Disinilah Yerin sekarang, ruang bimbingan konseling. Beberapa saat lalu Yerin tertangkap membawa sebungkus rokok serta benda tajam berupa pisau saat sedang mengambil buku di dalam tas.
"Bu, bukan saya, saya berani sumpah." Elak Yerin.
"Kamu sudah ada bukti didepan mata, mau ngelak lagi hah?!"
"Bu tap—
"Sudah Yerin, kamu saya berikan SP 2 untuk masalah ini, sekali lagi kamu berbuat kesalahan maaf Yerin, sekolah ini tidak bisa mentoleransi lagi. Kamu harus kami keluarkan dari sekolah ini."
"Bu.. Dengerin saya, sekali lagi aja bu.." Ucap Yerin terdengar menahan nangis.
"Yerin silahkan kembali ke kelas."
Final. Yerin sudah tidak bisa mengelak lagi. Sedih sudah pasti, karena ini bukan kesalahan dia dan Yerin yakin pasti ada yang menjebaknya karena senakal nakalnya Yerin, dia tidak pernah sampai melakukan hal semacam ini.
Yerin berbalik, berjalan keluar dari ruangan bimbingan konseling tersebut, di pintu para murid sudah banyak berkumpul. Yerin menunduk saat mendengar bisikan dari anak lain yang samar samar terdengar di telinganya.
"Gue gak ngelakuin apa apa.. Gue jujur.." Ucapnya pelan sembari melangkah menuju kelasnya.
"YERIN!" teriak Taehyung saat melihat Yerin berdiri didepan toilet hendak pergi menuju belakang sekolah.
"Taehyung!" Teriak gadis dari arah lain membuat Taehyung menghentikan langkahnya.
"Anterin gue yu, ke ruang Osis!" Pinta gadis yang barusan menghampiri Taehyung. Taehyung memandang kearah Yerin yang sedang memperhatikan mereka berdua.
"Gak bisa. Manja!" Tolak Taehyung. Taehyung kembali berjalan mendekat ke arah Yerin namun tanpa disangka lengannya dicekal kuat oleh gadis yang baru saja mengajaknya menuju ruang Osis.
"Ikut atau gue bocorin semuanya ke dia?!"
Taehyung berbalik hendak melepaskan tangannya yang kini berada di genggaman Irene, hendak mengelak, "Tapi Rene!"
Irene mendekat kearah Taehyung membisikan sesuatu yang langsung membuat Taehyung terkejut. "Gue bocorin semuanya atau.."
Tanpa fikir panjang Taehyung berjalan lebih dulu ke arah ruang Osis diikuti Irene yang berjalan mengikutinya dibelakang melupakan Yerin yang masih melihatnya.
"Bahkan sahabat deket gue aja udah lebih perduli sama yang lain. " Yerin menangis. Dia sudah tidak kuat menahan kesedihannya, dan melihat Taehyung yang seperti itu membuat Yerin merasakan hal aneh yang seakan menghantam hatinya. Entahlah.
****
"Jim! Tae! Kenapa ngejauh dari gue?" Tanya Jenni pada keduanya yang kini menjadi penganut handphone miring.
"Game." Jawab Jimin singkat. Sedangkan Taehyung hanya diam saja melanjutkan aktivitas menonton videonya.
"Kalian ngejauh." Ucap Jenni lagi. Namun belum sempat Taehyung dan Jimin menjawab, eksistensi mereka teralihkan oleh gadis berponi yang baru saja masuk. Gadis itu nampak sangat berantakan.
"Yerin." Ucap Taehyung pelan namun masih bisa didengar oleh Jenni dan Jimin.
"Yerin lo gapapa?" Tanya Jimin.
"Yerin maafin aku!" Ucap Taehyung.
Yerin nampak tidak menggubris ucapan kedua teman lelakinya. Berbeda dengan Jenni yang nampak mengepalkan tangan menahan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soft Man [✓]
FanfictionJung Yerin gadis berparas imut yang satu ini memiliki teman lelaki yang kelakuannya tidak mencerminkan lelaki. Kim Taehyung namanya, dia sangat suka berbelanja kebutuhan wanita. Kemudian muncul ide ingin merubah Taehyung menjadi lelaki tulen, apakah...