan sedikit memoles lipbalm pada bibir kotaknya ia berjalan menuju motornya yang terparkir di teras rumah, memasang helm lalu berpamitan dengan orang tuanya untuk pergi.
Sepanjang perjalanan ia terus saja disuguhkan dengan pemandangan yang sangat membuatnya risih, apalagi kalau bukan pasangan yang sedang berkencan. Ia memakirkan motornya di depan pagar rumah Yerin kemudian menekan bel yang terdapat di tembok pagar.
"Permisi, Yerin!" Teriaknya dengan menggunakan suara khasnya. Setelah menunggu hampir dua menit, pintu rumah Yerin nampak dibuka oleh wanita paruh baya, yang merupakan orang tua Yerin. Sosok yang diketahui adalah Ibu Yerin kemudian berjalan menuju pagar, dan membukanya, Taehyung kemudian mencium tangan Ibu Yerin.
"Nak Taehyung, masuk, Yerinnya ada di kamarnya!"
"Iya, Makasih Tante." Setelahnya ia memasukan motor dan diparkirkan di bagasi rumah Yerin.
Taehyung melangkah masuk kedalam rumah Yerin dengan didahului Ibu Yerin. Meskipun dia sudah sering kerumah Yerin, dia tetap tau sopan santun. Tidak seperti Jimin dan Jenni yang selalu menggunakan azas 'Anggap aja rumah sendiri'.
Taehyung melangkahkan kakinya menuju tangga, karena kamar yerin berada di lantai dua. Perlahan ia menaiki tangga tersebut sampai didepan pintu besar berwarna cokelat dengan sedikit gantungan kayu bertuliskan 'Kamar Yerin'.
Baru saja tangannya terulur untuk mengetuk pintu, yang didalam seperti sudah memiliki insting, buktinya sekarang pintu telah dibuka duluan, "Masuk." Ucap Yerin, "Gue mau ambil camilan dulu, lo tunggu oke!" setelah berkata seperti itu, Yerin berjalan turun menuju ke dapur yang teradapat di lantai bawah.
Taehyung masuk kedalam kamar Yerin terdapat banyak foto disana, dan jujur saja dari dulu kamar Yerin tidak pernah rapih, selalu jauh lebih rapih kamar Taehyung.
"Aku aja yang cowok bersih, dia yang cewek kok enggak ya," Tanyanya pada diri sendiri. "Apa lo bilang barusan?" Teriak Yerin dari ambang pintu kamar, membuat Taehyung gelagapan. Sebenarnya Taehyung itu sangat takut dengan Yerin, apalagi kalau Yerin sudah marah, bahkan Taehyung saja tidak pernah marah.
"Nih makan!" Yerin memberikan empat toples makanan ringan kesukaan Taehyung yaitu camilan rasa cokelat.
"Makasih." Jawab Taehyung dengan senyum manisnya.
"Iya, eh mau ngapain lo kesini?"
"Aku mau nanya ke kamu," Jawab Taehyung dengan wajah memelas.
"Nanya aja, kayak sama orang baru aja!"
"Aku udah kayak cowok tulen belom kalo kayak gini?" Tehyung berdiri menunjukan gaya pakaiannya kali ini.
"Udah, jujur ya Tae, sebenernya yang harus diubah dari lo itu cuma sifat lo aja! Sisanya udah bagus, buktinya mereka yang cuma kenal nama sama lo aja tergila gila kan?" Taehyung tidak menjawab ia hanya memasang tampang seperti berfikir akan perkataan Yerin yang entah benar atau tidak."Hmm, iyadeh aku bakal coba."
"Nah gitu dong, lebih baik coba dulu dari pada gak sama sekali!"
"Kalo aku gagal gimana?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Taehyung membuat Yerin melayangkan bogeman tangan mungilnya ke arah punggung lelaki tersebut.
"Lo belom coba, dicoba dulu dari yang paling mudah, cara berjalan! Ngerti!" Yerin sedikit menekan kata katanya. Taehyung ini aneh, ingin berubah tapi tidak ingin mencoba.
"Makasih Yer,"
Yerin hanya menjawab dengan deheman saja, kemudian mereka berdua melanjutkan acara malam minggunya sampai jam 11 malam.
****
Makasih yang udah mau baca..
Jangan lupa Vote Comment nya yaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
Soft Man [✓]
FanfictionJung Yerin gadis berparas imut yang satu ini memiliki teman lelaki yang kelakuannya tidak mencerminkan lelaki. Kim Taehyung namanya, dia sangat suka berbelanja kebutuhan wanita. Kemudian muncul ide ingin merubah Taehyung menjadi lelaki tulen, apakah...